Jiang Cheng dan Ji Ana baru saja turun dari bus, keduanya berjalan menuju panti asuhan yang sempat mereka kunjungi beberapa waktu lalu, tentunya sebelum jiang cheng jatuh sakit
"A Cheng, wajah mu masih terlihat pucat, apakah kita perlu istirahat terlebih dahulu?" Ucap Ji Ana pelan, wajah temanya ini memang sudah memucat sejak tadi, hal yang sangat wajar, karena Jiang cheng belum sepenuhnya sembuh dari sakitnya
"Tidak apa" Ucap jiang Cheng yang berniat menyebrang jalan, namun sebuah mobil hitam melaju dengan kecepatan tinggi, ji ana dengan panik menarik jiang cheng dengan kuat, hingga keduanya terguling di tepi jalan
"Kau tidak apa apa?" Ucap Ji Ana dengan panik, bagai mana tidak sebuah mobil hampir saja menabrak Jiang Cheng
"Oh astaga tangan mu terluka, ayo kita segera obati" Ucap Min Jiana menjadi semakin heboh saat melihat lengan Jiang Cheng yang sedikit lecet
"Jangan terlalu berlebihan" Ucap Jiang Cheng perlahan berdiri dan membersihkan pakaiannya yang sedikit kotor
"Hm baik lah, kita harus segera ke panti untuk membersihkan luka mu, ini tak bisa di biarkan begitu saja, kau bisa infeksi jika tak segera di bersihkan" Ucap Ji Ana dengan panik dan segera menarik Jiang Cheng menuju panti asuhan untuk mendapatkan pengobatan yang lebih layak
Di sisi lain Mobil hitam kini berhenti di pinggir jalan, si pengemudi bahkan menatap datar jalanan yang sepi di hadapannya, ia gagal lagi
"Sial" Ucapnya sembari memukul setirnya dengan penuh rasa kesal, bagai mana tidak, untuk kesekian kalinya ia bahkan gagal, gagal untuk membunuh si bungsu jiang itu, ia gagal membuat Jiang Cheng masuk dalam sebuah penderitaan yang tak berujung, ia telah gagal dalam membalas dendam dan segala rasa sakit yang pernah di rasakan oleh pria yang paling ia cintai, sedari awal ia tak menyukai kejadian Jiang Cheng yang memberikan begitu banyak luka pada orang yang paling ia sukai, ia sudah berjanji akan selalu membenci Jiang Cheng dan selalu bertekad untuk menghancurkan kehidupan Jiang Cheng, membuat Jiang Cheng menjadi sangat menderita sehingga bahkan merasa malu hanya untuk sekedar menunjukan muka
"Siall, lihat saja, ini belum berakhir, akan Ku pastikan kau mengalami semua penderitaan itu Jiang Cheng" Ucapnya dengan penuh kesal dan setelahnya kembali menginjakan gas dan segera memacu mobilnya dengan kecepatan penuh, ini benar benar menyebalkan bukan saat kau sudah menyusun rencana dengan sangat rapi namun lagi lagi rencana itu gagal.
"Kau" Suara tertahan nan datar itu terdengar dari balik kaca mobil mewah berwarna silver yang berada tak jauh dari tempat si penabrak berhenti, ia bahkan sudah memperhatikan gelagat ini, dan bahkan ia sudah menyelidiki pemilik mobil itu
"Dasar anak tak tau diri, tidak akan kubiarkan kau menyakiti Wanyin, jika itu terjadi maka bersiaplah untuk segera kehilangan nyawa, karena aku tak akan mengizinkan siapapun untuk menyakitinya" Ucapnya dengan nada tertahan, Suara itu berasal dari direktur utama Jin crop, yang tak lain adalah Jin Zixuan putra kesayangan kota Lan Ling, dengan emosi ia berlalu untuk segera menemui sosok sialan yang berani membuat perkara dengannya
Di panti asuhan
"Apakah perih?, sudah kukatakan agar lebih berhati hati, kalo lelah beristirahat kau ini bahkan sangat ceroboh, kalo terjadi apa apa siapa yang akan bertanggung jawab hah?, Siapa yang akan sedih dan kesepian" Ucap Ji Ana yang masih sibuk mengomel sembari mengoleskan beberapa anti septik untuk membersihkan luka Jiang Cheng
Jiang Cheng meringis pelan saat rasa perih itu datang "hey Gadis pelan pelan lah sedikit, apakah kau memiliki dendam kesumat pada ku?, Hingga bahkan kau melakukan hal keji seperti ini" Ucap Jiang Cheng dengan nada pelan, bagai mana tidak, tangannya baru saja terluka, dan seorang wanita datang dan menekan nekannya
"Siapa yang menyuruh mu bertindak ceroboh, sudah lah kau jangan banyak omong dan mengeluh, aku akan mengobati mu, A yang bawakan perbal untuk membalut luka A Cheng" Ucap Ji Ana pada Xue Yang yang berdiri sejak tadi
"Baik lah" Ucap xue yang dan beranjak menuju ruang kesehatan untuk mengambil perbal dan obat untuk jiang cheng
"Ceritakan apa yang baru saja terjadi" Ucap Xing Cheng yang kini datang dengan kapan berisi minuman untuk kedua tamunya ini
"Aku juga tidak tau pasti, yang jelas aku hanya melihat mobil itu melaju dengan kencang" Ucap Ji Ana
"Sudah lah lupakan saja" Ucap jiang cheng, ia tak ingin mengingat masalah untuk saat ini, ia tak ingin terlibat masalah apapun saat ini, pikiranya sudah terlalu kacau ia tak memiliki ruangan lagi untuk menampung masalah,
"Bagai mana bisa degitu A cheng, ini terlihat seperti kesengajaan, itu dapat di lihat dari mobil itu yang tiba tiba datang dan menabrak mu,kau bodoh atau bagai mana," Jelas ji ana, ia bahkan sudah melihat dengan jelas motif di balik semua ini, si pengemudi benar benar sengaja ingin menabrak temannya,
"Sudahlah," Ucap jiang cheng, sudah ia putuskan untuk tidak memperpanjang urusan ini, ia tak ingin ambil pusing,
***
Dengan kesal jin zixuan berjalan menuju ruanganya, ia membuang nafas kesal, mengapa si adik tiri tak tau dirinya itu ingin mencelakai jiang wanyin nya, sejak awal ia sudah mencium bau rencana busuk dari adik tirinya itu, namun bahkan ia tak menyangka jika jiang wanyin lah yang menjadi sasaran dari rencana iblis kecil itu
Tok tok tok
"Masuk" Ucap jin zixuan
Seorang gadis kini membungkuk pelan, setelahnya si gadis memberikan beberapa map sang gadis berlalu meninggalkan ruangan, jin zixuan tak mengizinkan siapapun di ruanganya terlalu lama,
Setelah melihat beberapa laporan itu jin zixuan segera menuju ruangan meneger yang tidak lain adalah adik tiri ke 2 nya yaitu jin guangyou
Dengan wajah angkuh jin zixuan berjalan menuju ruangan sang meneger
"Brak" Pintu itu terbuka paksa, menampilkan sosok mungil ya g sedang duduk di balik meja kerjanya, si mungil berjalan mendekati jin zixuan dengan senyuman palsunya
Tanpa bicara sepatah kata pun Jin zixuan duduk disofa, lagi pula jin crop adalah miliknya, dan ia bebas melakukan apapun di sini
"Ada hal apa kakak menghampiri ku disini? " Ucap jin guangyou masih mempertahankan senyuman yang dan duduk di sofa tak jauh dari jin zixuan
"Jangan mengusiknya" Ucap jin zixuan datar, ia tak akan membiarkan siapapun melukai wanyinnya, tidak akan
"Apa yang ingin kakak sampaikan, katakan dengan jelas, adik ini tak memahami maksud mu" Ucap jin guangyou dengan lembut
"Apakah kau sangat bodoh hingga kau tak mengerti, ku ingatkan, jangan mencoba mengusik nya, atau kau akan menyesal" Ucap jin zixuan berlalu meninggalkan jin guangyou ia masih memiliki banyak urusan
"Sial" Seketika senyum lembut yang di tampil sejak tadi menghilang, di gantikan dengan wajah kesal dan penuh amarah itu, siapa yang menyangka jika pria manis itu bisa merubah raut wajahnya dengan begitu cepat
"Aku tidak akan menghentikanya begitu saja, lihatlah apa yang bisa aku lakukan pada pria sialan itu" Ucap jin guangyou kesal dan membanting pas yang berada di dekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
love Story Xicheng
Teen Fiction"Hey bodoh aku akan terlambat karna mu" Ucap jiang cheng sepanjang perjalanan, kesal? Tentu saja, ia hanya ingin bekerja dengan tenang namun apa ini, sejak pertemuan mereka bulan lalu lan xichen selalu menganggu nya ia hanya butuh ketenangan tak leb...