4

1.4K 183 0
                                    

setelah sampai di apartemen Jiang cheng segera meringkuk di kasur, hari ini terasa sangat melelahkan, apalagi Jiang Cheng harus kembali berhadapan dengan orang yang kelebihan tenaga seperti Ji Ana bahkan gadis itu lebih merepotkan dari Wei Wuxian

Jiang Cheng sudah bertualang terlalu jauh hari ini mulai dari berkeliling kota memasuki pasar mengunjungi panti asuhan bahakan ke kolong jembatan, huh

"Hey A Cheng bangun lah, apa kau mabuk" Ucap Wei Wuxian berteriak sambil menggedor gedor pintu kamar hingga mengusik tidur nyaman Jiang Cheng

"Berhentilah berteriak bodoh" Bentak Jiang Cheng dan perlahan bangkit dari tidur nya membukakan pintu

"A cheng kau membuat ku takut" Ucap Wei Wuxian memeluk tubuh ringkih Jiang Cheng, Jiang Cheng hanya membatu tak faham apa yang terjadi pada saudaranya ini

Wei Wuxian langsung panik saat Wen Ning berkata jika ia kehilangan jejak Jiang Cheng, dan Wei Wuxian sudah berusaha mencari Jiang Cheng , namun hasilnya nihil, Wei Wuxian sangat khwatir karena sebelumnya Jiang cheng pulang dengan keadaan yang menyedihkan, ia takut terjadi sesuatu pada adik nya ini

Wei wuxian merasa lega saat ia memantau CCTV ternyata Jiang Cheng sudah pulang, berterimakasih lah pada ide berlian milik lan wangji

Dengan cepat Wei Wuxian berlari ke apartemen nya dan menggedor pintu dengan kuat

"Ada apa dengan wajah bodoh mu itu" Ucap Jiang Cheng melepaskan pelukan Wei Wuxian setelah kesadarannya terkumpul sepenuhnya

"Dasar anak nakal, lain kali aktif kan ponsel mu agar aku tak cemas, kau meninggalkan rumah sejak pagi dan belum pulang saat jam segini" Ucap Wei Wuxian menujuk jam dinding yang sudah menunjuk jam 02:14

"Aku lupa, ponsel ku mati" Ucap Jiang Cheng mengucek ngucek matanya sambil menguap pelan

"Sudah lah, segera ganti pakaian mu, lihat lah baju mu dan kau sangat bau" Ucap Wei Wuxian menutup hidungnya

"Sialan kau" Ucap Jiang Cheng

"Aku akan kembali ke kamar ku, daa" Ucap Wei Wuxian tersenyum lebar, tak ada lagi kepanikan di sana

Jiang Cheng menarik nafas pelan dan berjalan menuju kamar mandi
Ternyata ia ketiduran dan tak sempat untuk mandi dan berganti pakaian..

Pagi yang cerah, Jiang Cheng begitu bersemangat untuk hari pertama bekerja, lihatlah saat ini Jiang Cheng sudah berada di halte bus yang akan membawanya ke kantor tempatnya bekerja

Setelah cukup lama menunggu akhirnya bus yang di nanti Jiang cheng lewat juga,

Jiang cheng perlahan masuk

"Eh A cheng? " Ucap seorang wanita yang duduk tak jauh dari nya

Jiang Cheng hanya mengerutkan keningnya

"Hey, bahkan kau melupakan ku?, dan apa ini lagi lagi kerutan" Ucap Ji Ana yang kini malah duduk di samping Jiang Cheng

"Sialan" Ucap Jiang Cheng mendengus

"Kau ini sungguh terlalu A Cheng, hm baik lah dengan senang hati aku akan memperkenalkan diri kembali" Ucap ji ana tersenyum lebar

"Nama ku Ji Ana dan bekerja di kantor yang sama dengan mu" Ucap Ji Ana tersenyum lebar ke arah Jiang Cheng

"Cerewet" Ucap Jiang Cheng pelan

"Kau ini, bukan kah aku sudah menyatakannya pada mu sebelumnya" Ucap Ji Ana kini menggembungkan pipinya

Sepanjang jalan penuh dengan ocehan ji ana, hingga bus kembali berhenti ji ana dan Jiang cheng berjalan beriringan menuju kantor yang terletak cukup jauh dari halte bus

"Wanyin" Suara berat itu berasal dari mobil yang kini berhenti di samping Jiang Cheng. Entah kenapa tiba tiba ia merinding dan langsung menoleh

"Akhirnya aku menemukan mu" Ucap seorang pemuda dan langsung memeluk Jiang Cheng dengan erat

"Hey lepaskan bodoh" Ucap Jiang Cheng sedikitpun berteriak berusaha melepaskan diri dari pria kurang ajar ini

"Wanyin aku sangat merindukan mu" Ucap pemuda itu lirih dan masih mengeratkan pelukanya

"Bajingan sialan, aku tak mengenal mu lepaskan atau akan ku laporkan ke polisi" Bentak Jiang Cheng,

Tubuh pria itu melemah dan berakhir dengan melepaskan pelukanya pada orang yang sangat ia rindukan tapi apa ini bahkan Wanyin nya sudah tak ingin mengenalnya lagi

"Maaf kan aku, aku tau kau marah pada ku, aku mohon jangan tinggalkan aku lagi" Ucap si pria sambil menggenggam tangan Jiang Cheng

"Dasar bajingan sialan, aku tak akan pernah mau mengenal mu" Teriak jiang cheng dan menarik tangan Ji Ana menjauh dari pria gila itu

"Wanyin" Ucapnya lirih, tangannya terkepal, ia merasa sangat sakit saat melihat Wanyin nya dengan begitu mudah melupakannya dan apa itu tadi ia memegang tangan wanita itu

Entah ke apa si pria itu merasa tak suka dengan gadis yang bersama Jiang Cheng tadi.

"A Cheng apa kau yakin tak mengenal nya? " Ucap Ji Ana saat telah berjalan cukup jauh dari tempat kejadian di mana jiang cheng di peluk seseorang yang sama sekali tak ia kenali

"Tidak" Ucap Jiang Cheng ketus, tentu saja ia masih ingat pemuda itu ia lah pemuda gila yang mengambil ciuman pertamanya, ya setidaknya itu sengitnya, entah lah jika seorang jiang cheng mengalami amnesia atau apa lah itu

"Apa kau yakin?, apa kau tak lihat wajah putus asa nya? Itu terlihat bukan tipuan" Ucap Ji Ana pelan

"Berhentilah bicara omong kosong A Na" Ucap Jiang Cheng, ji ana yang di bentak kini memilih untuk bungkam,
Tak beberpa lama berjalan akhirnya keduanya sudah berada di depan sebuah gedung pencakar langit, keduanya tertengun menatap keindahan bagunan ini

"A cheng, apakah kita akan bertemu lagi setelah ini?, lihatlah tempat ini sungguh besar, apa kau yakin kita akan di tempatkan di tempat yang sama? " Ucap ji ana pelan sambil memperlihatkan sekeliling

"Dasar bodoh" Ucap Jiang Cheng

Ji Ana hanya membalas upatan Jiang Cheng dengan seringai yang menjengkelkan, setidaknya itu menurut Jiang cheng

"Mari kita bertanya, di mana meja kita" Ucap ji ana menarik tangan Jiang cheng menuju sebuah meja

"Hey, kalian anak baru kan?" Ucap salah satu wanita yang berada di balik meja dengan senyuman lembut nya

"Iya nona" Ucap Ji Ana

"Kenalkan aku Ming hun, dan dia Min Wang" Ucap wanita itu lembut

"Hm aku Ji Ana, dan ini Jiang Cheng" Ucap Ji Ana sekenanya

"Hm tak perlu gugup begitu ji ana,hey teman teman perkenalkan mereka adalah anak baru" Ming hun, seketika sudah banyak orang yang mengelilinginya,

Para pekerja di lan crop ini cukup baik dan sangat ramah, hingga membuat kedua anak baru itu bisa sedikit tenang , "Min Wang akan mengantarkan kalian berdua ke meja kalian" Ucap Ming Hun setelah orang orang kembali ke pekerjaan nya masing masing

"Hm Terima kasih nona Min" Ucap Ji Ana sopan,

Min wang dengan senang hati mengantarkan dua anak baru ini ke ruangan nya

"Ternyata di sini tak terlalu buruk" Ucap Ji Ana menarik nafas pelan dan mulai bekerja dengan semangat.

Bersambung.....

 love Story Xicheng Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang