Happy Reading All, Don't Forget To Vote And Coment! Thanks.
Aletta merendam seluruh tubuhnya di air dingin, membiarkan badannya menggigil malam ini.
"Ma, pulang Ma," rintihnya sembari membenturkan kepala di bath up, sakit? Tidak, ini tidak sebanding dengan rasa sakit yang menyelekit di hatinya sekarang.
Satu jam berada di air, mampu membuatnya tenang sebentar. Ia meraih handuk putih kemudian turun dari sana.
Setelah selesai dengan aktifitasnya, ia duduk di tepi ranjang menelefon Mamanya kembali. Berkali-kali ia mencoba tak ada jawaban.
"Mama, Aletta hari ini benar-benar sendiri. Aletta mohon pulanglah, Ma." Ia menggigit bibir bawahnya.
Dukk
Aletta terlonjak kaget, siapa yang melempar batu di cendela kamarnya malam-malam seperti ini.Ia bercelingukan, ingin memastikan namun, kepalanya terlalu pusing untuk berdiri.
Tok tok.
Suara itu semakin terdengar jelas di jendela, Aletta berdiri.Lampu kamarnya sudah ia padamkan sejak tadi sehingga tidak terlihat jelas siapa yang berada di luar jendelanya.
Bayang-bayang hitam tersorot lampu jalanan. Aletta berjalan tertatih dengan memegang kepalanya.
"Siapa itu?" Cetus Aletta memastikan.
Aletta semakin mendekat ke arah jendela, "siapa di situ?"
Aletta membuka jendelanya, ia terlonjak kaget wajahnya pucat serta badannya mulai kaku.

KAMU SEDANG MEMBACA
RAPUH [On Going]
Cerita PendekRAPUH [NEW] [Welcome And Happy Reading All!] Cover By: Taryuni_ Keluarganya utuh, hanya saja perlindungan dan kasih sayang tak pernah berpihak padanya. Dari masih bayi-hingga menjadi dewasa, seperti sekarang, ia hanya mendengar kata-kata yang tak pa...