Happy Reading All, Don't Forget To Vote And Coment! Thanks.
Sungguh Aletta sangat ketakutan saat ini, lebih baik itu sosok hantu daripada penjahat yang kurang ajar masuk ke rumahnya.
"Pergi! Kau siapa?" Aletta mendorong kuat pintu balkon kamarnya melawan dorongan dari luar.
"Hey, tenanglah. Gue bukan orang jahat." Aletta menyipitkan matanya tak percaya saat orang itu mulai berbicara. Ternyata....
Alvan??
Aletta keluar dengan balutan piyama unggunya. Matanya mulai memerah, tangannya ingin menonjok orang itu sekarang juga. "Kenapa lo di sini?!"
Alvan mendekat kemudian mendekap Aletta, sekali lagi ini, hangat. Aletta butuh ini, Aletta ingin ini, namun tidak dari orang lain. Ia hanya menginginkan dekapan Papa dan Mamanya.
"Kenapa harus nyiksa diri sendiri, Aletta?" Alvan semakin mendekapnya.
"Kenapa? Kenapa lo peduli sama gue, gue gak butuh ini dari lo. Sekali lagi gua gak butuh!" Aletta ingin melepas pelukan itu, namun Alvan mendekapnya kuat ia tak bisa lepas dari sana.
"Karena gue mau peduli sama, lo. Gue tahu, gue juga sadar yang lo butuhin adalah kehangatan mereka, bukan gue. Tapi, selama luka lo belum sembuh, izinkan gue berada di samping, lo."
"Selama ini, lo cuma percaya 'kan sama penghianat itu? It's oke. Gue cuma gak mau lo terlambat menyesal." Alvan kembali bersuara.
"Maksud lo apa?" Alvan mengulurkan ponselnya, memperlihatkan hasil potretannya tadi.
Aletta tak berekspresi, tidak juga bereaksi dengan sesuatu yang ada di ponsel Alvan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAPUH [On Going]
Kısa HikayeRAPUH [NEW] [Welcome And Happy Reading All!] Cover By: Taryuni_ Keluarganya utuh, hanya saja perlindungan dan kasih sayang tak pernah berpihak padanya. Dari masih bayi-hingga menjadi dewasa, seperti sekarang, ia hanya mendengar kata-kata yang tak pa...