Berbagai macam tatapan menyambut Caca saat berjalan di koridor, Caca menunduk dan melangkahkan kakinya lebih cepat agar sampai ke kelas.
Bukannya apa, Caca tau penyebab dia di tatap beberapa siswi karena apa. Tentu saja karena statusnya yang kini menjadi kekasih Lucas.
Caca tuh bingung, Lucas tuh seterkenal apa sih sampai sampai banyak siswi yang ga terima Lucas memiliki kekasih. Bahkan berita jadian mereka pun tersebar sampai ke sekolah lain.
Caca tuh ga masalah gitu kalo beritanya ke sebar. Yang jadi masalahnya adalah...
Caca ga suka di liatin dari ujung kepala sampe ujung kaki, bawannya deg deg an mules gitu.
Caca masuk ke dalam kelas dan melempar tasnya ke meja lalu segera menyenderkan kepalanya di bahu Ana.
"Eh eh!! Napa ni dateng dateng langsung gini??," kaget Ana menoleh menatap Caca yang tampak lesu.
"Malu anjrit gue di liatin satu sekolah," adu Caca. Wajah gadis itu merengut dengan bibir yang ia majukan.
Sella terbahak "Jadi seleb dadakan lo?,"
"Kampret!!," maki Caca mengangkat kepalanya dari baju Ana, gadis itu menghela nafas berat lalu kembali menyenderkan kepalanya ke bahu Ana.
"Kita harus ngerayain ini sih, hampir 3 tahun gue temenan sama lo baru kali ini gue liat lo pacaran!!," ujar Sella heboh.
"Ini juga pertama kalinya gue pacaran," Caca mendengus
"Fiks lo harus traktir kita hari ini!!," ujar Ana merangkul Caca yang masih betah bersender di bahunya.
"Minta aja sama Lucas," balas Caca cuek.
"Jadi gimana nih?," Sella memajukan tubuhnya.
"Gimana apanya?,"
"Manggil sayang apa by?," goda Sella mencolek dagu Caca.
"Apasih," Caca menahan senyumnya malu.
Bahkan membayangkan Caca memanggil Lucas dengan sebutan sayang aja rasanya udah geli sendiri. Gimana kalo bener bener kejadian?
"Nih anak keknya harus kita ajarin dah Sel. Biar kagak kaku kaku amat," gurau Ana melirik Caca.
"Lu kata gue kanebo kering?!," sewot Caca.
"Asli makin lama pala lu makin berat," Ana mendorong kepala Caca.
"Tapi iya sih Ca, lu kan baru pertama kali pacaran. Harus di ajarin biar ga kaku kaku banget," sahut Sella.
Caca mendengkus dan mengangkat kepalanya dari bahu Ana lalu menelungkupkannya di atas tas yang ia letakannya di meja.
"Btw, gimana reaksi Ayah tadi malem pas ngeliat lo di anter Lucas?," tanya Ana menatap Caca, Sella ikut menatap Caca. Caca mengangkat kepalanya lalu melirik ke arah lain seolah tengah mengingat kejadian tadi malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
INEFFABLE
Teen Fiction[ON PROGRESS] Singkatnya, ini hanya cerita klasik percintaan remaja sekolah menengah atas. Tapi ini berbeda, kisah ini terlalu luar biasa untuk di jabarkan dengan kata-kata. "Gue emang urakan. But, no matter what happen gue bakal buktiin ke bokap lo...