•02•

805 82 3
                                    

Caca menyusuri jalanan di belakang sekolah yang lumayan sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Caca menyusuri jalanan di belakang sekolah yang lumayan sepi. Jalanan ini memang wilayah yang jarang di datangi orang. Hanya ada lapangan kosong dan ilalang yang menjulang di pinggir jalan, di tambah lagi ini hanya jalan buntu.

Hanya ada beberapa orang yang sering datang kemari, itu pun hanya murid murid yang ingin membolos atau sekedar nongkrong di warung kecil yang letaknya ada di ujung jalan.

Yang datang kesini pun hanya laki-laki, tidak ada perempuan yang mau menginjak jalan ini karena banyak anak nakal. Kecuali Ana, karena perempuan itu selalu bersama Bintang.

Caca berjalan dengan sedikit rasa takut yang menghampirinya. Bukan takut hantu atau apapun yang sejenisnya, Caca lebih takut dengan manusia. Gadis itu menoleh ke samping dan melirik dengan ekor matanya, ada 4 laki-laki berpenampilan 'punk' sedang berjalan di belakangnya.

Caca mempercepat laju jalannya dan ke empat orang itu juga ikut mempercepat laju jalan mereka. Gadis itu mengambil ponselnya yang bergetar. Ternyata Bayu menelponnya.

"Bay!! Tolongin gue, gue di ikutin anak punk ini!!!!," ujar Caca pelan dengan penuh penekanan.

Caca sedikit berlari, sekarang ia benar-benar merasa takut.

"Lo dimana?,"

Caca menjauhkan ponselnya dari telinga dan melihat nama yang tertera di ponselnya. Ini benar nomornya Bayu, namun sejak kapan suara Bayu berubah menjadi lebih berat?

"Kok bukan suaranya Bayu? Lo siapa? Ahh tapi siapapun lo tolongin gue sekarang! Gue ada di jalanan belakang sekolah. Mau ke warkang." cerocos Caca.

"Ha-halo? Anjim di matiin!," umpat Caca memasukan ponselnya kembali dan memberanikan diri memutar tubuhnya.

"Nah balik juga lo," ujar salah satu dari mereka saat Caca berbalik menghadap mereka.

"K-kalian ngikutin gue?," tanya Caca gugup.

"Iya, tenang aja kita ga bakal ngapain-ngapain lo." balasnya.

"Kita cuma mau main-main sebentar sama lo," sahut satunya maju mendekat.

"Sebenarnya kita gak mau ganggu lo. Tapi kita bosen gangguin cowo terus, sekali-sekali cewe gak papalah."

"Gangguin cowo terus? Kesannya kita kek homo anjing." ujar temannya tak terima.

Caca meneguk ludah melihat mereka tertawa. Benar-benar menakutkan.

"Kalo cowo biasanya kita palakin terus kita tonjok, kalo lo mau kita apain?,"

Caca mundur pelan-pelan dan segera berbalik untuk lari menjauh.

"Eh mau kemana lo?," Caca menepis tangan cowok yang menahan tangannya.

"Bisa-bisanya lo gangguin cewek gue!," ujar seseorang santai dari belakang Caca.

Caca menoleh ke belakang dan mendapati seorang laki-laki yang berkacak pinggang.

INEFFABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang