"Lucas, nih helm lo." seorang remaja laki-laki ber kaca mata menyodorkan helm milik Lucas dengan takut-takut.
"Dari siapa nih?,"
"Tadi ada cewek namanya Caca nitipin ini ke gue."
"Oh yaudah makasih," balas Lucas menerima helmnya.
Ryan menutup mulutnya menahan tawa melihat wajah lesu Lucas, tanpa di beritahu pun ia sudah tahu apa penyebabnya.
"Cie yang rencananya gagal," sindir Ryan meledek.
"Berisik!,"
"Lo harus banyak belajar dari gue, Luke." sahut Fikri tak mengalihkan pandangannya dari ponsel.
"Anjing juga lo Fik! Nonton mantap-mantap ga ngajakin gue!." ujar Ryan membuat Fikri menggeplak kepalanya.
"Ini kelas anjing! Kalo ngomong jangan gede-gede!!," maki Fikri kesal membuat Ryan cengengesan.
"Berisik setan! Gue mau tidur!," sahut Bayu yang tertidur di atas 3 kursi yang sudah ia sejajarkan.
Bintang masuk ke dalam kelas bersama dengan Ana, mereka berdua baru dari kantin.
Ana menggedikan bahunya saat ia menjadi sorotan. Meski sudah 5 Bulan berpacaran dengan Bintang ia masih saja di bicarakan diam-diam. Yang tak menyukainya pun ada banyak. Hanya karena ia sering berkumpul dengan laki-laki.
"Kenapa lo ga bawa si Caca?." ujar Lucas membuat Ana terkekeh.
"Lo suka beneran sama Caca?," tanya Ana duduk di samping Bintang.
"Menurut lo?,"
Ana mangut-mangut "Caca itu susah buat di deketin."
"Susah gimana?,"
"Itu anak cueknya kebangetan. Banyak banget cowo yang ngedeketin dia dari kelas 10 tapi ga di peduliin," ujar Ana membuat Lucas mengacak kasar rambutnya.
"Terus gue harus gimana?," tanya Lucas bingung.
"Saran gue jangan terlalu maksain buat deket. Caca orangnya gak suka di gituin," ujar Ana membuat Lucas mangut-mangut.
"Si Caca tuh belum pernah pacaran! Masih polos anaknya," sahut Bayu merubah posisi tidurnya menjadi duduk.
"Serius lo?," sahut Fikri mematikan ponselnya.
"Selama gue temenan sama dia, gue gak pernah ngeliat dia nge spik cowok. Palingan juga temenan biasa aja," ujar Bayu membuat Fikri menggeleng tak percaya.
"Caca itu orangnya cuek banget soal cowok. Dia ga pernah mau deket-deket sama cowo kalo gak ada kepentingan. Bahkan buat minta tolong sama cowok aja dia gamau," sambung Ana membuat Lucas menghela nafas.
"NA!!!!! Caca mimisan!!!," teriak Sella heboh masuk ke dalam kelas IPS 1 tanpa rasa malu.
"Hah?! Kok bisa?," ujar Ana berdiri dari tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INEFFABLE
Teen Fiction[ON PROGRESS] Singkatnya, ini hanya cerita klasik percintaan remaja sekolah menengah atas. Tapi ini berbeda, kisah ini terlalu luar biasa untuk di jabarkan dengan kata-kata. "Gue emang urakan. But, no matter what happen gue bakal buktiin ke bokap lo...