"Apapun yang akan menjadi takdirmu, kelak akan mencari jalannya untuk menemukanmu."
[Ali bin Abi Thalib]
***
Sabtu pagi yang begitu cerah, Fatih pun bersiap untuk jalan-jalan bersama kedua kakaknya. Dengan style baju yang sederhana, Fatih pun keluar dari kamarnya. Ketika Fatih hendak menuju teras rumah, tiba-tiba beberapa anak panti menghampiri Fatih dan menghadangnya. Fatih pun tak bisa lewat, karena jalan telah di blokade oleh anak-anak panti.
"Ehh, kenapa kakak dihadang kaya gini?" Seru Fatih, sambil tertawa melihat raut wajah mereka yang begitu lucu.
"Kak Fatih mau kemana?" Tanya salah satu anak panti yang bernama Rachel, "Kak Fatih kan udah janji mau main sama kami hari ini."
Seketika Fatih teringat bahwa hari ini merupakan jadwal menemani mereka bermain. Fatih pun berjongkok di depan Rachel, lalu Fatih memegang pundak Rachel.
"Maaf ya, hari ini Kak Fatih gak bisa nemenin kalian bermain."
Seketika raut wajah mereka pun berubah menjadi kecewa. Fatih merasa bersalah, karena telah membuat mereka kecewa. Terlebih lagi Rachel, nampak dia begitu marah pada Fatih.
Fatih pun mencoba membujuknya, "Nanti Kak Fatih janji bakal beliin es krim buat kalian semua."
Seketika wajah berubah menjadi senang, ketika Fatih janji akan membelikan es krim yang banyak.
"Yang bener kak?" Wajah Rachel nampak begitu senang. "Asik..!!!"
"Aku juga dibeliin kan kak?" Celetuk anak panti yang lain bernama Naira.
"Beli yang banyak ya kak." Seru Abdur, tak kalah senangnya.
Fatih pun beranjak dari jongkoknya, seraya berkata pada mereka, "Iya..., pastinya kakak bakalan bawa es krim yang banyak buat kalian semua. Tapi kalian harus janji, gak boleh berantem dan selalu hidup rukun. Janji?"
"Janji....!!!" Jawab mereka serentak dengan semangatnya.
Fatih pun akhirnya menyuruh mereka bermain. Mereka pun berbondong-bondong keluar dari panti untuk bermain di taman. Fatih pun juga bergegas menuju teras, karena kedua Kakaknya sudah menunggunya diluar. Sesampainya di teras, Fatih pun langsung menghampiri kedua kakaknya yang tengah duduk bersama Ibu Aida.
"Assalamualaikum, Ibuku tercinta. Dan Kakak ku yang cantik, selamat pagi." Seru Fatih sambil mengucap salam dan menyapa mereka dengan hangat.
"Wa'alaikumsalam." Jawab mereka serentak.
Fatih pun duduk di sebelah Ibu Aida, lalu Fatih mengamit kedua tangan Ibu Aida, seraya berkata, "Ibu udah makan dan sudah minum obat?"
Ibu Aida tersenyum. Dia pun mengelus pipi Fatih, seraya menjawab, "Udah kok, Nak. Tadi Mba Ratih sudah menyuapi ibu makanan. Setelah itu Ibu pun langsung minum obatnya." Sejenak Ibu Aida merasa terharu ketika anak laki-lakinya begitu perhatian padanya. "Fatih sendiri sudah makan belum?"
Fatih mengangguk pelan, menandakan bahwa Fatih telah makan. Ibu Aida pun merasa tenang, karena anak sudah makan semuanya. Akhirnya Ratih, Ana, dan Fatih pun pamit pada Ibu Aida. Ibu Aida hanya berpesan pada Ratih dan Ana, agar selalu menjaga Fatih. Ratih dan Ana pun mengangguk, mereka berdua akan menjaga Fatih.
KAMU SEDANG MEMBACA
A F I F A H (SlowUpdate)
Подростковая литератураFatih Eijaz Zakiyyan, seorang pemuda yang memiliki kehidupan yang berbeda dari yang lain. semenjak kedua orangtua meninggal akibat kecelakaan, membuat Fatih harus hidup mandiri dalam segala kekurangan. ketika takdir seolah menguji kesabaran, cukup k...