"Diam yang paling tenang adalah mendoakan."
[Rania Azizah Salsabila]
***
Beberapa hari kemudian....
Di Sore hari yang cerah, dengan suasana yang begitu asri. Membuat para siswa dan siswi SMA Al Azhar sampai tak sadar, kalau hari ini adalah hari terakhir mereka di Pulau Bali. Sudah lima hari mereka sudah berada di Bali, berbagai tempat sudah mereka datangi. Seperti Tanah lot, Garuda Wisnu Kencana, Pantai Pandawa, Pura Titrampul, dan Desa Panglipuran.
Saat ini mereka dalam perjalanan menuju ke Hotel. Setelah seharian mereka berada di Hutan Sangeh dan Pabrik Krisna. Besok destinasi terakhir adalah Pasar Sukowati dan Toko Baju Joger yang terkenal di Bali.
Beberapa saat kemudian, rombongan SMA Al-Azhar mulai memasuki hotel Made Bali. Ketika Bus sudah berhenti, Fatih dan rombongan lain pun bergegas keluar. Setelah berada di luar, Fatih pun menghirup udara luar sambil menutup mata. Fatih pun merasakan ketenangan, setelah menghirup udara luar.
Disaat Fatih tengah menutup matanya, tiba-tiba dari belakang ada yang menepuk pundak Fatih. Fatih pun terkejut, ia pun langsung membuka mata dan menoleh ke arah belakang. Ternyata yang menepuk pundak Fatih adalah Yudha.
"Ayo kita ke kamar, kita mabar lagi kaya tadi malam." Ajak Yudha.
Fatih hanya mengangguk, lalu mereka berdua pun menuju ke kamar mereka. Semenjak kejadian di kapal lima hari lalu, membuat Yudha sadar bahwa Fatih adalah orang yang baik. Yudha pun berniat untuk meminta maaf pada Yudha, namun ia tidak berani karena Dina selalu mengawasinya. Ketika mereka baru saja sampai di hotel, terjadian pembagian tempat tidur. Kebetulan Yudha, Angga, dan Farhan satu kamar dengan Fatih.
Kesempatan itu pun Yudha manfaatkan untuk meminta maaf dengan Fatih. Yudha pun langsung meminta maaf pada Fatih, disaat Yudha sampai di kamar. Waktu itu Fatih terkejut bukan main, karena tiba-tiba Yudha meminta maaf padanya. Melihat keseriusan Yudha ketika meminta maaf, membuat Fatih mau memaafkan kesalahan Yudha. Semenjak hari itu, Ketiganya pun berteman dengan Fatih. Fatih pun merasa senang, karena akhirnya dia memiliki teman.
Cerita mereka berdua pun berlanjut. Saat ini mereka tengah berjalan menuju ke kamar. Setelah perjalanan panjang, mereka merasa lelah. Mereka pun berencana untuk istirahat sebentar, karena nanti malam mereka ingin mabar game online.
Namun ketika mereka baru sampai di depab kamar mereka, tiba-tiba Atta datang bersama kedua temannya, yaitu Haris dan Ryan. Atta bertepuk tangan dengan maksud dan tujuan yang Fatih dan Yudha tidak ketahui.
"Wehh..., liat mereka berdua." Atta menunjuk ke arah Fatih dan Yudha, "Sekarang si Pecundang ini berteman dengan si Miskin."
"Seketika seleranya jadi rendahan banget."
Ketiganya pun tertawa, membuat Yudha menjadi geram. Angga dan Farhan pun merasakan hal yang sama, mereka benar-benar tersulut emosi. Melihat Yudha yang mulai marah, Atta pun menatap Yudha dengan tatapan menantang sambil melipat kedua tangannya.
"Apa?!!" Tanya Atta, berniat memprovokasi.
Tangan Yudha sudah menggenggam erat, rasanya dia ingin melayangkan tangannya ke wajah Atta. Namun Fatih berusaha agar tidak terjadi perkelahian.
"Mending kita masuk aja." Seru Fatih mengajak Yudha masuk.
"Diem lo anak miskin!!!"
"Lo yang harusnya diem!!!" Seru Yudha sambil menunjuk di depan wajah Atta.
KAMU SEDANG MEMBACA
A F I F A H (SlowUpdate)
أدب المراهقينFatih Eijaz Zakiyyan, seorang pemuda yang memiliki kehidupan yang berbeda dari yang lain. semenjak kedua orangtua meninggal akibat kecelakaan, membuat Fatih harus hidup mandiri dalam segala kekurangan. ketika takdir seolah menguji kesabaran, cukup k...