"Dirimu yang sebenarnya adalah apa yang kamu lakukan di saat tiada orang yang melihatmu."
[Ali bin Abi Thalib]
***
Masih dalam perjalanan....
Tak terasa delapan jam mereka telah lalui. Saat ini mereka tengah berada di kota Situbondo. Dimana beberapa jam lagi, mereka akan sampai di Pelabuhan ketapang Banyuwangi. Fatih saat ini tengah mendengarkan sebuah lagu religi di Ipodnya. Ia tidak tidur walau ia merasa ngantuk, karena dirinya tidak terbiasa tidur bersebelahan dengan perempuan yang bukan muhrimnya.
Karena takut jika terjadi sesuatu, Fatih pun memutuskan kembali duduk di bawah. Ketika Fatih duduk di bawah, tiba-tiba sebuah Ipod jatuh dari bangku di sebelahnya. Fatih pun mengambilnya, lalu ia memerhatikan Ipod tersebut. Mirip seperti punya ku? Eh tapi kan punya ku udah ada di dalam tas. Batin Fatih sambil tatapannya beralih ke Afifah yang ada di sampingnya. Apa punya mba itu ya? . Fatih pun beranjak dari duduknya, ia hendak mengembalikan Ipod pada Afifah tersebut.
Namun Afifah sudah tertidur, Fatih tak sampai hati untuk membangunkannya. Karena takut hilang, Fatih pun menyimpannya. Fatih kembali duduk, lalu ia menyandarkan tubuhnya ke bangku Afifah agak belakang. Supaya dirinya tidak bersentuhan dengannya, Fatih tidak mau hal itu terjadi. Perlahan mata Fatih mulai menutup, ia sudah tidak kuat untuk terjaga lebih lama lagi. Beberapa menit kemudian, Fatih pun akhirnya tertidur lelap.
***
Beberapa jam kemudian...
Pukul 1 malam.
Bus dari SMA Al-Azhar mulai memasuki Pelabuhan Ketapang. Masing-masing wali kelas di setiap Bus, mulai memberi aba-aba kepada anak didiknya supaya bangun dan diminta untuk bersiap-siap. Afifah pun terbangun, ia pun meregang tangannya kedepan. Ketika Afifah baru saja menuruni tangannya, tiba-tiba...Duk!
Tangan Afifah tidak sengaja mengenai wajah Fatih. Fatih pun kontan terkejut, membuat dirinya terjatuh karena saking terkejutnya.
"Astaghfirullah...."
Afifah pun langsung beranjak dari duduknya, ketika menyadari bahwa tangannya tidak sengaja mengenai Fatih.
Fatih pun bangkit, seraya berkata, "Aku gak apa-apa."
"Maafin aku ya. Aku gak tahu kalau kamu ada di situ."
"Iya gak apa-apa, Mba. Lagi pula aku yang salah." Fatih merogoh sakunya, lalu ia mengeluarkan sebuah Ipod.
"Ini Ipod punya Mba?"
Afifah pun terkejut ketika Ipod miliknya ada pada Fatih. Afifah pun mengambil Ipod tersebut, seraya berkata, "Iya..., ini punya saya. Kok bisa ada di kamu?"
"Tadi pas aku mau duduk di bawah, tiba-tiba Ipod kamu jatuh. Pas mau ngembaliin ke kamu, ternyata kamu lagi tidur. Akhirnya simpen dulu deh, biar gak hilang."
"Syukron ya Fatih." Afifah berterima kasih pada Fatih, karena dia sudah menjaga Ipod miliknya. "Jazakillahu Khairan..., semoga Allah membalas kebaikan mu hari ini."
"Ma'a Syukri, Aamiin..." Fatih pun tersenyum pada Afifah. Melihat senyuman Fatih, membuat Afifah menjadi salah tingkah.
Karena takut ketahuan Fatih, Afifah pun bergegas turun dari Bus. Fatih pun mengikuti langkah Afifah dari belakang. Seluruh siswa kelas 11 turun dari dalam Bus. Mereka di haruskan jalan dari dermaga menuju kapal, karena Bus hanya bisa naik ketika Bus dalam keadaan kosong saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
A F I F A H (SlowUpdate)
Roman pour AdolescentsFatih Eijaz Zakiyyan, seorang pemuda yang memiliki kehidupan yang berbeda dari yang lain. semenjak kedua orangtua meninggal akibat kecelakaan, membuat Fatih harus hidup mandiri dalam segala kekurangan. ketika takdir seolah menguji kesabaran, cukup k...