17 - Ramadhan Kareem

54 4 1
                                    

"Dan Aku telah memilihmu untuk diri-Ku."

[QS.Ta-Ha(20):41]

***

Seminggu telah berlalu....

Tak terasa Perlombaan telah memasuki babak 80 Besar, dimana 20 Peserta sudah gugur dalam perlombaan ITC. Afifah dan Zalfaa masih berada di posisi aman, karena peringkat mereka berada di urutan Ketiga dan Keempat. Ramadhan pun tak terasa telah melewati Minggu Awal. Kemarin Afifah sempat tidak melaksanakan puasa, karena terhalang oleh datang bulan.Namun Hari ini Afifah sudah bisa berpuasa seperti yang lain. Sejenak Afifah menilik ke arah jam. Waktu menunjukkan Jam Setengah 3, sudah saat nya Afifah mempersiapkan makanan. Hari ini Afifah kejatahan untuk mempersiapkan makanan, bersama Zalfaa, dan Beberapa perwakilan dari masing-masing kelompok.

Afifah pun bergegas membangunkan Zalfaa yang masih tertidur pulas.

"Zalfaa..." Panggil Afifah pelan, sambil menggoyangkan tubuh Zalfaa, "Ayo bangun. Sudah saatnya kita mempersiapkan makanan, pasti yang lainnya sudah menunggu." Afifah mengelus pundak Zalfaa, supaya Zalfaa terbangun tanpa mengganggu yang lain.

Perlahan Zalfaa mulai membuka matanya, Afifah pun membantu Zalfaa bangkit dari tidurnya. Zalfaa pun langsung berdiri, lalu berjalan menuju Kamar Mandi untuk mencuci mukanya. Setelah mencuci mukanya, Zalfaa merasa segar dan tidak mengantuk.

Afifah dan Zalfaa pun bergegas menuju ke dapur, karena yang lainnya sudah menunggu di sana. Dalam perjalanan, Afifah melihat kamar-kamar masih terlihat sangat sepi. Yang terlihat mulai ramai hanya kamar Najma Group dan Kamar Adeeva Group. Mereka terkenal disiplin dan selalu On Time.

Sesampainya di Dapur, Afifah dan Zalfaa pun langsung menjadi pusat perhatian. Beberapa dari mereka melempar raut wajah yang tidak begitu bersahabat di kala mereka datang. Salah satu dari mereka pun menghampiri Afifah dan Zalfaa.

"Kalian dari mana aja?" Tanya Salah satu perempuan yang ternyata dia adalah Ketua Kelompok di dapur ini.

"Maafkan kami, Mba. Tadi kami harus berberes kamar dulu." Jawab Afifah, sambil merundukkan kapala.

"Paling alasan mereka aja, San. Padahal Merekanya aja yang males buat bantu-bantu bikin makanan." Timpal Perempuan lain yang tengah memotong kentang.

"Cukup Afshin!! Kamu nggak perlu berkomentar." Serunya dengan nada tegas, "Dan untuk kalian, saya gak mau kalian terlambat lagi minggu depan. Kalian paham?" Nadanya cukup tegas, membuat Afifah sedikit takut padanya.

Afifah dan Zalfaa hanya mengangguk pelan.

"Kalau begitu, sekarang kalian bantu Ira mempersiapkan minuman." Ucapnya sambil menunjuk ke arah bagian minuman.

Afifah dan Zalfaa pun langsung melaksanakan tugas mereka. Sementara Sang Ketua, dia melanjutkan memasaknya. Urusan masakan, dia lah yang paling jago menurut Afifah.

Namanya Afsana, Afsana Bismah Fahima. Dia seorang Hafidzah asal Aceh, sekaligus Aktivis yang selalu menyampaikan aspirasi nya lewat blog yang ia buat. Afsana memiliki karakter yang tegas, namun ramah dengan orang lain. Memiliki kecerdasan di atas rata-rata, membuat Afsana yang selalu paham dengan segala keadaan apapun, bahkan keadaan kritis sekalipun. Afsana merupakan Anak pertama dari Dua bersaudara dari Keluarga seorang Habib. Ayahnya bernama Amran Fahim Baasim dan Ibunya bernama Balqis Faida Imsha.

Amran seorang habib yang sudah Go Internasional. Beliau sudah berceramah di Negara Timur Tengah dan Afrika seperti Maroko dan Tunisia. Sementara Balqis, dia seorang Desainer terkenal dan memiliki Butik yang sudah di kenal di Beberapa Negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Brunei Darussalam. Maka tak jarang, Ibu dari Afsana sering mengekspor Baju hasil Desainnya dan mendapat omset yang cukup Fantastis.

A F I F A H (SlowUpdate) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang