"Sesungguhnya Allah hanya menyayangi hamba-hamba-Nya yang penyayang."
[HR. Ath-Thabrani]
***
Keesokan harinya....
Jakarta, 15 Oktober 2020. Hari adalah keberangkatan SMA Al- Azhar menuju ke Bali untuk melakukan Study Tour. Jam 3 dini hari, Fatih telah terbangun. Saat ini Fatih tengah bersiap, berbenah, dan memilah barang-barang yang akan ia bawa ke Bali nanti. Disaat Fatih tengah sibuk membereskan barang-barangnya, tiba-tiba dari luar ada yang mengetuk pintu. Fatih pun bergegas membukakan pintu, ternyata yang mengetuk pintu kamarnya adalah Mba Ana.
"Assalamualaikum, Fatih." Ucap Mba Ana seraya masuk ke kamar Fatih. "Kamu lagi berberes? Kenapa gak bilang sama Mba?"
"Wa'alaikumsalam. Emm aku gak mau ngerepotin Mba Ana. Takut ganggu Mba yang lagi istirahat, makanya aku sendiri yang membereskannya." Fatih pun melanjutkan beres-beres." O iya Mba Ratih masih tidur?"
"Mba Ratih masih tidur, tadi malam dia habis lembur." Ana mengambil pakaian Fatih, "Ambil tas kamu, biar mba yang beresin baju-baju kamu."
"Eh nggak usah, Mba." Fatih merasa tidak enak. "Aku gak mau ngerepotin Mba Ana."
"Udah jangan bawel deh." Ana merasa kesal pada Fatih. "Sekarang mana Tas kamu, biar Mba masukin baju-baju kamu ke dalam tas."
Fatih pun menyerahkan tas bututnya pada Ana. Sejenak Ana terdiam, ketika Fatih memberikan tas miliknya yang sudah mulai kusam dan banyak jahit di beberapa jahitan. Ana pun langsung keluar, membuat Fatih bingung.
"Lho.., Mba Ana kok pergi si?" Fatih bingung. Fatih pun mencoba untuk berpikir positif, mungkin Ana ada keperluan yang mendadak.
Beberapa saat kemudian, Ana datang kembali ke kamar Fatih dengan membawa koper di tangannya. Kemudian Mba Ana meletakkan koper tersebut, diatas tempat tidur Fatih.
"Kamu pakai koper Mba Ana aja ya?" Ana pun membuka kopernya dan mulai memasukkan pakaian Fatih ke dalamnya. "Nanti tas kamu tinggal aja ya."
Fatih pun langsung mengambil tas miliknya, seraya berkata, "Aku ingin tetap membawanya."
Ana tidak bisa memaksa Fatih. Ana tahu kenapa Fatih tidak ingin terpisahkan oleh tas itu, karena kenangan kasih sayang Ibu Kandungnya ada disitu.
"Iya Fatih. Jika itu mau mu, Mba Ana gak bisa melarangnya."
"Makasih ya mba." Fatih tersenyum pada Ana.
"Nanti tas kamu, buat bawa barang yang kecil aja ya. Hp kamu juga masukin ke dalam tas aja, jangan di dalam saku." Ana memberi saran pada Fatih.
Fatih pun hanya mengangguk, mereka berdua pun saling membantu satu sama lain. Hingga akhirnya Fatih telah selesai membereskan barang-barang ia bawa. Sejenak Fatih menatap jam yang menempel di atas meja belajar, waktu menunjukkan pukul jam 4.15 pagi. Sebentar lagi waktu subuh akan segera tiba.
Ana yang teringat sesuatu. Ana pun langsung keluar, seraya berkata, "Mba keluar bentar ya, kamu persiapin barang-barang yang akan di bawa ke dalam tas kamu. Assalamualaikum."
KAMU SEDANG MEMBACA
A F I F A H (SlowUpdate)
Genç KurguFatih Eijaz Zakiyyan, seorang pemuda yang memiliki kehidupan yang berbeda dari yang lain. semenjak kedua orangtua meninggal akibat kecelakaan, membuat Fatih harus hidup mandiri dalam segala kekurangan. ketika takdir seolah menguji kesabaran, cukup k...