Chen menepuk bahu Seolhee pelan.
"Seol-ie..Ayo kita pulang."
Ajak Jongdae bangkit dari duduknya.
"Teman-teman!Aku dan Seolhee pulang dulu ya..
Besok aku masih harus latihan."
pamit Jongdae."Baiklah.Hati-hati dijalan ya kalian.
Dan Seol...Terima kasih sudah datang."Seolhee tersenyum mengangguk.
"Kami akan pulang dulu.
Senang mengenal kalian.
Sampai jumpa lagi lain kali.."
pamit Seolhee mengikuti Jongdae keluar."Seol-ie.." Jongdae berhenti melangkah.
Memijat dahinya.
"Aku agak pusing.
Tolong bisakah kamu panggilkan supir pengganti?""Ah..Ok..Biar aku telepon dulu."
Seolhee mengeluarkan ponselnya menghubungi layanan supir pengganti.Mereka sudah di mobil Jongdae.
Jongdae beberapa kali terantuk kepalanya mengetuk jendela."Jongdae.. Jongdae-ya...Kemarilah.."
Seolhee menarik perlahan kepala Jongdae menjauhi jendela mobil.
Menyandarkannya ke bahunya.Jongdae terbangun sekejap.
Melirik Seolhee.
"Ah..tidak.Nanti bahumu pegal dan kaku.
Biar aku bersandar jendela."
Jongdae kembali duduk tegak."Tidak..Tidak masalah sama sekali,
Jongdae-ya! Kemarilah.Kamu mengantuk karena lelah juga.
Ayolah.Aku tidak akan mengeluh sedikitpun."Namun Jongdae benar-benar sudah tertidur lagi mengetuk jendela.
Seolhee menarik kepala Jongdae kali ini lebih perlahan.
"Sshh...ya..ya...disini saja.."
Kepala Jongdae kini bersandar pada bahu Seolhee.
Seolhee mengelus rambut Jongdae.
"Kamu pasti begitu lelah latihan.
Istirahatlah.
Bukan hanya aku yang tidak boleh stress.
Kamu juga tidak boleh stress, Jongdae-ya.
Kamu sedih melihatku sakit.
Aku juga, Jongdae.
Jangan sakit.
Jangan stress.
Aku baik-baik saja.
Jangan terlalu memikirkan aku."Setiba di rumah.
Jongdae langsung merebahkan dirinya.
Di kasur.Seolhee membuka sepatu dan kaos kaki Jongdae.
Melepaskan jaket dengan perlahan mencoba tidak membuat Jongdae terbangun.Setelah menyetel pengatur suhu udara kamar.
Seolhee membersihkan dirinya ke kamar mandi dan berganti pakaian.Seolhee sudah siap tidur.
Dia menaiki tempat tidur.
Meletakkan bantal guling di tengah untuk membatasi antara Jongdae dan dirinya.Sudah 30 menit berlalu.
Seolhee tidak bisa terlelap tidur.
Dia memiringkan tubuhnya.
Memandang wajah Jongdae yang menghadapnya.Seolhee menyentuh wajah Jongdae dari dahi lalu menurun ke mata ,hidung, dan berhenti di bibir.
Seolhee tersenyum kecil mengusap lekukan di tepi bibir Jongdae.
"Jongdae-ya..Senyum ini..
Aku sangat menyukainya..."Chen tiba-tiba membuka matanya.

Chen memegang pergelangan tangan Seolhee yang masih mengusap lembut bibir Jongdae.
"Seol-ie..Aku juga selalu menyukai tangan ini.
Selalu memelukku hangat.
Selalu menenangkan semua resahku."Seolhee mencoba menarik tangannya yang digengam Jongdae.
"A..Maafkan aku...Kamu terbangun karena aku.
Baiklah.Aku akan tidur.
Selamat tidur Jongdae."Seolhee langsung membalikkan tubuhnya membelakangi Jongdae.
Jongdae tersenyum.
Memijat punggung Seolhee pelan-pelan.
"Kamu bilang beberapa hari terakhir punggungmu pegal.
Apa mau diperiksa?"Seolhee menggeleng.
"Tidak perlu.
Aku baca kalau sedang hamil memang mudah pegal terkadang.
Jadi ini normal.""Bisakah pegalnya berkurang dengan sesuatu?
Aku tidak mau kamu menderita karena hamil."
KAMU SEDANG MEMBACA
Chennie my Jongdae
Fanfictionsemua orang tahu Kim Jongdae. Chen EXO. dan dia akan menikah dalam waktu dekat ini. wanita ini...siapa wanita ini?