24. is it coming worse?

19 5 0
                                    

Jadwal tur Konser EXO sudah usai.
Mereka kini mempersiapkan konser DOT EXPLORATION sebagai penutup rangkaian tur.

Junmyeon mengajak Jongdae diskusi tentang rencana tahun depan.
"Bagaimana, Jongdae?" Junmyeon meminta pendapat Jongdae atas jadwal yang dia susun tertulis di kertas di tangan Jongdae.

Jongdae menggigit bibirnya resah.
"Aku setuju.Hanya saja...Aku minta maaf.Ini semua karena aku.."

"Hey!Sudah berapa kali aku katakan!
Ini sama sekali tidak ada hubungannya denganmu!" Junmyeon berkata tegas.

"Aku akan dengan mudah hanya mengumumkan tentang aku akan mempunyai anak dan akan menikah.Tapi jadwal EXO.."

"Kami baik-baik saja, Jongdae-ya! Apa yang kamu pikirkan? Aku baru saja membuat kesepakatan lebih jelas antara kita dan SM.
Dan ini bukan hanya tentang mu.Aku mencoba mengatur semua dengan baik."

Jongdae menarik nafas dalam-dalam.
"Aku harap semua tetap baik setelah aku mengumumkan tentang aku."

Junmyeon merangkul Jongdae.
"Kamu ini bicara apa? Semua baik-baik saja kok..Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan."

Jongdae tersenyum kecil. "Ya...Semoga saja.."

Setelah jadwal hari itu selesai.
Jongdae langsung pulang menuju apartemennya.
Ya...Di lantai atas dorm sih..
Jadi semua member EXO,ber-enam saat ini mereka tetap berjalan bersama menuju dorm.
Berpisah di lift.

"Ah Jongdae-ya..Kamu sudah pulang?!" Seolhee menyambutnya di pintu mengambil jaket di tangan Jongdae.

"Mhmm..Kenapa kamu masih bangun? Sekarang sudah hampir jam 11 malam."

"Aku tidak bisa tidur." Seolhee mendengus kecil.

"Tidak bisa tidur? Sebentar.Aku akan membersihkan diriku dulu.Nanti kita akan bicara setelah aku rapi." Jongdae mengelus pipi Seolhee sebentar,lalu pergi menuju kamar untuk membersihkan diri.

Seolhee menyiapkan makanan dan minuman untuk Jongdae.
Hanya menghangatkan sup dan membuat teh agar lebih rileks dan nyaman jelang tidur.

Seolhee duduk di kursi meja makan menunggu Jongdae keluar kamar.
Mengetuk-ngetuk cangkir teh.

"Mama Princess.!" Jongdae menghampiri Seolhee. Mengecup pipi kanan Seolhee lalu mengangkat cangkir berisi teh dan duduk di sebelah Seolhee.

Seolhee mengusap pipi kanannya.
"Hey!Papa Princess!Apa tadi?Kamu mengagetkan aku!" omel Seolhee . Wajahnya cemberut memerah karena malu.

"Jadi..." Jongdae mengabaikan protes Seolhee. "Jadi Mama Princess kenapa?Tidak bisa tidur?Hm?Apa ada yang kamu pikirkan?"

"Oh itu..Tadi..Kamu bilang kalau Junmyeon sudah mengatur jadwal untuk Tahun depan."

"Mhmm.Ya..Lalu?"

"Apa..Apa untuk mengungkapkan tentang aku ..Ada di rencana kalian tahun depan?"

"Ya.Ada.Kami sudah menentukan tanggal."

Seolhee mengangkat wajahnya menatap Jongdae.
"Bagaimana... Bagaimana kamu akan mengumumkan tentang aku dan Princess?"

Jongdae meminum tehnya beberapa teguk.
Setelah menurunkan cangkir teh.
Jongdae mendekatkan dirinya ke Seolhee.
"Seol-ie.. Aku sendiri yang akan mengumumkan ini. Aku akan mengatakan tentang aku menemukan wanita terbaik untukku. Aku akan memiliki Princess. Dan bagian terbaik adalah aku akan menikahi wanita yang adalah mama Princess. "

Seolhee tertunduk diam.

"Seol-ie... Apa kamu takut?"

Seolhee mengangguk.
"Aku takut karena aku. Kamu banyak yang membenci karena budaya seorang idol yang harus sendiri selama image idol masih melekat"

Chennie my JongdaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang