29. dispatch

22 3 0
                                    

12 April 2020

Hye in ; eonniii... Selamat 💞
kami akan ke sana hari ini..
entahlah kami bisa kesana atau tidak.
kalaupun tidak bisa.kami akan menitipkan hadiah kami.

" Ada apa?" Jongdae melirik layar ponsel Seolhee. Terpampang laman chatnya.

" Hye in?" Jongdae menatap Seolhee bingung.

Seolhee mengangguk lalu kembali menatap ponselnya berpikir sejenak.
Tak lama kemudian Seolhee mengetik di laman chatnya.

Seolhee ; Terima kasih 💕
kami sangat senang menerima semua.
Sebenarnya..Kalian tidak perlu repot-repot memberi kami macam-macam..😅

Hye in ; Eonni!! 😆
Kami tidak repot samasekali.
Kami memang ingin mendukung Jongdae selalu.
Dan ya.. Kami juga senang menyambut Putri kalian.💞

Seolhee ; wahhh Terima kasih ❤️
Kemarilah! kita mengobrol disini..

" Seol-ie!" Jongdae memotong konsentrasi Seolhee berbincang di laman chat.

Seolhee memejamkan mata mengangguk santai.
" Tenang saja.. Aku percaya Hye in.."

" Kamu tahu, Mama Princess?!
Junmyeon Hyung mengatur semua agar kita aman disini..."

" Sshh.. Kalau begitu jangan sampai Junmyeon tahu.." Seolhee mengerlingkan sebelah matanya.

" Eonni.. Aku tidak percaya kami bisa sampai disini.." Hye in memandang Seolhee tidak percaya.

" Tenang saja.. Aku sudah atur hingga kalian bisa tiba disini. Tapi aku minta maaf.
Jongdae tidak bisa menemui kalian.
Dia sedang keluar.."

" Ah.. Kami kesini hanya berekspektasi akan memberi hadiah saja.
Tapi hingga bisa tiba disini dan berbincang dengan Eonni... Rasanya.. seperti mimpi.."
ucap teman Hye in yang datang bersama Hye in.

" Aku minta maaf. Tidak bisa banyak dari kalian diizinkan ke sini.."

" Oh tenang saja Eonni.. Asal hadiah kami bisa kalian terima. Kami sudah senang.
Dan ya.. Semoga.. kalian suka hadiah kami.."

Seolhee melirik barisan hadiah di tepi ruangan.
Ada sekitar 10 box dan 20 paperbag berbaris.
" Aku pasti menyukainya.
Dan ya.. Jujur ..
Aku merasa hadiah dari semua yang menyayangi princess benar-benar diluar dugaan kami.."

" Princess memang layak disayang semua orang.
Kalian adalah orang baik.
Layak mendapatkan semua kebaikan di dunia ini.."

" Mmm.. Maaf.. memotong pembicaraan kalian.
Tapi.. Bisakah kalian meninggalkan tempat ini secepatnya?" suara Junmyeon tiba-tiba sudah berada di sisi pintu kamar yang terbuka menyuruh Hye in dan temannya untuk pergi.
" Eh.. secepatnya.." Junmyeon mengalihkan pandangannya menunjukkan agar Hye in keluar kamar.

" Oh Ok.. Eonni . .." Hye in menoleh ke Seolhee.
" Kami pergi dulu.
Selamat sekali lagi dan ya .
Kami menyayangi princess.
Jaga kesehatan selalu ya Eonni ."
Hye in pamit mengangguk ke Seolhee.
Dan beranjak keluar kamar bersama temannya.

Setelah bayangan Hye in dan temannya menghilang dari sudut lorong kamar rumah sakit.

Seolhee menyapa Junmyeon.
" Hai Junmyeon.."

Junmyeon menengok tersenyum lebar.
" Halo Seolhee.. maaf aku harus mengusir mereka.."

" Tidak apa.. Aku mengerti. Dan mereka juga mengerti.. Aku minta maaf membawa mereka kesini.."

" Seolhee.. Aku juga percaya mereka.
Tenang saja.
Hanya saja tadi..
Ehm.."

" Apa? Kenapa Junmyeon?"

Junmyeon menarik nafas berat.
" Dispatch.."

Hati Seolhee mencelos.
" Junmyeon.. Ini .. Aku tidak mau .."

" Aku tahu Seolhee! Tenanglah.."

" Jangan! Jangan sampai mereka kesini!"
Seolhee menggeleng keras membayangkan keramaian dan Princess..
Tidak! Jongdae tegas melarang Princess muncul di publik.
Seolhee pun memiliki pendapat yang sama.
Privasi mereka adalah utama.

" Seolhee! Aku tahu! Aku paham..
Mari kita tunggu Jongdae.
Sebentar lagi dia akan datang..
Tadi aku sudah menghubungi dia.
Dia sudah dijalan menuju kesini ..."

" Baiklah. Kita akan pergi dari sini secepatnya!" Jongdae berdiri dari duduknya.
Memutuskan ini terbaik untuk segera pergi dari rumah sakit.

" Aku juga berpikir begitu Jongdae .
Hanya saja..." Junmyeon menelan ludah.

" Princess.. Princess masih dalam pantauan dokter. Jongdae.. Kita belum bisa membawanya.." Seolhee berkata lirih dari tempat tidurnya.

" Junmyeon.. Tidak bisakah kita melakukan semua dari rumah?" usul Jongdae.

" Aku sudah bicara dengan dispatch.
Minggu depan beritanya akan keluar.
Dan ya.. menurut perkiraan ku.."

" Kita sudah bisa keluar rumah sakit.." Jongdae berkata mengakhiri ucapan Junmyeon.

Junmyeon mengangguk.
" Menurutku begitu..
Apa Seolhee mau pulang lebih dulu ke rumah?
dan Putrimu masih disini.
Atau kalian menunggu Putri kalian bisa sepenuhnya diizinkan pulang?
Itu terserah kalian."

Jongdae menatap Seolhee.
" Seolhee akan pulang.
Dan untuk putriku.."
Jongdae menoleh kembali ke Junmyeon.
" Kita lihat dalam waktu 3 hari ini.
Aku akan mencoba mengurus semua apa bisa memindahkan semua perawatan putriku ke rumah kami."

" Baiklah..
Aku akan membantumu.." Junmyeon menepuk pundak Jongdae.
" Kami akan disini selalu mendukungmu.
Kamu tahu kan.."

" Ya . Terima kasih Hyung.."

" Soal dirumah biar kami yang urus.
Kalian persiapkan saja disini.." Junmyeon mengelus punggung Jongdae.
" Dan cukup berterima kasihnya.
Kalian terlalu banyak mengucap terima kasih akhir-akhir ini..."

Chennie my JongdaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang