17.big hug

25 5 0
                                    

Di parkiran Mobil supermarket.

Jongdae masih gusar memikirkan betapa liciknya Mihee.
Jongdae menunduk mengalihkan pandangannya ke bawah kemudi mobil.
Mengatur nafas perlahan menahan emosi.

Seolhee mengelus pundak Jongdae.
"Jongdae-ya...apa kamu baik baik saja?"

Jongdae tersenyum getir.
"aku..aku takut Mihee menyerang kamu.
Dan kamu dalam kondisi begini..aku tidak bisa membayangkan setakut apa aku saat ini.."

Seolhee menggenggam tangan kanan Jongdae.
"Kamu tidak percaya aku?
aku akan menjaga putri kita..
apapun akan aku lakukan untuk melindunginya.."

Jongdae mengangguk meyakinkan dirinya.
"aku percaya.
kita akan menghadapi semua sama sama.
Tapi kamu harus janji.
Kamu harus ceritakan apapun dan semuanya harus dalam pantauan aku.
ok?"

"apa maksud kamu..aku harus laporan berkala begitu?
sehari tiga kali?"😁

"Itu terlalu sedikit..."😶

"Lima kali?"😅

"Setiap sepuluh menit?"😁

" Astaga Jongdae!😶
Bagaimana mungkin?"

"Baiklah.Setiap jam..?" 😅

"Apa kamu begitu penasaran kegiatan sehari hariku?"😅

Jongdae cemberut menggerutu.
" Tentu saja...☹️
sejak kamu hamil.
Aku bersyukur kamu langsung berhenti bekerja.
Namun aku masih sibuk begini.
Rasanya tidak adil.
Tidak bisakah kita tinggal bersama?"😶

Seolhee tersenyum.
"Apa ini inti keinginan kamu dari pembicaraan ini?
Kamu mau kita tinggal bersama?"

Jongdae memandang Seolhee canggung.
"Itupun kalau kamu tidak keberatan..
Karena aku tahu pasti kamu masih ingin tinggal bersama keluargamu.." 😶

Seolhee mengangguk tersenyum.
"Aku mau tinggal bersamamu.
Kamu tentukan dimana kita akan tinggal.
Aku akan bicara dengan keluargaku." 😄

"Benarkah?Be..benarkah Seol-ie?" 😆

"Ya..tentu saja.
Tapi soal mengabarkan kamu setiap jam..
itu agak.."

"ahh tentu saja tidak perlu.
Kalau kita tinggal bersama.
Aku akan lebih mudah memantau..
ahh..senangnya...terima kasih Seol-ie!"
Jongdae tersenyum lega.
(Apapun rencanamu Mihee...aku akan hadapi itu semua..)

----------------

Jongdae menarik nafas berat menatap Seolhee.

"Hey...sudahlah...kamu hanya akan pergi meeting😅..kenapa setegang itu?"
Seolhee merapikan jaket Jongdae.

Jongdae sudah siap berangkat menuju dorm untuk meeting dengan semua member.
"Aku..entahlah.."
Jongdae mengangkat bahu masih merasa resah karena meeting ini juga akan membicarakan tentangnya sebagian.

Seolhee tersenyum mencoba menenangkan.
"Mereka semua pasti mendukung kita.
Aku yakin..Dan soal bagaimana nanti..
Aku juga percaya Junmyeon Hyung sudah mengurus semua.
Kamu tahu pasti dia...
beberapa kali kamu juga membantunya kan?!
Jadi...tenanglah...dan percayalah pada mereka.."

"Kamu benar..
Hhhhhhh...baiklah..aku berangkat dulu ya..
Mamanya putriku.."😁
Jongdae melambaikan tangan ke perut Seolhee.
"Putri manisku..
Papa berangkat dulu ya..."😚

"Hey..sudahlah..Ini sudah jam berapa?
Mereka semua menunggumu.."

"Baiklah baiklah...
Ahh..kita baru beberapa hari bersama tapi aku akan sibuk lagi..
Kamu jaga diri ya.."☹️
Jongdae mengecup dahi Seolhee.

Chennie my JongdaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang