30. my everything

18 3 0
                                    

27 April 2020

" Tidak bisa Jongdae..Ini sudah mundur 2 Minggu dari awal penemuan dispatch.." Junmyeon mencoba menjelaskan bagaimana situasi kini.

Jongdae menggeleng. " Beri aku waktu 3 hari lagi Hyung.." menatap Junmyeon serius.
" 3 hari lagi aku akan benar-benar membawa putriku keluar rumah sakit!"

Meja diskusi di dorm 1 saat ini terasa begitu tegang.
Kesepakatan dispatch dengan Junmyeon dan SM dan Jongdae dapat di mundurkan waktunya namun makin mendesak untuk diumumkan segera.

Drrtt Drrttt.

Ponsel Junmyeon bergetar memberi pemberitahuan.

Ada pesan masuk. Junmyeon mengecek laman pesannya.

Wajahnya mengerut serius menatap pesan yang baru di terimanya.

Kini menoleh ke arah Jongdae di hadapannya.
" Ini tidak bagus Jongdae.."

" A.. Ada apa lagi?" tanya Jongdae.
apa yang lebih buruk dari dispatch dan SM?

Junmyeon menggigit bibirnya gugup.
menghela nafas berat berkata , " Sasaeng.."

Jongdae langsung bangun berdiri dari kursinya. " Baik! Aku akan mulai mengurus kepulangan putriku. Terimakasih Hyung.."
Jongdae langsung beranjak keluar dari dorm.
Memburu langkahnya ke rumah sakit.

Benar.. Yang paling buruk dari semua ini adalah Sasaeng dan antis atau pembencinya.
Putriku tidak boleh tersentuh mereka!
Tidak akan kubiarkan!

Jongdae langsung terhenti langkahnya begitu memasuki lobby rumah sakit.

Itu mereka!

Langkahnya berbelok menuju sisi lain koridor rumah sakit.
Jongdae hafal sekali bagaimana rupa dan gestur tubuh mereka.
Ya.. Sasaeng dan mungkin pembencinya juga kini ada di lobby rumah sakit.
Duduk menoleh memandang sekitar mungkin mencari sosok yang mereka kenal entah staff atau harapan mereka sendiri yaitu member EXO sendiri yang terlihat tertangkap mereka akan menjadi makanan empuk entah apa nafsu mereka.

Menghindari mereka adalah yang terbaik.
Sasaeng Jongdae tidak banyak.
Tapi dalam kondisi setelah gopublic tentang anak dan wanitanya.
Banyak pembenci Jongdae saat ini yang bisa jadi membahayakan.

Jongdae mengangkat ponselnya menghubungi nomor kontak ruangan yang ditujunya kini.

" Halo Dokter Lee.. Ya ini aku Jongdae. Aku akan ke ruanganmu saat ini. Aku lewat koridor lain memutari lobby. Nanti akan aku jelaskan di ruanganmu. Ok.. Ya.. Sampai ketemu sebentar lagi.."
Jongdae menutup panggilan teleponnya.
Menaikkan maskernya dan menurunkan topinya merapatkan jaketnya.

" Begitukah? " Dokter Lee mengangguk mengerti setelah mendengar semua penjelasan dan permintaan Jongdae.

" Sebagian sudah aku persiapkan.
Bisakah aku membawanya saat ini?" Jongdae memohon.

" Tapi Jongdae.. putrimu masih harus dalam pantauan dokter.."

" Apa aku bisa meminta jadwal kunjungan dokter saja? Aku akan membayar semuanya sesuai kemauanmu..."

Dokter Lee mengerti semua tidak akan mudah.
" Baiklah... Aku akan mengecek rumahmu dulu. Baru kamu dapat membawanya setelah semua siap.."

" Setuju!"

Dokter Lee selesai menyiapkan semua peralatan di kamar bayi di rumah Jongdae.
Beserta sterilisasi ruangan dan mengecek semua kondisi pendukung untuk memantau keadaan putri Jongdae.
" Ok semua siap. Akan ada perawat disini yang membantu kamu dan aku. Dia akan mengirim laporan berkala. Kamu tidak perlu khawatir. Dia juga asistenku dirumahsakit."
Dokter Lee menunjuk perawat di sebelahnya.
" Lala.. Ini Jongdae dan Jongdae.. Ini Suster Lala.."

Wanita di sebelah Dokter Lee menganggukkan kepalanya sekali memberi salam. " Halo Tuan Jongdae.. Saya Kim Lala.."

" Terima kasih.. Aku bersyukur sekali dapat membawa anakku kembali hari ini.
Terimakasih atas kerjasama dan semua bantuan kalian.." Jongdae tersenyum lebar bernafas lega semua sudah di atur untuk kembalinya putrinya ke rumah.

" Baiklah. Sekarang kita akan ke rumah sakit.
Jadi.. Bagaimana kamu akan membawa putrimu keluar rumah sakit hari ini, Jongdae?"
tanya Dokter Lee.

" Oh itu.. Kita lihat nanti.. Semoga semua rencanaku lancar hari ini untuk membawa putriku..." Jongdae tersenyum kecil mencoba meyakinkan diri.

Chennie my JongdaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang