PbN-7

1.4K 173 15
                                        

Pregnant by Nerd
.
.
.
.
.
.

"Tau gak sih?"

"Enggak." Yunho acuh, fokusnya pada ponselnya yang menampilkan seorang pemuda yang dulu sempat viral karena konten pov menjurus cringe dengan bumbu halu, terasa sweet tapi dosa. Kalau tak salah dia Buba, toktokers indonesia sebelah sana.

Seonghwa melemparkan bungkusan rokok yang sudah habis ke arah Yunho dengan kesal.

"Belom ngomong ege!"

"Yaudah maaf, apa-apa?"

Seonghwa menatap sekitar, kanan-kiri kiri-kanan sekiranya sudah aman ia mendekat kan diri kearah Yunho. Menutupi bibirnya lalu berbisik-bisik.

"Wooyoung kemana?" Intonasinya mengecil.

"Gak tau kak." Yunho membalas dengan intonasi tak kalah kecil.

"Tau gak?"

"Apa-apa?" mata Yunho melotot tak santai, ia mendeteksi radar-radar pergibahan. Maka dengan rasa excited yang over Yunho menggoncangkan badan montoknya hingga membuat bangku yang mereka duduki mengeluarkan suara 'kriett' yang tak pelan. Seonghwa buru-buru menahan badan Yunho agar tak bergoncang lagi, bisa mampus jatuh mereka.

"Santuy Yun." Seonghwa memastikan kembali, menatap sekitar, kanan kiri kiri kanan.

"Si San tau kan?"

"Iya iya tau terus apa?"

"Kedemenan sama Wooyoung dehh."

"HAH KEDEMENAN SAMA WOOYOUNG?!!! OMG OMG INI NGETEH PANAS SEKALI AUUU BARK BARKK WOOF WOOF!!!"

"IH ANJING BERISIK KALO ORANG LAIN DENGER GIMANA GOBLOOO!"

"TAPI LO JUGA TERIAK KAK INI TUH TEH YANG SANGAT PANAS WOOYOUNG MUSTI TAU!!!"

Seonghwa facepalm, dengan sangat elegan Seonghwa menghadiahi geplakan sayang pada adik tiri tak sedarah beda bapak beda ibu tersebut.

"Kak sakit." Yunho ingin menangis saja. Mewek-mewek manja bilang mamahnya ingin dibeliin inisfree.

"Lo pikir gua lagi gibahin siapa dong ajg!"

"Eum s-siapa? Buba?" Seonghwa stay facecalm.

"Kita gibahin San-Wuyo goblok."

"W-wuyo pan sobat kita jadi harus tau."

"Tuhan! gak gibah dong ini kalau Wuyo tau. Kan kita gibahin mereka. San sama Wuyo. Ngerti kaga lu? Kaga ngerti gua tinggal lo ke Dubai!"

Yunho menatap polos Seonghwa, "Buba?" Katanya sambil menggaruk dagu.

"Dahlah. Gua balik. Lo disini aja jangan ikutin gua." Seonghwa pasrah, lalu pergi dari sana.

"Eum Buba?"

.
.

"Kaga ngerti lagi deh mau gibah aja musti sama orang lemot. Enak gibah cuma sama Wooyoung emang. Tapi kan objek yang gua gibahin berkaitan sama si Wooyoung. Mau gibah sama Jongho tuh anak bentar lagi kojor. Dahlah jadi introvert aja gua." sungut Seonghwa. Berjalan kaki menjelang malam memang sangat tidak aesthetic. Karena sendirian, itu tak enak tak keren.

Sekarang dia bingung ntah mau kemana lagi kakinya melangkah, belum ada niat untuk pulang ke rumah sebelum ibu tidur. Kena damprat Seonghwa kan belum siap. Telinganya kemarin saja hampir putus dijewer ibu, belum ada istirahat telinganya. Belum lagi kalau ibu ceramah  panjang durasinya. Sudah paling betul tunggu ibu tidur nanti minta kakak bukakan pintu. Pikir jeniusnya begitu.

Pregnant by NerdsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang