Pregnant by Nerd
.
.
.
.
.
."Kemana aja lo?"
Yeosang terkejut bukan main, dibelakangnya Jongho berkacak pinggang. Masih dengan hoodie yang sama dan tak memakai bawahan-lagi.
"L-lo?"
Jongho berdecak, ia mendekat ke arah Yeosang untuk menutup pintu yang belum sempat Yeosang tutup.
"Ditanya juga, habis darimana lo?"
"G-gua habis dari Hongjoong."
"Ohh." Jongho berlalu, kini dirinya duduk di sofa. Seolah menunggu Yeosang yang masih mematung di ambang pintu.
Dengan memberanikan diri Yeosang ikut duduk disamping Jongho, ia meremat celana yang dikenakannya. Gugup padahal Jongho tak melakukan apa-apa. Pemuda imut itu hanya duduk sambil mengamati kuku-kuku jarinya.
"Lo pikir kuku gua bagus gak sih? Pengen gua kasih kuteks." Tanya Jongho tiba-tiba sambil memamerkan kuku-kukunya.
Yeosang kebingungan, ia terpengkur tak menjawab.
"Kok diem?"
Jongho menatap Yeosang tanpa beban seolah hilang permasalahan sebelumnya. Jongho ini lupa akan permasalahan sebelumnya atau berpura-pura tak mengetahui?
"Jongho lo oke?" tanya Yeosang memastikan.
"Gua oke aja, lo napa sih? ini gua tanya loh."
"Kuku lo bagus." Yeosang perlahan menggenggam tangan itu. "Bagus banget," Lalu dikecup dan diusapnya.
"Kamu oke?" sekali lagi Yeosang bertanya,
Disitulah Jongho mengalihkan pandang, ia menghembuskan nafasnya kasar. "Yeosang lo mau tanya kenapa gua? bagaimana keadaan gua?"
"Hancur Sang, tapi gua gak bisa nyalahin lo, kejadian sebulan lalu baik lo sama gua sama-sama gak sadar. Lagian kita udah sah jadi suami suami gak ada alesan buat jahatin anak kita."
Yeosang mencerna, Jongho sangat cepat menyesuaikan. Yeosang terpukau akan ini.
"Yeosang gua dapet kesadaran ini bukan tiba-tiba. Sebelum lo pergi gua udah bangun, disitu ada kakak. Pecah tangis gua Sang. Gua ceritain kalau keadaan gua gak akan sama lagi kaya dulu. Lo percaya gak? Dengan semudah itu kakak yakinin gua kalau lo yang terbaik buat gua. Apa yang terjadi itu udah jalan dari tuhan buat gua. Dan dia bilang gua musti percaya sama lo Sang."
Jongho tertawa menyedihkan, ia mengusap wajahnya kasar. Rasanya betul-betul kehilangan kesadaran seketika. Dihantam telak oleh kenyataan yang akan merengut kebahagian fananya.
"Jujur awalnya gua gak siap Sang, lo paham gua kan? Tapi gua coba yakinin. Gua sekarang tanya, Sang lo siap buat ambil ini sebagai hidup lo? Kabar bahagia sebulan yang lalu mancing mereka buat kembali Sang. Apa lo siap? Siap lindungi gua sama anak kita nanti?"
Yeosang ambruk, ia berlutut dihadapan Jongho. Menangis sejadi-jadinya. Bolehkah Yeosang berharap? Bolehkan Yeosang memohon kepada tuhan. Memohon untuk sebuah kesanggupan dan rasa bersyukur tiada tara.
Yeosang mengusap perut rata Jongho, masih dengan air mata yang berlinang ia ucap syukur tak henti.
Jongho menyaksikan itu, apa yang harus diragukan dari Yeosang. Remaja tanggung yang kadang dewasa juga bodoh. Tapi penuh dengan tanggung jawab hingga menyayanginya sepenuh hati. Harusnya dari awal Jongho memepercayai Yeosang pun mempercayakan hatinya untuk diolah pemuda itu.
"Adek, kakak sayang banget sama adek juga calon baby kita. Jangan raguin kakak, apapun akan kakak lakuin buat kalian. Makasih dek udah kasih kakak kesempatan, kakak beryukur banget punya kesayangan kaya kamu dek."
Jongho tersenyum, tindakan Yeosang selama ini sedikitnya meluluhkan hatinya yang keras. Haruskah Yeosang yang menjadi jawaban hatinya selama ini? Jongho tak tahu, sekarang yang terpenting membangun kisah kecil diantara mereka berdua juga si calon baby.
.
.Sambil berbaring Yunho tersenyum kadang terkekeh geli melihat adegan lucu sang idola di layar ponselnya. Itu mengundang kakak sepupunya untuk bergabung melihat keseruan yang tengah terjadi. Kadang jari-jari jahil si kakak mengpause video yang terputar seperti ini. Membuat Yunho kesal akan hal itu.
"Tuh di stop lagi eh ngeplay lagi hahaha."
"Kak Jaehyun udah dong! masa sih terus-terusan gangguin aku!"
Jaehyun tertawa, matanya menyipit. Ia menutup mulutnya. Rasanya bahagia sekali saat tahu dengan sukses ia dapat menjahili si adik.
"Oke oke, kamu lucu Yun." Tawanya mereda tapi di wajah manisnya masih terlihat jelas ia menahan geli.
Yunho berdecih, acara fanboyingnya terganggu oleh kehadiran Jaehyun. Pemuda berwajah angelic dengan lesung pipi itu mengusap ujung matanya yang berair.
"Oke aku berhenti."
Walau begitu katanya, tapi itu tak lagi membuatnya berselera, jadi malas melanjutkan tontonannya. Yunho merentangkan tanganya, mengenai wajah Jaehyun dengan sengaja. Jaehyun tak berniat untuk menjauhkan tangan mulus itu, justru ia merendahkan tangan itu untuk dipeluk.
"Yun gimana? Kakak gak kaget sih sewaktu kamu tiba-tiba minta tolong."
Yunho memiringkan tubuhnya untuk melihat pemuda yang beberapa centi lebih pendek darinya.
"Kayanya rumit di dia sih kak. Aku ya paham, bukan aku yang bego gak tau dulunya dia gimana. Tapi yaa namanya juga cinta kak."
"Dia itu sebawah kak Johnny, dia sepantaran aku Yun. Walau gitu Yun dia itu di atas rata-rata aku sama kak John. Setelah aku perhatiin memang betul karena kita pernah cukup lama di circle yang sama. Lagian Yun urusan dengan pacar mu itu suram."
Yunho menyetujui itu. Permainannya tak begitu bersih. Yunho menjadi korbannya. Ia hanya dimanfaati oleh kekasihnya itu.
"Pengen lepas dari dia, tapi aku tau gak akan semudah itu. Dan ini bikin bingung karena yang dia cari selama ini sahabat deket aku kak."
Yunho mulai menelaah jauh kedepan. Hubungan manis dengan kekasihnya itu hanya semu. Faktanya satu tahun kemarin hanyalah kesia-siaan. Ungkapan rasa kasih sayang yang keluar dari mulut manisnya itu tak lebih dari sebuah kebohongan.
Yunho sangat dirugikan, tapi karena embel-embel cinta ia hiraukan. Termasuk peringatan-peringatan yang sering kali ia orang terdekatnya lontarkan, termasuk Jaehyun.
"Memang begonya aku malah berat sama cinta. Padahal tau apa sih aku? umur aja belom ada genap 20 tahun."
Jaehyun meraih tubuh Yunho untuk direngkuhnya. Ya ini begitu abu-abu. Jaehyun tak bisa sepenuhnya menyalahkan Yunho. Kalau sudah cinta harus bagaimana? Jaehyun tak mungkin melarang Yunho. Hanya saja memang sangat beresiko. Yang Yunho jadikan kekasih bukan orang yang sembarangan.
Jaehyun mengkhawatirkan Yunho lebih dalam ketika sampai pada saat-saat seperti ini.
Ini menyakitkan bukan?
"Udah Yun, kan udah terjadi. Lagian bukan sepenuhnya salah kamu. Stop nyalahin diri sendiri ya. Kita pikirin aja jalan keluarnya ya?"
Yunho mengangguk. Tak salah memang ia meluapkan semuanya pada sang kakak. Kakaknya yang dewasa ini lebih mengerti dirinya. Yunho bersyukur akan hal itu. Andai bukan kakaknya, andai tak ada kakaknya mungkin Yunho tak akan lagi berkesempatan untuk menampakan diri.
Yunho lemah dan rapuh.
______________________________________
hi 🌚
sorry typo 🌚
krisar? tap komenbuat temen-temen yang masih pantengin story ini. Makasih banget sebelumnya. Maaf gak bisa nepatin bakalan update tiap hari soalnya irl aku lagi betul-betul hectic, jadi kayanya kedepannya bakalan gini juga. boom update chap gitu. Hehe. Makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Pregnant by Nerds
FanfictionBerandal terkenal seantero sekolah hamil anak seorang nerd korban bullynya. Hanya terjadi pada Choi Jongho dan Kang Yeosang Menggemparkan? Belum tentu Warn BL M-preg 🔞 under 18? keep out please. Semi baku Yeojong fanfiction With Joonghwa, Woosan a...