•10'Terbantu

3.6K 808 197
                                    

Typo!
(AuthorPOV)

"kindaichi, kau tau di mana keberadaan (name) chan?" tanya oikawa

"oh tadi dia mengambil cucian di laundry" kata kindaichi

"oh pantas saja dia tak ada disini" kata oikawa

"memangnya ada apa oikawa san?" tanya kindaichi

"tidak apa apa, hanya bertanya saja" kata oikawa

       Oikawa pergi lagi, sementara itu kindaichi hanya bisa menatap oikawa dengan wajah yang terlihat bingung.

'kenapa ya?' batin kindaichi

       Kindaichi memutuskan untuk latihan lagi bersama dengan kunimi untuk mempersiapkan diri buat pertandingan.


















"

kampret, punya tim gaada yang peka semua" keluh (name)

        Padahal sebelum kemari (name) sudah ngodein ke seluruh penghuni dari gym tapi satupun gaada yang peka.

      Apa mungkin orang satu gym ini pada cuek atau emang gak ngerti perasaan cewek, entahlah yang pasti (name) kesel.

       Dia jadinya bawa dua kresek besar berisi handuk yang sudah di cuci sendirian tanpa bantuan siapapun.

       Bukan nya (name) mengeluh atau apa, cuman mikir dong masa dia sendirian doang yang bawa ginian, mana (name) mampu.

       Coba mikir, tim voli seijoh anggota nya banyak banget belum lagi yang bukan pemain inti, serasa ibu dari banyak anak.

"hahh encok pinggangku" kata (name)

       Ketika (name) membawa kresek besar ini, tiba tiba tali nya pada putus dua duanya dan membuat (name) frustasi di buatnya.

"pantesan bertahun tahun gaada manager! Orang tugas nya aja bikin stress!" keluh (name)

      (Name) pada akhirnya menumpuk dua kresek itu dan hendak membawanya sekaligus, biasa kekuatan dari kepepet.

"kenapa anggota tim gaada yang peka...'' geruntu (name)

      Sepanjang jalan (name) mengeruntu kesal, mana agak jauh lagi lokasi sekolah dan laundry ini, soalnya yang langganan lagi tutup jadinya terpaksa (name) mencari yang lain.

       Ketika berjalan dia pun tak melihat di hadapan nya ada sebuah genangan dan karena itu pula dia terpeleset.

"EH?! AWAS"

       Bawaan (name) terlempar ke belakang sementara itu (name) jatuh terlentang dan membuat punggung jaket nya kotor.

"anjir" ringis (name)

      Tiba tiba segerombolan orang menghampiri (name) dan (name) hanya bisa menutup wajahnya sembari menahan rasa sakit.

"eh ga papa?"

"kau tak papa kan?"

"ada yang sakit?"

         Seorang laki laki membantu (name) berdiri dan (name) masih menutup wajah nya dengan kedua tangan nya.

"dia nangis kayaknya"

"iyalah itu pasti sakit!"

         (Name) sebenarnya tidak nangis, tapi dia menutup wajahnya karena malu diliatin oleh banyak orang.

CANDALA (Aoba johsai X Reader)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang