Dari 4 cerita Tzukook by AnendaPutri. Kalian paling suka sama cerita yang mana?
Komen ya
👇
Kalau 70 vote
Besoknya aku update~Happy Reading~
•---------------------------------------------•
Tzuyu bersama dengan Haru berada di ruang tempat kakak sepupunya melahirkan. Keluarga Haru ternyata sangat ramah dan hangat. Mereka menyambut Tzuyu dengan baik.
"Udah gitu doang?" tanya Tzuyu saat mereka keluar dari ruangan.
"Memang mau ngapain lagi?" tanya Haru.
"Aku kira kau akan bermain dengan bayinya lama. Menggendong atau mungkin berbicara dengan bayi," kata Tzuyu.
"Aku tidak pandai dalam hal itu," jawab Haru.
Tak disangka. Ada seseorang yang melihat mereka dan memotret Tzuyu dan Haru yang sedang berbicara.
"Mau makan dulu?" tanya Haru. Tzuyu pun mengangguk. Dari tadi sebenarnya ia lapar.
"Boleh, tapi traktir," kata Tzuyu dengan cengiran. Haru pun menyetujuinya. Mentraktir Tzuyu itu bukanlah masalah besar bagi Haru. Mungkin ia hanya akan mengeluarkan dana sedikit karena porsi makan gadis itu yang sedikit.
"Mau kemana?" tanya Haru.
"Kemana aja deh. Lagi males milih tempat buat makan," jawabnya.
"Yaudah ayo!"
•••
"Jungkook, kamu harus bisa mempertahankan nilai kamu. Papa bakal bangga sama kamu kalau kamu berhasil mertahanin peringkat kamu!" kata tuan Jeon.
Jungkook diam-diam menghela nafas sabar. Ia lelah terus menuruti ambisi papanya.
"Oh iya, papa bakal nyerahin sebagian tugas kantor ke kamu dan bakal ada klien penting dan papa serahin ke kamu. Papa pengen lihat kamu sudah mampu belum menjadi penerus Jeon Group. Kamu pokoknya harus berhasil bagaimana pun caranya," kata tuan Jeon tegas.
"Iya," jawab Jungkook. Sedangkan nyonya Jeon hanya tersenyum tipis.
"Jungkook, nanti kamu kasih ini ya ke rumah Tzuyu. Jangan langsung pulang, kalian ngobrol-ngobrol dulu," kata nyonya Jeon sambil menyodorkan sekotak roti.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIS ✓
FanfictionCOMPLETED | BAHASA BAKU!! FOLLOW SEBELUM BACA!! DILARANG PLAGIAT!!! (9 Januari 2021) Terbangun tanpa ingatan membuat Chou Tzuyu tak tau apa-apa. Bimbang saat orang-orang menatapnya tajam. Menyindirnya. Menatapnya sinis bahkan mencemohnya. Satu hal...