32# Masih Sama

2K 277 28
                                    

Kalau 90 vote
Besoknya aku update

~Happy Reading~

•-------------------------------•

Tzuyu menyerahkan tas belanja kepada Jungkook. Hana kemarin dari Paris dan membelikan Jungkook oleh-oleh. Hubungan dua keluarga itu masih sama baiknya seperti dulu meskipun perjodohan Jungkook dan Tzuyu dibatalkan. Alasannya, karena Hana sudah menganggap Jungkook sebagai anaknya sendiri.

"Dari mommy," kata Tzuyu. Jungkook menerimanya.

"Makasih," kata Jungkook. Tzuyu kemudian mengeluarkan plester bergambar kartun monyet lucu. Ia menempelkannya di pipi Jungkook yang terdapat luka gores.

Jungkook sempat terkejut. Ia mengamati wajah Tzuyu yang tampak tenang.

"Lukanya hampir kering," kata Tzuyu. Jungkook tersenyum.

Semilir angin di taman sekolah membuat rambut Tzuyu ikut terbang kesana kemari. Namun, gadis itu tak terusik sama sekali. Sedangkan Jungkook masih betah melihat wajah Tzuyu. Mereka berdua duduk bersebelahan di bawah pohon besar dan rindang.

"Kau ingat. Dulu aku akan menangis saat melihat kau terluka. Meskipun luka itu sangat kecil," kata Tzuyu dengan pandangan lurus ke depan. Jungkook menambah senyum lebarnya. Ia mengangguk pelan dan ikut bernostalgia.

"Sekarang ternyata masih sama," sambung Tzuyu.

"Kau bahagia?" tanya Jungkook halus. Tzuyu menoleh ke arah Jungkook dan tersenyum yang entah apa arti dari senyuman itu.

"Apa aku terlihat bahagia? Jika iya, sebenarnya aku hanya terus bersyukur. Karena menerima apa yang kita jalani dan dapat saat ini membuatku banyak mendapatkan pelajaran hidup," kata Tzuyu. Jungkook menatap Tzuyu sayu. Seandainya ia bisa memeluk gadis itu sekarang. Maka akan ia lakukan dengan erat.

Jungkook menggenggam tangan Tzuyu dan sesekali memainkan jari-jari tangan gadis itu.

Mata Tzuyu berkaca-kaca. Ini salah satu kebiasaan yang Jungkook lakukan padanya dulu. Dengan cepat Tzuyu memeluk Jungkook. Mengalungkan tangannya di leher Jungkook erat dan membenamkan wajahnya di lekukan leher laki-laki itu. Isak tangis yang ia tahan sudah keluar. Jungkook tersenyum dan balas memeluk Tzuyu tak kalah erat. Hembusan angin sepoi-sepoi membuat suasana tersendiri bagi mereka.

"Maafkan aku," ucap Jungkook lirih. Ia mengusap rambut Tzuyu penuh sayang.

"Sekarang aku tau kalau aku tidak akan pernah bisa hidup tanpamu. Karena, kekuatanku adalah kau Chou Tzuyu," batin Jungkook.

"Aku akan memelukmu sedikit lama. Jadi, biarkan saja dan marahi aku nanti," kata Tzuyu sesenggukan. Jungkook tertawa ringan. Ia bahkan akan membiarkan Tzuyu memeluknya sepanjang hari.

•••

Jungkook masuk ke dalam kelas dan langsung di sambut oleh Eunha. Bekas air mata tampak di wajah cantik gadis itu.

"Eunha, kau kenapa?" tanya Jungkook khawatir. Eunha malah menangis dan memeluk Jungkook.

"Hei, katakan ada apa?" tanya Jungkook lagi.

"Jangan tinggalkan aku!" lirih Eunha. Jungkook mengusap rambut Eunha. Ia menenangkan gadis itu dengan penuh kesabaran.

"Jawab!" kata Eunha sedikit menaikkan nada bicaranya. Jungkook mengangguk.

"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu," kata Jungkook yakin. Eunha lega. Apa yang dia lihat di taman tadi tidak benar. Mungkin niatan Jungkook hanya untuk menghibur Tzuyu atau malah Tzuyu yang menggoda Jungkook.

"Pulang sekolah ajarin aku pelajaran pagi tadi. Aku tidak mengerti," kata Eunha yang sudah berhenti menangis. Pipi merah karena habis menangis membuat Jungkook gemas dan mencubitnya.

"Baik, nanti kita ke perpustakaan," kata Jungkook. Eunha menggeleng cepat.

"Di rumah tante Hana," kata Eunha. Jungkook mengerutkan keningnya. Tumben gadis itu tidak menyetujui perkataannya.

"Kenapa kesana?" tanya Jungkook. Bukankah Eunha lebih suka belajar di perpustakaan. Itulah yang selalu Eunha katakan.

"Bukuku yang lain ketinggalan di rumah," alasan Eunha. Jungkook puj menurut saja.

"Tapi jangan sampai mengganggu ya," kata Jungkook takut mengganggu keluarga Chou. Eunha mengangguk antusias.

Tzuyu membukakan pintu untuk Jungkook dan Eunha. Ternyata Tzuyu sendiri juga sedang ada tugas kelompok dengan Yeri dan Jihoon. Untuk Yena? Gadis itu sedang dalam masa pemulihan sekarang.

"Kita boleh belajar disini kan?" tanya Eunha kalem. Tzuyu kikuk tapi ia mengiyakannya. Mau gimana lagi. Tzuyu tidak mungkin mengusir mereka.

"Masuklah!" kata Tzuyu.

"Emm, kita belajar di kamar aja," kata Eunha yang langsung membuat Jungkook dan Tzuyu terkejut. Tentu saja jawaban dari tuan rumah BIG NO.

"Tidakkk!" teriak Tzuyu. Bisa-bisanya gadis polos seperti Eunha punya ide gila seperti itu.

"Ruang tamu sedang dipakai," kata Eunha menunduk takut. Tzuyu menghembuskan nafas jengah.

"Rumahku besar. Masih ada tempat lain yang bisa digunakan. Kau ingin di ruang tamu? Kalau begitu pakai. Aku akan pindah ke ruang tengah," kata Tzuyu. Bukan maksudnya untuk sombong. Ia hanya tidak suka Eunha berbuat seenaknya. Apalagi di rumahnya.

Jungkook hanya menatap Tzuyu dari tadi. Ekspresi kesal gadis itu membuat Jungkook tersenyum.

"Kau! Belajarlah disini!" kata Tzuyu tegas. Kemudian ia mengajak teman-temannya untuk pergi ke tempat lain.

Beberapa menit kemudian, dua teman Tzuyu sudah pulang. Tinggallah Eunha, Jungkook dan Tzuyu di rumah besar itu.

"Kemana tante Hana?" tanya Jungkook ke arah Tzuyu saat gadis itu akan naik ke kamarnya.

"Ke rumah eyang," jawab Tzuyu. Ya, hubungan mereka sudah sedikit membaik walaupun masih kaku.

"Oh, suruh buatkan saja Eunha kalau kau ingin minum. Aku mau tidur," kata Tzuyu dengan wajah datarnya. Jungkook lagi-lagi hanya tersenyum.

Setelah Tzuyu masuk ke dalam kamarnya dan langsung terbang ke alam mimpi. Jungkook menyuruh Eunha untuk membuatkannya minum. Dan saat Eunha ke dapur. Jungkook menyusul Tzuyu di kamar gadis itu.

Ia menatap wajah Tzuyu yang terlelap. Kemudian mengecup kening Tzuyu sekilas dan tersenyum lembut.

-----------------------------------------------------------

Next

Tzuyu Jungkook???

Jangan lupa vomentnya😘

ANTAGONIS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang