Seneng rasanya bisa nulis sampai 30 chapter.
YANG HURUF MIRING ITU FLASHBACKNYA
Kalau 90 vote
Besoknya aku update~Happy Reading~
•-----------------------------------•
Tzuyu tidak bisa terus diam. Ia kali ini berinisiatif mencegat Haru dan membicarakan masalah apa yang membuat laki-laki itu menghindarinya.
"Haru!" teriak Tzuyu. Mereka berdiri di tengah lapangan. Haru selesai latihan basket.
Raut wajah Haru terkejut. Ia tak menyangka Tzuyu nekat menemuinya. Haru memperhatikan sekitar yang mulai kepo dengan mereka berdua.
"Kenapa?" tanya Haru.
"Aku ingin bicara," kata Tzuyu.
"Tentang?" tanya Haru lagi.
"Kenapa kau menjauhiku?" tanya Tzuyu sambil menatap mata Haru dalam. Haru menghela nafas. Ia kemudian mengajak Tzuyu untuk membicarakannya di lain tempat. Lagi pula, sudah cukup baginya selama ini bersembunyi.
"Kau tidak akan kabur lagikan?" kata Tzuyu was-was. Haru menggeleng. Tzuyu mendesah berat saat melihat tingkah dingin Haru lagi.
Mereka sudah berada di taman belakang sekolah. Tzuyu terus mencuri pandang pada Haru. Laki-laki di samping belum juga membuka pembicaraan.
"Haru!"
Haru menoleh ke arah Tzuyu. Ia merindukan gadis itu. Rasanya ia ingin memeluk Tzuyu. Namun, ia sadar bahwa dirinya tidak berhak.
"Apa yang ingin kau katakan?" tanya Haru. Tzuyu menelan ludah gugup.
"Emm, maaf," kata Tzuyu. Tangannya kini meremat rok sekolahnya.
"Aku yang minta maaf seharusnya. Dulu aku terlalu menyukaimu sampai membuatmu risih," kata Haru. Tzuyu menatap Haru sayu.
"Haru, aku dulu orang yang berbeda dengan sekarang. Kau pun percaya itu," kata Tzuyu lesu.
Flashback On
"Tzuyu, aku menyukaimu!" kata Haru dengan nada penuh keyakinan.
Tzuyu terkejut sesaat tapi ia kembali dengan wajah normal penuh keangkuhan.
"Aku tidak," jawab Tzuyu langsung. Haru masih bisa tersenyum meskipun mendapat penolakan tegas.
"Aku tau," jawab Haru. Tzuyu mengerutkan kening bingung.
"Lalu kenapa kau menyatakan perasaan kepadaku?" tanya Tzuyu.
"Agar aku bisa lega. Aku yakin setelah ini kau bisa menyukaiku," kata Haru penuh percaya diri. Tzuyu mendecih pelan. Tidak ada yang bisa menggantikan posisi Jungkook di hatinya, pikir Tzuyu saat itu.
"Aku akan terus bersamamu," kata Haru. Emosi Tzuyu meluap. Jadi selama ini Haru selalu menghiburnya karena ia suka pada Tzuyu. Jangan mimpi kalau Tzuyu mau membalas perasaan itu.
"Aku tidak mau bersamamu. Karena apa? Karena kau anak pungut. Kau anak buangan. Orang tua kandungmu saja tidak mau menerimamu apalagi aku! Kau pikir! Kau punya otak bukan?! Cih, sampai kapan pun jangan pernah bermimpi kalau aku akan membalas perasaan sampah itu. Dasar anak pungut! Kau tidak akan bisa menggantikan Jungkook di hatiku. Sekarang, pergi jauh-jauh dariku. Jangan pernah berbicara padaku atau mendekatiku lagi. Aku malu punya teman sepertimu!" maki Tzuyu.
Tubuh Haru bergetar. Air matanya menumpuk dan meluncur di pipinya. Tangan Haru mengepal. Semua kalimat yang Tzuyu ucapkan mengingatkannya kepada masa kecilnya yang penuh kesusahan karena di tinggal oleh orang tua kandungnya. Ia trauma pada masa kecilnya. Dan... Tzuyu membuka luka di hati Haru. Laki-laki itu menatap Tzuyu marah dan kecewa.
Tzuyu menatap sinis ke arah Haru. Hatinya waktu itu hanya di penuhi oleh Jungkook. Ia serakah akan Jungkook. Tidak ia biarkan siapapun mencoba merebut hatinya dari Jungkook dan akhirnya, kalimat menyakitkan itulah yang keluar. Tidak ada raut penyesalan yang membuat Haru benar-benar dijatuhkan kembali oleh Tzuyu.
"Anak pungut, jangan coba-coba menyukaiku lagi!" desis Tzuyu lalu pergi meninggalkan Haru sendirian.
Flashback Off
Tzuyu menatap Haru dengan mata sayunya. Ia menyesal dan ia tau kesalahannya besar karena membalas ketulusan seseorang dengan kalimat yang menyakitkan. Maka dari itu, ia ingin menebusnya sekarang.
"Itu masa sulitmu. Dan aku kembali melukaimu. Maaf, meski kata maaf tidaklah cukup," kata Tzuyu menunduk. Air mata Tzuyu keluar tanpa bisa di cegah.
Haru tersenyum. Ternyata Tzuyu telah benar-benar berubah.
"Ada film baru di bioskop. Mau nonton bareng?" tanya Haru membuat Tzuyu cepat mendongak dan menatap Haru dengan senyuman lebar. Tzuyu menghapus air matanya. Kemudian ia mengangguk antusias.
"Kau sudah memaafkan akukan?" tanya Tzuyu memastikan.
"Belum sebelum kita ke bioskop," canda Haru. Namun Tzuyu begitu percaya.
Tzuyu meraih kedua tangan Haru dan menatap laki-laki itu dengan mata yang berbinar. Senyum begitu lebar di bibirnya.
"Kita kembali menjadi temankan?"
Haru tersenyum samar. Ia mengangguk yakin. Tzuyu pun segera memutar tubuh mereka dengan tangan yang masih bergandengan.
"Rasanya sangat senang!" kata Tzuyu bahagia.
Jungkook menatap Tzuyu dengan senyuman tulus. Ia bahagia melihat Tzuyu bisa tertawa. Walaupun, tawanya dari laki-laki lain.
"Senyum itu, bukan aku lagi yang menjadi alasannya," kata Jungkook. Dari luar mungkin ia tersenyum. Namun, di dalam hatinya kini menangis.
"Selamat tinggal?"
-----------------------------------------------------------
Next
Tzuyu durhaka banget dulu. Maklum, kan antagonis.
Jangan lupa vomentnya 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIS ✓
FanfictionCOMPLETED | BAHASA BAKU!! FOLLOW SEBELUM BACA!! DILARANG PLAGIAT!!! (9 Januari 2021) Terbangun tanpa ingatan membuat Chou Tzuyu tak tau apa-apa. Bimbang saat orang-orang menatapnya tajam. Menyindirnya. Menatapnya sinis bahkan mencemohnya. Satu hal...