Kalau tembus 60 vote
Besoknya aku bakal up~Happy reading~
•----------------------------------------•
Tzuyu mendengus kesal. Langkahnya membawa gadis itu untuk menjauh dari sekolah. Sehingga, kini Tzuyu berada jauh dari sekolah. Ya, tentu saja dengan jalan kaki.
Tzuyu berdiri di pinggir jembatan. Menatap sungai yang airnya mengalir dengan tenang. Ia menghembuskan nafas berat. Kenapa ingatannya tidak cepat kembali? Kenapa sangat sulit mengingat semuanya? Sempat terfikirkan, jika ingatannya kembali. Apakah Tzuyu akan menjadi Chou Tzuyu antagonis lagi. Ataukah masih sama seperti dirinya yang sekarang. Kadang ia bingung dengan perasaannya sendiri. Jantungnya tidak normal saat dekat dengan Jungkook. Tentu saja Tzuyu dapat menyadarinya. Mungkin memang benar masih ada rasa untuk laki-laki itu. Ya, laki-laki yang selalu mematahkan hatinya. Laki-laki yang membolak-balikkan hatinya tanpa punya rasa tanggung jawab atas perbuatannya.
"Kenapa bolos?"
Tzuyu menoleh ke samping. Ia membelalakkan matanya kaget saat melihat Haru berada di sampingnya.
"Ngapain disini?!" kaget Tzuyu. Haru menoleh ke arah Tzuyu.
"Kenapa bolos?" tanya Haru lagi. Tzuyu mendengus kesal.
"Pengen aja. Lagian bukan urusanmu juga," sinis Tzuyu. Haru tersenyum, membuat Tzuyu tak menyangka.
"Kau bisa tersenyum?" seru Tzuyu sedikit heboh.
"Kau pikir aku patung?"
"Salahmu karena pelit senyum. Saat melihatmu tersenyum seperti ini, aku seperti melihat sesuatu yang langka," ledek Tzuyu. Ia menahan tawanya saat melihat wajah datar Haru.
"Ckk."
"Ahh, kenapa juga aku tadi jalan kaki sejauh ini. Kaki ku rasanya pegal," keluh Tzuyu sambil jongkok.
"Lemah," kata Haru pedas.
"Yakk, apa kau bilang!"
"Cantik."
"Hah?"
"Tidak, kau lemah tapi cantik," kata Haru ngawur. Tzuyu tiba-tiba tertawa keras.
"Kenapa tertawa?" tanya Haru heran.
"Wajahmu sangat lucu. Kenapa selalu datar saat mengucapkan sesuatu? Entah itu saat kau sedang mencoba melucu atau tidak, wajahmu selalu datar," kalimat panjang Tzuyu.
"Kau yang aneh," balas Haru. Ia kemudian duduk di samping Tzuyu tanpa alas apapun.
"Kau yang aneh," balas Tzuyu. Haru tampak melihat ke arah langit yang cerah.
"Ayo selalu seperti ini," katanya.
"Seperti ini, apa?" tanya Tzuyu. Tangannya terus memijit kakinya sendiri.
"Tidak saling menjauh," jawab Haru yang membuat kening Tzuyu mengerut bingung. Apa maksudnya?
•••
Sekolah sudah sedikit sepi karena banyak murid yang sudah pulang. Ada beberapa murid yang masih menunggu jemputan mereka termasuk Tzuyu. Sebenarnya, Haru sudah menawarinya tumpangan. Namun, Tzuyu menolak dengan alasan takut ayahnya curiga kalau ia bolos.
"Kau kemana saja?" tanya Jungkook dari belakang. Tatapannya tajam ke arah Tzuyu.
Diam-diam Tzuyu mendengus kesal. Ia masih malas rasanya bertemu dengan Jungkook.
"Kenapa? Khawatir?" sinis Tzuyu.
"Iya, aku khawatir," jawab Jungkook. Tzuyu melotot ke arah Jungkook. Gadis itu kehabisan kata-kata.
"Moodmu hari ini sedang burukkan?"
"Tidak, moodku sudah membaik," kata Tzuyu.
"Syukurlah," jawab Jungkook.
Tzuyu menatap ke jalanan lurus. Berharap ayahnya segera datang menjemputnya. Sedangkan Jungkook dari samping, menatap Tzuyu penuh kasih sayang.
"Ayo pulang bersamaku. Ayahmu tadi menelfonku kalau beliau sedang ada rapat," kata Jungkook. Tzuyu dengan cepat menatap Jungkook.
"Kenapa dia tidak menelfonku. Tau begitu aku akan menerima tumpangan dari Haru tadi," decak Tzuyu kesal.
"Haru? Kau bolos bersamanya?!"
"Dia yang menemaniku bolos. Tidak ada janjian untuk bolos bersama," kata Tzuyu membetulkan.
Jungkook mengepalkan tangannya tanpa sadar. Ia segera meraih tangan Tzuyu dan menggenggamnya. Membuat gadis itu kaget dan memberontak minta di lepas.
"Kau ini kenapa sih? Tidak takut Eunha akan melihat?" desis Tzuyu.
"Kenapa setiap kita bersama selalu Eunha yang kau bicarakan?" marah Jungkook.
"Karena aku menjaga perasaannya. Aku tidak akan menghalangi hubungan kalian lagi, jadi jangan melakukan hal seperti ini yang bisa membuatku mau memilikimu lagi," kata Tzuyu menahan semua emosinya.
Jungkook diam. Ia menatap kosong ke arah Tzuyu. Perlahan, genggaman tangannya ke tangan Tzuyu terlepas.
"Jangan mainkan perasaanku. Mungkin itu bukan maksudmu tapi caramu seperti ini kepadaku membuat hatiku tidak bisa berhenti mengharapkanmu."
Tzuyu menghentikan taxi yang kebetulan lewat di depannya. Meninggalkan Jungkook yang diam mematung di tempat.
Saat sudah masuk ke dalam taxi. Tzuyu segera membenamkan wajahnya di tas yang ia pangku. Entah kenapa hatinya sesak. Tzuyu menangis. Menangisi perasaannya yang tidak bisa lepas dari Jungkook. Tzuyu tau dia bodoh. Kenapa masih mengharapkan Jungkook yang sudah memiliki kekasih. Tzuyu hanya akan menyakiti dirinya sendiri. Maka dari itu, ia bertekad akan segera melupakan perasaannya. Ya, meskipun itu sangatlah sulit.
Jungkook
Tzuyu, hati-hati.Satu pesan dengan kalimat yang singkat mampu membuat tangis gadis itu semakin terisak. Ia menggenggam erat ponselnya. Sopir taxi yang berada di depan hanya bisa menghela nafas melihat tingkah gadis muda yang menjadi penumpangnya itu.
--------------------------------------------------------
Next
Jangan lupa voment
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIS ✓
FanfictionCOMPLETED | BAHASA BAKU!! FOLLOW SEBELUM BACA!! DILARANG PLAGIAT!!! (9 Januari 2021) Terbangun tanpa ingatan membuat Chou Tzuyu tak tau apa-apa. Bimbang saat orang-orang menatapnya tajam. Menyindirnya. Menatapnya sinis bahkan mencemohnya. Satu hal...