25# Harapan

2.2K 291 24
                                    

Kalau 90 vote
Besoknya aku update

~Happy Reading~

•-------------------------------•

Jungkook sama sekali belum menjenguk Tzuyu lagi. Begitu pun dengan Haru. Seolah dua laki-laki itu menghilang entah kemana. Yang paling ia pikirkan sekarang adalah Haru. Kenapa laki-laki itu menghilang? Tzuyu merasa menyesal.
Sudah genap satu Minggu Tzuyu di rawat. Keadaannya berangsur-angsur membaik. Hanya lengannya saja yang masih belum sembuh.

"Kapan aku boleh pulang?" tanya Tzuyu kepada Hana yang sedang repot dengan piring-piring yang sudah kosong.

"Mungkin satu minggu lagi," jawabnya. Tzuyu membelalakkan matanya kaget.

Ia merasa tubuhnya sudah sehat. Hanya tangannya yang kini belum pulih bukan berarti ia harus terus di rumah sakit.

"Bukankah itu terlalu lama? Aku sudah merasa baik-baik saja," protesnya.

"Apanya yang baik-baik saja. Tanganmu belum sembuh. Tubuhmu masih lemah di gunakan berdiri lama," omel Hana.

"Mom, tanganku hanya patah tulang dan tidak perlu di rawat di rumah sakit. Dan, orang yang baru sakit pun juga tidak akan kuat berdiri lama," kata Tzuyu berharap Hana akan setuju dan membiarkan dia pulang.

"Tidak bisa," kata Hana. Tzuyu merengut kesal. Ia bosan di rumah sakit terus.

"Aku ingin sekolah. Aku rindu teman-temanku. Yena, Yeri dan....," Tzuyu memggantung kalimatnya. Ia kemudian menggeleng samar.

"Pokoknya aku rindu sekolah dan teman-temanku. Bolehkan kita pulang saja?" Tzuyu menatap Hana dengan pandangan putus asa. Hana pun mendengus melihat keras kepala Tzuyu.

"Baiklah, akan mommy bicarakan kepada dokter terlebih dahulu. Tapi, mommy pikir kau terlalu cepat untuk ke sekolah," kata Hana. Tzuyu dengan cepat menggeleng.

"Tidak, mom. Ini sudah lebih dari cukup. Lagi pula, aku sudah kelas 12. Banyak mata pelajaran yang aku tinggalkan," kata Tzuyu alasan.

"Ahh, terserah. Kau itu keras kepala seperti daddymu!"

"Tapi daddy bilang aku keras kepala seperti mommy. Mana yang benar?" kata Tzuyu dengan menampilkan raut wajah sok polos.

"Yang benar kau ini sama dengan orang gila!"

"Yakkk mommy!" rengek Tzuyu tak terima di katakan sama dengan orang gila.

•••

Setiap malam Tzuyu sudah tertidur pada pukul tujuh. Itu di sebabkan oleh efek obatnya. Perlahan, Jungkook masuk ke dalam. Ia tersenyum menatap wajah tenang itu.

Ya, setiap hari Jungkook selalu mengunjungi Tzuyu. Namun, dia berkunjung saat malam. Sengaja memang. Katakanlah Jungkook pengecut kepada dirinya sendiri.

Mata Jungkook sayu saat melihat ke arah Tzuyu. Bayangan masa kecil mereka yang selalu bersama membuat senyumnya perlahan hadir.

Tzuyu kecil dan Jungkook kecil tidak pernah terpisah. Dimana pun ada Tzuyu, di situ pasti ada Jungkook. Begitu pun sebaliknya. Jungkook selalu menomor satukan Tzuyu. Apapun akan ia lakukan untuk gadis cantik itu. Namun, saat mereka menginjak bangku SMA. Semuanya berubah dengan begitu cepat.

Senyum yang selalu hadir saat bersama Tzuyu, kini sudah tidak ada lagi. Tzuyu bukan lagi prioritas Jungkook. Kedekatan mereka selama beberapa tahun sudah tidak ada lagi artinya. Jungkook seakan bersikap hanya kenal sebatas nama kepada Tzuyu.

Sikap Tzuyu pun juga berubah. Ya, semua itu bermula dari Jungkook yang dekat dengan Eunha dan mulai mengabaikannya. Sifat Tzuyu semakin parah antagonisnya saat Jungkook menjalin hubungan dengan Eunha. Tzuyu marah, sedih dan sangat kecewa. Ia hanya bisa berfikir egois saat tau Jungkook jauh darinya sekarang. Maka dari itu, ia minta kepada orang tuanya dan orang tua Jungkook untuk menjodohkannya dengan Jungkook. Tentu saja keluarga Jeon yang serakah akan keberhasilan dalam segala bidang menyetujuinya.

Karena kelakuan Tzuyu seperti itulah yang membuat Jungkook muak. Ia frustasi. Jungkook juga merasa tertekan. Tanpa sadar Tzuyu dan Jungkook telah sama-sama saling menghancurkan.

"Aku mencintaimu," kata Jungkook. Ia mengecup kening Tzuyu. Selalu itu yang Jungkook ucapkan. Ia mengelus pipi Tzuyu penuh kasih sayang.

"Maafkan aku," ucapnya dengan raut wajah sedih. Entah maksud dan tujuan apa Jungkook mengucapkannya.

"Seandainya waktu dapat terulang kembali. Aku berharap hal seperti ini tidak pernah terjadi. Aku ingin kau dan aku tetap seperti dulu. Tidak pernah terpisahkan," kata Jungkook tulus.

"Aku tidak mau menjadi pengecut kepada perasaanku sendiri. Dan... aku tidak mau menyakitimu. Lagi," lirihnya. Ia menggenggam tangan Tzuyu erat.

Tangan Tzuyu bergerak. Ia merasa terganggu saat tidur. Jungkook panik. Namun, beberapa menit kemudian wajahnya terlihat lega.

"Kau jahat, apa kau tau?" gerutu Tzuyu dengan mata setengah terbuka.
"Kenapa kau masih muncul di mimpiku setelah kau juga muncul di hidupku? Aku ingin tenang tanpa perasaan aneh ini saat melihatmu. Namun, rasanya begitu susah. Apa kau tau bagaimana caranya menghapus rasa ini? Ini sangat menyakitkan," kata Tzuyu. Setelah itu, ia kembali memejamkan matanya.

Jungkook mengusap rambut Tzuyu. Ia menatap nanar ke arah Tzuyu.

"Jangan di hapus. Jangan pernah. Biarkan tersisa walaupun sedikit. Aku benar-benar mencintaimu," kata Jungkook dengan mata berkaca-kaca.

---------------------------------------------------------

Aku kembali!

Ost yang cocok untuk part kali ini apa menurut kalian?

Kalau aku lagu yang liriknya kayak gini 👇

'Kau dan aku tak bisa bersama~~'

Wkwk

ANTAGONIS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang