Maaf ya, aku up telat. Saudara jauh datang ke rumah. Jadi aku gak bisa pegang hp dan sibuk ngobrol sama mereka. Pas mau nulis, eh ngantuk. Jadi sekarang aku bangun dan bisa nulis.
Kalau 70 vote
Besok aku update~Happy Reading~
•------------------------------------------•
Berita pagi kali ini cukup membuat gempar seluruh sekolah. Terutama semua kelas 12. Bagaimana tidak, siswa terkenal sekolah yang menjadi topik hot.
Tzuyu risih di tatap semua orang dengan sangat intens. Entah mengapa, tatapan mereka sulit di gambarkan oleh Tzuyu.
"Tzuyu!" teriak Yena. Sedangkan Yeri menatap dengan mata yang berkaca-kaca.
"Kalian kenapa?" tanya Tzuyu bingung.
"Emang benar ya?" tanya Yeri menahan tangis.
"Benar kenapa, Yer?" tanya Tzuyu.
"Kau tidak melihat gosip hari ini?" tanya Yena. Tzuyu menggeleng. Ia malas jika harus ikut bergosip ria. Tidak ada kerjaan, pikirnya.
"Udah berapa bulan?" tanya Yeri. Tzuyu mengerutkan keningnya bingung.
"2 bulan," jawab Tzuyu ngawur. Ia pikir Yeri mengajaknya bercanda padahal Yeri sedang serius.
Tumpah sudah air mata Yeri. Yena menatap Tzuyu tak percaya.
"Kau melakukannya dimana?" tanya Yena intens. Tzuyu tambah di buat bingung.
"Hah?"
"Kau melakukannya dimana dengan Haru sampai bisa hamil?" tanya Yena lebih jelas. Tzuyu seketika melotot kaget.
"Ngaco!"
"Jujur, Tzu!" kata Yeri tegas.
"Kalian kenapa sih?" tanya Tzuyu lagi. Ia sungguh risih. Apalagi teman-teman sekelasnya mulai mengerubunginya.
"Kau hamilkan? Rumor pagi ini mengatakan kau sedang hamil!" kata Yena. Seketika Tzuyu membeku.
"Jadi bahan gosip hari ini adalah diriku?"
"Kau baru sadar?" tanya Yeri. Tzuyu dengan cepat mengangguk.
"Kau benar-benar tidak hamil atau aborsi kan?" curiga Yena.
"Kau gila! Tentu saja aku masih perawan ting ting," bela Tzuyu pada dirinya sendiri.
"Tapi kenapa mereka membuat rumor seperti ini?" gumam Tzuyu.
"Katanya, penyebar rumor ini melihat kalian sedang berada di rumah sakit dan habis keluar dari ruang kandungan. Dan ada gambar kalian juga!" kata Yena sedikit emosi.
"Yakk! Itu kesalah pahaman!" teriak Tzuyu juga kaget.
"Maksudmu?" tanya Yeri.
"Aku memang berada disana dan bersama Haru. Tapi itu bukan karena aku hamil. Aku sedang menemani Haru yang sedang berkunjung ke ruangan kakaknya yang habis melahirkan," jelasku kepada mereka.
"Lalu siapa orang yang menyebarkan fotomu?"
"Itu lah masalahnya!"
•••
Jungkook berjalan cepat ke kelas Tzuyu. Membuat beberapa siswa langsung terperangah.
"Tzu, ikut aku!" ajak Jungkook tanpa ekspresi.
"Mau kemana?" tanya Tzuyu.
"Ikut saja. Ada yang perlu kita bicarakan," kata Tzuyu.
Tzuyu pun akhirnya ikut dengan Jungkook. Saat sudah berada di belakang sekolah. Jungkook langsung menatapnya tajam.
"Apa benar rumor itu?" tanya Jungkook.
"Tidak," jawab Tzuyu santai.
"Jangan main-main!" tekan Jungkook lagi. Tzuyu menghela nafas. Laki-laki satu ini memang sangat sulit mempercayainya.
"Kau tidak tau apa-apa!" kata Tzuyu sinis.
"Aku tidak menyangka kau seperti ini," kata Jungkook. Nadanya sedikit bergetar."Sudah ku katakan bahwa aku tidak hamil." Tzuyu menatap Jungkook malas.
"Lalu apa maksud dari foto yang tersebar itu hah?!"
Tzuyu menghela nafas berat. Laki-laki ini benar-benar sukses membuat darahnya naik.
"Sudah ku bilang. Kau tidak tau apa-apa. Jika pun aku hamil, kau tidak usah ikut campur," kata Tzuyu tajam.
"Aku tunanganmu!" peringat Jungkook."Kau bukan ayah bayiku," balas Tzuyu.
"Aku bersedia menjadi ayah dari bayimu," sahut Jungkook cepat yang sukses membuat Tzuyu diam.
"Terimakasih, tapi ayah bayi masih mau tanggung jawab," kata Tzuyu.
"Jadi, benar kau dan Haru...," Jungkook tak bisa melanjutkan kalimatnya.
"Apa? Kau bisa mengerti bahasa manusiakan? Aku tidak hamil!" tekan Tzuyu. Namun, sepertinya Jungkook masih tak percaya.
"Kau aborsi?"
"Aborsi matamu!" Tzuyu lelah. Ia ingin kembali ke kelas tapi tangannya malah di tahan Jungkook.
"Ini sulit bagiku, tapi tolong jaga anak itu dengan baik," kata Jungkook dengan senyum paksa.
"Kau ini kenapa?" heran Tzuyu.
"Aku akan mengantarmu ke kelas." Setelah mengatakan itu, Jungkook menggenggam tangan Tzuyu. Tak peduli dengan pandangan orang, sepanjang perjalanan Jungkook masih setia menggenggam tangan Tzuyu.
"Lepasin gak!"
Itu kalimat yang selalu Tzuyu katakan saat risih di tatap banyak orang.
"Tzuyu!" panggil Haru. Sontak, langkah Jungkook dan Tzuyu pun berhenti. Tanpa sadar, genggaman Jungkook di tangan Tzuyu lebih erat. Rasanya, ia tak mau melepaskannya. Ia takut, Tzuyu akan langsung hilang saat ia melepas genggaman itu.
"Nanti jadi periksa nggak?" tanya Haru yang langsung membuat Jungkook melebarkan matanya. Begitu pun dengan beberapa siswa yang tak sengaja mendengarnya.
"Jadi," jawab Tzuyu dengan senyuman.
Tiba-tiba, salah satu anggota OSIS berjalan menuju ke arah mereka.
"Haru dan Tzuyu. Kalian berdua di suruh ke ruang BK," katanya. Haru dan Tzuyu pun langsung menoleh kaget.
"Kenapa?" tanya Haru. Lebih tepatnya bergumam.
"Jungkook, lepaskan tanganku!" perintah Tzuyu.
"Aku akan mengantarmu ke BK," katanya.
"Aku bisa kesana bersama Haru," ucap Tzuyu.
"Aku akan mengantarmu!"
Tzuyu pun menghela nafas sabar. Ia sudah lelah berdebat dengan Jungkook.
---------------------------------------------------------
Next
Hayoo, Jungkook mau jadi ayah dari bayinya Tzuyu wkwk
Jangan lupa vomentnya😘
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIS ✓
FanfictionCOMPLETED | BAHASA BAKU!! FOLLOW SEBELUM BACA!! DILARANG PLAGIAT!!! (9 Januari 2021) Terbangun tanpa ingatan membuat Chou Tzuyu tak tau apa-apa. Bimbang saat orang-orang menatapnya tajam. Menyindirnya. Menatapnya sinis bahkan mencemohnya. Satu hal...