Bakal ada projek baru story Tzukook. Jadi mungkin ANTAGONIS gak akan setiap hari up. Mungkin dua hari sekali.
Kalian nunggu tamatin ANTAGONIS dulu atau story baru Tzukook di up pas ANTAGONIS belum ending?
Enaknya mungkin pas udah ending aja ya?
Kalau 90 vote
Besoknya aku update~Happy Reading~
•-------------------------------•
Malam ini keluarga Chou dan juga keluarga Jeon kembali mengadakan makan malam bersama. Namun, kali ini suasananye berbeda menurut Tzuyu. Di depan meja Tzuyu seharusnya ada Jungkook. Namun, laki-laki itu sampai detik ini belum juga kelihatan.
Hana menatap ke arah putrinya sendu. Ini bukanlah hal yang lucu. Mengingat gadis itu yang menginginkan perjodohan dulu dan sekarang ingin membatalkannya begitu saja. Namun, apapun akan Hana lakukan demi kebaikan putri semata wayangnya. Meskipun nantinya keluarga Jeon akan memusuhi keluarga Chou dan berpengaruh dalam hal bisnis sekalipun tak masalah.
Brakkk
Pintu terbuka dengan kasar. Jungkook menundukkan badannya meminta maaf. Setelah itu, ia duduk di depan Tzuyu. Dengan cepat Tzuyu mengalihkan pandangannya.
"Maaf saya terlambat," kata Jungkook sopan. Tuan dan nyonya Chou tersenyum maklum.
"Makanlah dengan nyaman," kata tuan Chou ramah.
Jungkook kembali mengarahkan pandangannya kepada Tzuyu. Namun Tzuyu masih tak melihat ke arahnya. Hana menghela nafas berat. Apakah selama ini ia salah melihat sorot mata Jungkook saat menatap Tzuyu dengan penuh cinta?
Dua keluarga itu dengan tenang menikmati makannya. Sampai, tuan Chou membuka pembicaraan di tengah jamuan.
"Ada yang ingin saya katakan tuan Jeon," kata tuan Chou. Semua mendadak menghentikan makannya.
"Apa itu?" tanya tuan Jeon ramah.
"Saya akan membatalkan perjodohan anak kita," katanya. Tuan dan nyonya Jeon kaget. Sedangkan Jungkook sudah mengepalkan tangannya. Tzuyu kini menunduk.
"Apa maksudmu? Kenapa? Apa mereka sedang bertengkar sampai melukai Tzuyu? Atau.... Bagaimana bisa di batalkan!" kata tuan Jeon syok.
"Tidak. Hubungan Jungkook dan Tzuyu baik-baik saja. Saya baru sadar kalau perjodohan ini akan membuat putra-putri kita merasa tertekan. Biarkan mereka memilih pasangan mereka sendiri," kata tuan Chou menjelaskan. Tuan Jeon tampak tak terima. Ia melirik ke arah Jungkook dengan penuh amarah."Tuan Jeon. Putra anda selama ini sudah memperlakukan Tzuyu dengan sangat baik. Namun, kita tidak bisa memaksa keduanya untuk selalu bersama. Biarkan mereka memilih hidupnya sendiri," kata tuan Chou.
Tzuyu meremat gaunnya. Ia sedih tapi inilah yang terbaik untuknya dan Jungkook.
"Bolehkah saya bicara dengan Tzuyu?" tanya Jungkook. Tuan Jeon dengan cepat menyuruh mereka bicara berdua tanpa persetujuan dari tuan Chou.
Kini Tzuyu dan Jungkook sudah berada di ruangan yang berbeda. Jungkook menatap Tzuyu dengan pandangan yang sulit di artikan.
"Secepat ini?" gumam Jungkook. Tzuyu tambah menundukkan kepalanya. Ia gugup.
"Bukankah ini mau mu?" tanya Tzuyu yang sudah berani balas menatap Jungkook.
"Mauku? Apa aku pernah mengatakan ingin membatalkan perjodohan ini?" kata Jungkook tajam.
"Kau memang tidak mengatakannya tapi perbuatanmu padaku selama ini sudah cukup buatku untuk mengambil keputusan ini," kata Tzuyu. Mata mereka berdua berkaca-kaca.
"Jungkook, sadarlah! Kau tidak bisa menyakitiku terlalu dalam," kata Tzuyu. Jungkook menunduk. Air matanya menetes di depan Tzuyu.
"Aku selalu menyakitimu," lirih Jungkook. Tzuyu mengusap air matanya yang juga menetes.
Jungkook mendongak menatap Tzuyu. Pertama kalinya Tzuyu melihat Jungkook menangis sejak beberapa tahun yang lalu. Apakah ini karenanya? Apakah Jungkook menangisinya?
Jungkook mendekat. Tzuyu pun tidak menghindar. Tangis mereka berdua pecah begitu Jungkook menyenderkan kepalanya di pundak Tzuyu. Tangan Jungkook melingkar di pinggang ramping gadis itu. Isakan tangis memenuhi ruangan kedap suara yang mereka tempati.
"Aku mencintaimu," kata Jungkook lirih dan terdengar tak berdaya. Tzuyu menambah tangisnya.
"Kalau begitu kenapa kau menyakitiku?" tanya Tzuyu dengan isakan. Jungkook meneteskan air matanya lagi. Ia sekarang sudah terlihat seperti laki-laki cengeng.
"Aku juga tidak tau. Rasanya aku mencintaimu sampai ingin mati," ucapnya masih dengan tangisan. Tzuyu menghela nafas berat. Ia melepaskan Jungkook di pelukannya.
"Kau mencintaiku, juga...," Tzuyu menjeda kalimatnya.
"Mencintai Eunha," sambung Tzuyu. Jungkook diam dan menunduk. Tzuyu tersenyum miris.
Ia menepuk bahu Jungkook pelan. Membuat pandangan mereka bertubrukan.
"Mulai saat ini, ayo hanya menjadi sahabat seperti dulu. Yang asik dengan permainan dan tidak memikirkan perasaan," kata Tzuyu.
Jungkook menahan tangisnya. Asal Tzuyu tau saja. Jungkook sudah menyukai Tzuyu saat masih kecil sampai sekarang. Dan gadis itu menginginkan seperti dulu. Bukankah itu berarti sama saja.
Jungkook memeluk Tzuyu erat. Ia menangis keras. Meluapkan rasa lelah dan frustasinya selama ini. Begitu sudah tenang. Ia pergi meninggalkan Tzuyu yang termenung disana.
---------------------------------------------------------
Next
Apa yang ingin kalian sampaikan di part ini? 😣
Jangan lupa vomentnya 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIS ✓
FanfictionCOMPLETED | BAHASA BAKU!! FOLLOW SEBELUM BACA!! DILARANG PLAGIAT!!! (9 Januari 2021) Terbangun tanpa ingatan membuat Chou Tzuyu tak tau apa-apa. Bimbang saat orang-orang menatapnya tajam. Menyindirnya. Menatapnya sinis bahkan mencemohnya. Satu hal...