Airmata

267 32 39
                                    

Tanpa terasa satu bulan telah berlalu,___ Perlahan tapi pasti terapi Dr.  Yeo mulai menunjukkan perubahan, Shiori tak lagi meracau, bunga- bunga mawar Ungu tak lagi memenuhi kamarnya, namun kecurigaan keluarga Takamiya terhadap sosok Maya semakin menguat, karena Shiori mulai bisa diajak bicara.

Tentu kekhawatiranku semakin bertambah- tambah, Pementasan Uji coba semakin dekat!!

Aku tak berani mengambil resiko menemui gadis yang amat kurindukan, meski berada di langit yang sama, kutekan keinginan yang semakin menguat ingin bertemu dan melepas rindu, ku redam keinginan yang menabuh dada, aku tak bisa gegabah mengambil tindakan, dia terlalu berharga untuk menerima akibatnya.

Ayahku mulai mengendurkan serangannya, meski masih murka, beberapa hari ini ia cukup baik tak lagi menyinggung masalah pernikahan, entah karena Komisaris Takamiya yang mulai senang melihat kondisi cucunya, atau sebab lain, yang jelas, proyek- proyek Daito yang semula bekerjasama dengan Takamiya perlahan mulai ditarik mundur, tentu aku bekerja semakin keras, mencari investor agar saham Daito tidak tumbang di pasaran.

Aku tahu ini hanya permulaan, Takamiya menjalankan bisnis tak kalah kejam, mereka juga sering melakukan cara- cara curang, jika aku tak hati- hati maka akan terperosok ke dalam Jurang.

Kali lain ayahku menekanku dengan mengingatkan kembali tentang hak Pementasan Bidadari Merah, aku tak bergeming telah kuutarakan janji pada Bu Mayuko untuk menjaga Hak waris itu ditangan artis yang memenanginya, baik Maya atau Ayumi, mereka berhak untuk dijaga, aku telah mengatur akomodasi mereka berdua, Ayumi memilih untuk diam dirumah keluarga, tak kubiarkan jika Maya yang memenanginya, dia masih tinggal di apartement yang tak layak untuk menjaga keamanannya, tapi aku perlu bertindak agar semua yang kuatur tak terlihat jejak jika aku dibelakangnya.

Tentu aku mengandalkan Hijiri, dibelakang sponsor tepat, dalam beberapa hari Maya telah dipindahkan ke apartement dengan penjagaan berlapis, sebuah mobil dan supir disediakan, meski awalnya dia menolak dengan keras, tak urung dia akhirnya memahami, jika aku berada dibalik semua ini.

Dia menurutinya, tanpa banyak tanya, dan dari laporan Hijiri teman- temannya sering menemaninya di apartement barunya, aku sedikit lega, setidaknya Maya lebih aman disana, dengan tamu yang berkunjung lebih diawasi, aku baru bernapas lega.

Kali ini disela jadwal rapat, kembali ku kunjungi Shiori, berharap melihat perkembangan yang baik dari hasil terapi Dr. Yeo, kutahu Hipnoterapy sudah dijalankan, semoga kondisi Shiori bisa melegakan.

Seorang pelayan mengantarku menuju teras belakang, dimana sebuah rumah kaca berisi beragam bunga dikembangbiakkan, tampak Shiori tengah dikelilingi beberapa orang pelayan, sesi terapi dr, Yeo seharusnya sudah selesai beberapa jam yang lalu.

Saat melihat kedatanganku,___ pelayan- pelayan mundur memberi ruang, Shiori seketika menegakkan tubuhnya, melihat aku datang dia menatapku tajam, pandangannya tak lagi kosong seperti beberapa minggu yang lalu.

"Shiori, apa kabar?" Sapaku sembari menarik kursi dihadapannya.

"Masih hidup." Jawabnya dingin.

Aku tersenyum muram, seakan dia memang menginginkan kematian.

"Mengapa kau selamatkan aku?" Tanyanya sembari mengusap pergelangan tangannya, tampak bekas luka yang menggurat menjadi warna putih kemerahan. Bekas luka yang melintang dari urat nadi yang terlihat jelas masih berdenyut.

"Apa kau benar- benar ingin menghabisi hidupmu? Aku tak sepenting itu Shiori, dan kejadian itu,__ kau lakukan tepat saat menyadari kita tak bisa saling membahagiakan, perjodohan ini diatur dari awal untuk kepentingan bisnis, aku terlalu menghormatimu, dan pada akhirnya aku menyadari,__ aku tak bisa membahagiakanmu, dan kalimat terakhir yang kau ucapkan padaku, kau juga ingin bahagia, jadi kau juga tak menginginkan ini."

The Shape Of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang