Rival

330 33 206
                                    

Kemarin aku berlari,

Kamu masih setia menunggu

Sabar, berharap, itu katamu.

Pada akhirnya aku sadar, cinta sejati harus diperjuangkan.

Dijaga, agar tak direbut dan digoda oleh setan!!

Karena cinta sejati patut diperjuangkan, dan dihalalkan.

******

Berada dalam satu mobil bersama Uzumaki tak pernah kubayangkan sebelumnya. Pria berisik dan menjengkelkan itu, masih sangat marah ketika aku menghalanginya membawa Maya kembali ke Tokyo, meski ia berdalih karena Maya masih terikat kontrak dengan Daito, hal ini membuatku sangat heran, Maya mati- matian berkeras kontraknya dibuat per satu kali pertunjukan, ia tak menginginkan terikat dengan kontrak tahunan, kami pernah membahasnya, sebelum aku pergi, agar jika aku kembali, ia tak harus terikat, dan bisa bebas menentukan pilihan.

Kutahu dari Hijiri selama ini Maya menolak terikat dengan Manajemen manapun, ia selalu selektif memilih peran dan sebelum aku pergi aku  juga minta perlindungan dari pihak kekaisaran , dia sebagai pewaris karya Bidadari Merah agar tak bisa ditekan dan didesak oleh satu manajemen artis.

Tentu aku percaya pada istriku dalam hal ini, dan aku lebih mencurigai si Uzumaki yang merekayasa kontraknya. Satu- satunya orang yang bisa kumintai keterangan yang tak memihak adalah Mizuki, yang kini kalap meminta Maya segera kembali ke Tokyo agar urusan tak makin rumit. Semenjak ia tahu nomor ponselku, ia membanjiri kotak masuk dengan kata- kata yang sama! Aku malah membalas pesannya untuk segera mengirimkan scan kontrak Maya, dan jika benar Uzumaki merekayasa isinya, tak menunggu lama , akan kuremas pria yang kini duduk disampingku !

"Apa  yang sebenarnya dalam pikiran anda, tiba- tiba memutuskan menikahi Maya diam- diam, membawanya kabur sejauh ini, jika saja anda tak membuat kegaduhan, tidak mungkin Tuan Besar bereaksi keras !" Pria berisik ini berusaha memarahiku

"Kau ingin mengatakan apa Uzumaki? Bicara yang jelas." Kuregangkan tubuhku dan mencari posisi yang paling nyaman dalam mobil SUV pria berisik ini. Ya  aku tak bisa tetap formal dan sopan dengan pria yang jelas- jelas ingin mencuri istriku!

"Anda membawa artis kesayangannya."Jawab Uzumaki.

Kupejamkan mataku, benakku masih sibuk membayangkan istri yang belum sampai satu hari kunikahi kini harus kutinggal pergi, malangnya,.... sementara orang- orang yang baru menikah biasanya masih sedang manis- manisnya mereguk madu pernikahan.

"Artis kesayangan? Aku tahu benar ayahku, yang ia sayang adalah uang." Jawabku pelan. Tak kubuat topeng untuk pura- pura berminat menanggapi ucapannya, tak menyangka, jika belum 24 jam, aku dan dia pernah saling sapa dengan sopan, kini situasi sudah sangat berbeda, saling menilai kekurangan dan kekuatan, sungguh menggelikan, dan tentu saja ini karena dia yang tak tahu malu, sudah ditolak tapi terus saja maju!

Kubuat tanda agar ia jangan berisik, ingin kunikmati perjalanan ini dalam keadaan tenang, dan mencuri waktu untuk tidur. 

"Masa aku salah? Selama dua tahun lebih ini, yang paling Tuan Besar pedulikan adalah Maya."

"Kau belum mengenal lama ayahku, Maya memiliki sesuatu yang paling dia inginkan di dunia ini, dia terobsesi untuk mendapatkannya." Jawabku tanpa menoleh wajahnya

"Hak waris itu?" Ia menebak.

Aku hanya mengangguk sedikit, lantas memejamkan mata kembali.

Diam.

Hening.

Akhirnya, aku mendapatkan ketenangan, 

Ketika aku hampir memasuki alam mimpi, kembali kudengar ia bersuara,___

The Shape Of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang