Reuni

292 31 147
                                    

Katanya rindu itu kejam. Suka mencipta luka. Tapi,___kataku malah lucu, meski sudah saling dekap, kerinduan semakin menghentak, seolah tak pernah puas terobati. Ada hati yang belum terobati sempurna, meski berpelukan erat dan bisik rindu itu menyapa di gendang telinga.

"Tolong jangan pergi lagi, aku tak mau ditinggal lagi." Bisiknya lirih di dadaku. Kata- katanya meresap hingga ke jiwa, menyapa ego dan cemburuku yang membabi buta.

"Aku akan tinggal untukmu." Balasku, tak tahan menanamkan kecup di puncak kepalanya, ah,..... aku juga ingin melakukan itu, mengecup bibirnya kala ia sadar, apa ia juga memejamkan matanya seperti saat,... sial, bayangan si Uzumaki mengejek di depan mata. Hatiku berdarah kembali.

"Berapa lama anda akan tinggal?" Tanyanya, merdu, lembut, pengobat hatiku yang pedih, dan ia semakin mengetatkan kedua lengannya di punggungku.

"Selama yang kau inginkan." Ah, maksudku, bukan begitu, maksudku,... aku ingin mengatakan selamanya, tapi mulut dan otakku selalu susah diajak kerjasama, ia terbiasa berkata- kata tak pakai kompromi.

"Tinggalah, aku ingin selamanya bersamamu." Kembali, ia yang menyuarakan isi hatiku, aku juga ingin begitu sayang,... ah inginnya aku juga memanggilnya sayang, seperti orang- orang yang dimabuk kasmaran, ingin juga bisa bermanis- manis agar ia tak terus salah paham dengan sikapku, tapi mengapa sulit sekali mulut ini mengucapkan kata- kata itu, apa benar aku adalah orang kaku dan sedingin gunung es?

"MAYA!! Kau sedang,....." Teriakan itu menarik kami berdua dalam realita, aku mengendurkan pelukanku, sementara ia tidak.

Sakurakoji berdiri dibelakang kami, menatap dalam nyala api. Matanya memicing seolah hendak membuatku mati.

"Tuan Masumi,.... anda disini?" Ucapnya dengan suara tersenggat.

Kenapa dengan dia? 

"Selamat malam Sakurakoji." Berusaha tetap sopan, meski aku tak rela pelukanku harus terjeda dan dilepaskan.

Jemari Maya masih menggenggam erat tanganku, tak ingin dilepaskan, aku pun sebenarnya begitu, rindu ini belum terobati, hati ini masih menggelepar ingin disinggahi. Dada yang kosong belum sepenuhnya terisi oleh kehangatannya.

"Anda,.... berjanji akan menjauhi Maya, mengapa anda kembali?" Ah, aura permusuhan ini menguar lagi, gemas aku menatap kedua matanya seolah ia berkuasa pada gadis cantik dihadapanku, memangnya siapa dia?

"Dulu aku bisa berkata begitu, karena aku belum pantas, tapi kupastikan kali ini Maya tak akan lepas, apa kabar dengan calon tunanganmu? Tidakkah kau ingin memberi kepastian padanya?" Ucapanku telak membuat kedua bola matanya bergerak resah.

"Tak usah menunggu, karena Maya hanya menungguku, dan kini aku kembali, untuk mengambil milikku." Ya, empat pasang mata menatap wajahku dengan tatapan terbeliak. Sudah? Ya aku sedikit puas, meski belum mengenai sasaran.

Kembali kutarik tubuh Maya mendekat, menanamkan ciuman di puncak kepala lebih lama dan kuat. Kurasakan Maya menahan napas, biar saja, toh nanti semua pada tahu.

"Aku akan melihatmu dari sana, pentaslah seperti biasa, aku tak akan kemana- mana." Ucapku sembari menatap wajahnya yang memerah dan kedua matanya berkaca- kaca, tenang sayang, akan kuhapus rindu kita.

Aku melangkah dan meninggalkan keduanya, rasanya sesak dadaku sedikit berkurang, kutahu tatapan matanya masih setegar dulu, masih se- setia itu, aku hanya ingin pastikan apakah posisiku belum bergeser di hatinya, ketika kulihat seorang pria tampan dengan stelan jas memikat berdiiri menyambutku dibarisan tempat duduk VVIP.

"Ah, selamat malam Tuan Masumi, aku fikir hanya gosip, semua ribut menyebut anda kembali, ternyata benar ini  benar anda, anda datang untuk melihat pertunjukkan Wuthering Heights pada malam terakhir? Bintang  utamanya Maya Kitajima. " Sapa si Uzumaki ramah, senyumnya hangat, giginya bersih, sayang yang ada dibenakku hanya ingin merontokkan gigi- gigi itu, ia menjulurkan tangannya, hendak berjabat tangan, padahal kedua tangan itu juga ingin kupatahkan karena telah berani- beraninya memeluk gadis pujaan.

The Shape Of My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang