10 ☎

2.1K 181 4
                                    

Sebelumnya JB sudah menawarkan diri untuk membangunkan Jackson tapi Jisoo melarangnya dengan alasan ia sendiri yang akan membangunkan Jackson dan akhirnya JB, Bambam dan Lisa masuk lebih dulu kedalam villa untuk mengistirahatkan tubuhnya yang sudah sangat lelah.

Sekarang di dalam mobil hanya ada Jisoo dan Jackson yang masih terlelap di pundaknya. Jisoo memberanikan diri sedikit mengguncang pundak Jackson agar terbangun.

" Jackson " - panggilnya.

" hem? "

Gumam Jackson yang masih memejamkan matanya. ia justru memeluk purut Jisoo yang membuat tidurnya semakin nyaman.

" Jack-son bangun " - ucap Jisoo gugup.

Jisoo menghela nafasnya berat ia tidak menyangka membangunkan Jackson saat tidur sangat susah. Jisoo memilih membiarkan Jackson tidur di pundaknya lebih lama lagi.

Entah keberanian dari mana tangan Jisoo mengusap lembut rambut Jackson. Sepintas ucapan Bambam tentang Rose membuat gerakan tangan Jisoo berhenti mengusap surai coklat Jackson. Lagi dan lagi Jisoo merasakan sesak di dadanya.

" kenapa berhenti? "

Sontak saja Jisoo langsung menunduk melihat Jackson yang ternyata sudah bangun dan sedang memegang tanganya yang masih berada di kepala Jackson. Dengan cepat Jisoo menjauhkan tanganya dari Jackson.

" baguslah kau sudah bangun " - Ucap Jisoo menegakan posisi duduknya yang membuat Jackson menjauhkan kepalanya dari pundak Jisoo.

" kau tidak ingin megusap kepala ku lagi? padalah aku sangat nyaman saat kau megusap rambut ku " - ucapnya.

Jisoo lebih memilih beranjak keluar dari mobil. Untuk seterusnya ia tidak ingin berhubungan dengan Jackson yang entah kenapa membuat dadanya sesak mengetahui fakta bahwa Jackson menyukai Rose.

Sedangkan di dalam mobil Jackson terus memikirkan sikap Jisoo yang terlihat ketus. Dengan susah payah Jackson mencoba mengingat kembali kejadian hari ini. Apakah ia membuat kesalahan hingga Jisoo bersikap ketus kepadanya.

.
.
.

Pagi harinya mereka semua berkumpul di ruang tengah. Tentu saja mereka sedang menunggu kehadiran Rose. Sebelumnya JB dan teman-temannya berniat untuk menjemput tapi Rose melarangnya takut ada penggemar mereka yang melihat.

Sesekali Jackson melirik Jisoo yang duduk di sebelahnya yang sedang sibuk bermain game di ponselnya.

" Jackson kembalikan ponsel ku "

Jisoo mencoba meraih handphone nya yang berada di tangan Jackson.

" aku tidak suka di abaikan "

" cepat kembali Jackson aku ingin bermain game " - Jisoo kembali mencoba mengabil handphone miliknya tapi Jackson semakin meninggikan tanganya agar tidak bisa di gapai Jisoo. JB Bambam dan Lisa hanya memperhatikan mereka berdua.

" Jisoo unnie Lisa " - panggil Ross sedikit berteriak saat sudah tiba di ruang tengah dengan membawa kopernya.

Mereka semua kompak langsung mengalihkan pandangannya kepada Rose yang sedang berdiri dengan senyuman manisnya. Beberapa saat suasana menjadi sunyi.

" cantik "

Satu kata tersebut membuat mereka semua menatap Jackson yang justru sedang menatap lekat wajah Jisoo yang saat ini sangat dekat dengannya.

Sebelumnya Jisoo pikiri pujian yang Jackson ucapkan untuk Rose tapi saat Jisoo berbalik betapa terkejutnya melihat Jackson yang sedang menatap lekat wajahnya saat ini.

Jisoo memutuskan tatapan matanya dengan Jackson. Ia berdiri menghapiri Rose yang sepertinya sedikit bingung.

" bagaimana perjalanan mu? "

" perjalanan ku lancar unnie. Annyeong haseyo sunbenim terima kasih sudah menginjinkan aku ikut berlibur dengan kalian " - ucap Rose.

" tidak masalah Rose " -  balas JB.

" kau pasti lelah kajja kita ke kamar "

Lisa segera menarik tangan Rose dan membawamya masuk kedalam kamar. Saat akan menyusul Lisa dan Rose tangan Jisoo di tarik Jackson.

" Ikut dengan ku "

" Jackson jangan membuat masalah baru lagi " - ucap JB yang melihat Jackson memaksa Jisoo mengikutinya.

" tidak hyung " - balas Jackson kembali melanjutkan langkahnya.

" hyung memangnya Jackson hyung membuat masalah apa? " - tanya Bambam yang sangat penasaran.

" kau tidak perlu tahu bocah "

" aku sudah besar hyung " - ucap Bambam kesal melihat JB yang pergi meninggalkannya sendiri di ruang tengah.

.
.
.

" kau kenapa? "

" apanya? "

Jisoo menghempaskan tangan Jackson. Entah kenapa saat ini ia merasa sangat kesal dengan Jackson.

" ck "

Jackson berdecak mendengar jawaban Jisoo yang membuatnya semakin penasaran dengan perubahan sikap Jisoo sejak malam.

" tidak ada lagi yang di bicarakan? "

" kau bersikap aneh "

" tidak ada yang aneh " - ucap Jisoo.

" kau menjauhi ku? "

" menjauh? bukankah kita memang tidak dekat. Bahkan saat pertama kali bertemu kau sangat membenci ku. Jadi kenapa kau merasa aku menjauhi mu? bukankah wajar kita memang tidak sedekat itu " - jelas Jisoo.

" lalu kenapa kau bersikap seperti ini? "

Saat akan pergi menghindari pertanyaan Jackson. Tangan Jisoo kembali di cekal Jackson hingga membuat tubuhnya berhadapan dengan Jackson.

" jangan membuat ku berharap lebih kepada mu Jackson " - entah kenapa Jisoo mengucapkan kalimat tersebut saat kembali mengingat Jackson yang sangat mengidolakan Rose.

Cup

" aku bahkan menginginkan hal tersebut terjadi Jisoo " - ucap Jackson setelah mengecup sekilas bibir Jisoo.

Jisoo mendorong pelan dada Jackson setelah itu ia segera berlari pergi memasuki villa. Dalam langkahnya Jisoo berkutat dengan pikirannya.

Jisoo tidak bodoh seseorang yang mengidolakan pasti akan ada rasa suka dan ketertarikannya kepada idolanya. Dan Jisoo bisa simpulkan kalau Jackson menyukai Rose dan kenapa Jackson mengucapkan kalimat tersebut untuk Jisoo. Ini sangat gila!

Sedangkan Jackson masih berdiri dengan tatapan kosongnya. secara tidak langsung Jisoo sudah menolaknya.

" sadarlah Jackson " - ucap Jackson kepada dirinya sendiri. Ia berniat akan bersikap biasa saja kepada Jisoo.

.
.
.
🔖

Jisoo X Jackson ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang