Waktu istirahat telah tiba, dan kantin menjadi tujuan paling laris saat ini. Sehun mengeluarkan bekal makanan dari kolong meja nya, tentu nya tatapan cowok itu mengarah pada Jennie yang masih duduk dibangku nya.
"Hun, kantin yuk?" ajak Mark, Sehun menggelengkan kepala nya pelan pada ajakan tersebut.
"tumben lu bawa bekel" komentar Mark saat melihat bekal Sehun diatas meja.
"iya nih... lu duluan aja, ntar gue nyusul"
"Okay!"
Mark pergi dari kelas, tinggal Sehun dan Jennie yang berada disana. Seperti biasanya, Sehun membawa buku catatan matematika miliknya dan juga kotak bekal bergambar hello kitty miliknya, dia menghampiri bangku Jennie tanpa ragu sedikit pun.
"beb..."
Jennie mendongak, mendapati Sehun tersenyum padanya dengan gugup.
"beb?" tanya Jennie dengan pelan, mengulang kembali panggilan Sehun pada nya.
Sehun mengangguk, "Iya, beb... baby kan?"
Jennie tertawa kecil, mata nya yang bengkak dan wajah nya yang murung sejak pagi kini berubah dengan raut berbeda berkat Sehun. Melihat pacar nya tertawa seperti itu membuat Sehun lega bukan main.
"kamu sedih ya? Mikirin sesuatu?" tanya Sehun lagi.
Jennie mengangguk, "Huum..."
Sehun terdiam, tidak berani bertanya lebih lanjut atas apa yang menimpa Jennie. Sudah cukup Sehun kaget karena surat kecil nya dibuang dan diinjak-injak oleh Jennie tadi pagi, dia tidak mau mengulang kesalahan yang sama lagi. Jennie pasti lagi sensitif.
"aku bawa bekel nih... makan yaa"
Sehun duduk di bangku milik Wendy, tepat disamping Jennie yang masih menatapnya dengan nanar. Cowok itu membuka kotak bekal yang bergambar hello kitty dan menggeser nya kehadapan Jennie.
"ayo dimakan"
Ada sosis goreng, nugget alfabeth yang tersusun atas nama J-e-n-h-u-n dan nasi putih dilengkapi tumis brokoli yang tampak segar dalam kotak bekal tersebut.
"engga apa-apa kok kalo kamu gak mau cerita. Kamu marah sama aku juga engga apa-apa" ucap Sehun, Jennie masih tidak menyentuh makanan dihadapan nya malah diam seribu bahasa.
"hiks..."
Jennie menangis, Sehun memandang nya dengan bingung.
"Hun... maafin aku"
"kok minta maaf?"
"kayaknya... kita harus putus"
"APA? KENAPA? Kita baru jadian seminggu Jen..."
Jennie mengusap airmata di pipi nya yang tidak berhenti mengalir, "Papa tahu hubungan kita... hiks..."
"kok bisa? Aku udah nyamar jadi tukang mulung Jen. kemarin juga aku gak keceplosan depan papa kamu... aku ngaku juga jadi tukang ojek anterin Bibi" jelas Sehun pada kekasih nya.
Jennie meraih tangan Sehun yang berada diatas meja, digenggam nya tangan Sehun dengan erat oleh Jennie, Sehun berdebar diperlakukan seperti itu.
"Jen... kok bisa?"
"aku ga bisa bohongin Papa... cepat atau lambat, Papa pasti tahu... aku juga ga enak kalo terus bikin kamu jadi tukang sampah. Aku bilang ke Papa, dan jawaban Papa buruk banget"
"aku rela jadi pemulung beneran Jen... engga apa-apa. Kenapa mesti ga enak?" tanya Sehun memelas.
"daripada aku diputusin... aku udah pamer ke Krystal, kalo aku punya kamu" tekan Sehun dengan yakin.