24

991 181 110
                                    

Mino masih mengulum senyum jahilnya setelah memergoki Jennie dan Sehun yang tengah pacaran di ambang pintu lima menit yang lalu. Sekarang pemuda yang berprofesi sebagai arsitek itu pun duduk di sofa setelah Jennie mempersilakan nya masuk kedalam rumah.

Sehun dihadapan Mino masih begitu canggung, walaupun seharusnya wajar saja bagi Sehun untuk bermesraan dengan Jennie, tetapi karena belum begitu kenal dengan Mino maka beginilah sikap Sehun. Malu malu meong.

"kamu mendadak kesini, engga kasih kabar dulu.. kenapa sih?" tanya Jennie seraya menyerahkan secangkir lemon tea pada Mino.

Mino langsung menyeruput lemon tea hangat itu dan tersenyum kearah Sehun, kalau dipikir-pikir kelakuan Mino ini engga jauh beda dengan mendiang Papa Jennie. agak jahil dan tentu saja ramah.

"ganggu ya?" tebak Mino yang tentu saja tepat sasaran.

Mino terkikik sendiri, sementara Jennie dan Sehun hanya bisa saling pandang dengan pipi bersemburat merah.

"engga..." elak Jennie buru-buru, melihat keakraban Jennie dan Mino membuat Sehun sedikit iri.

"hihi... kenalin, gue Ardiano Mino... dulu pernah jadi pacarnya Jennie"

Jennie langsung melotot kearah Mino dan menyenggol lengan lelaki itu dengan sangat keras, Sehun menyambut tangan Mino dan menjabatnya dengan keras hingga Mino meringis.

"Sehun Raffael Adire, calon suami Jennie" kata Sehun dengan tegas.

"uuw! Santai santai... gue becanda bro!" kata Mino masih dengan kikikan nya.

"seneng, bisa ketemu cowok yang selama ini selalu jadi bahan ngigo nya Jennie" tambah Mino dengan senyum kecil kearah Sehun.

Sehun tersenyum tipis mendapatkan kalimat itu, ia pun mengarahkan tatapan nya pada Jennie yang tentu saja malu sekali.

"apaan sih Mino" bantah Jennie pelan, dan itu terdengar seperti protes anak kecil yang lucu.

"hehe.. emang iya kan Jen? ngaku lah, biar Sehun seneng. Katanya kalian pisah sepuluh tahun"

"udah jam 10 malem nih, aku kayaknya harus tidur"

Sehun mendongak, Jennie tiba-tiba pamit ingin tidur walaupun ia belum ngantuk sama sekali. Kalau lama lama Mino ngoceh terus, bisa-bisa kartu Jennie keungkap semua dihadapan Sehun.

"loh, ga kangen-kangenan dulu Jen?!" tegur Mino lagi yang jelas saja membuat Jennie merengut kesal.

"Mino!!!" rengek Jennie lagi tak terima.

"hahaha... aku tidur sama Jeno ya. Eh, Sehun kamu... pulang apa gimana?" tanya Mino langsung mengalihkan pertanyaan nya pada Sehun yang sejak tadi diem terus.

"ehh.. anu..."

Mendadak Sehun bingung, dia masih mau bersama Jennie tapi tidak enak juga karena ada Mino. Kalau Sehun pulang, Jennie berduaan dong sama Mino?

Sehun agak berpikir sebelum menjawab, kamar di unit Jennie ini hanya ada dua.

"Jen, aku boleh nginep disini ga?"

Sontak Mino dan Jennie langsung menatap kearah Sehun dengan kaget, Sehun sendiri malah cengengesan diperhatikan begitu.

Akhirnya setelah persetujuan Jennie, Sehun pun menginap dan kini tidur di ruang tengah bersama dengan Mino, yang notabene adalah orang asing bagi Sehun tetapi mereka sudah tidur satu kasur seperti sekarang ini. karena canggung seperti pengantin baru, baik Mino maupun Sehun tak kunjung memejamkan mata nya dan malah asik dengan pikiran masing-masing.

"umur lo berapa?"

"umur berapa?"

Tanya mereka bersamaan, yang semakin menambah kecanggungan.

KM (Sehun n' Jennie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang