11

1.2K 275 215
                                    

2 bulan lalu.

Ardiano Mino adalah pria berusia 31 Tahun dan berprofesi sebagai arsitek, ia adalah lulusan terbaik dari Sidney University 8 tahun lalu di jurusan teknik sipil. Kedua orangtua nya memiliki profesi serupa dengan dirinya, sehingga Mino sangat termotivasi dengan pendidikan teknik sipil nya.

Saat Mino tengah menikmati waktu kerja nya di rumah, Jeno tiba-tiba masuk kedalam ruang kerja Mino sambil membawa sebuah bingkai foto. Wajah Jeno tampak begitu kusut dan anak itu juga seperti habis menangis.

"Jeno.. ada apa?" tanya Mino dengan lembut, Mino berjongkok dihadapan Jeno yang masih terisak kecil.

"hiks... I found it Pappy!" ujar Jeno, Mino menerima pas foto dari anak kecil itu dan melihat fotonya.

Mino tersenyum kecil, pas foto itu adalah foto Jennie dan seorang pria yang Mino ketahui bernama Sehun Raffael Adire.

"Who is he?" tanya Jeno dengan terisak.

Mino mengusap puncak kepala Jeno dengan lembut, "He is Mammy first love"

Jeno mengusap wajahnya dengan kasar, "Jeno bingung"

"kalau ini Mammy first love, terus Pappy siapa?" tanya Jeno lagi.

Masih dengan senyum nya yang menenangkan, Mino memeluk tubuh Jeno dengan lembut, "Jeno jangan sedih begini... Jeno mau lihat mammy bahagia kan?"

Jeno mengangguk, "kapan Mammy pulang?"

"kalau mammy ga pulang gimana?"

Jeno menunduk sedih, Mino menatapnya dengan senyum geli.

"pappy akan antar Jeno ketemu Mammy nanti... ehm, tapi... Jeno harus janji, ga boleh nangis atau cengeng" Mino menghapus airmata yang membasahi pipi tembam milik Jeno. Anak itu langsung menuruti perintah Pappy nya dan tersenyum dipaksakan.

"pappy harus janji!" tekan Jeno.

"iyaa... Pappy janji! We will meet mammy after you got the report"

'kita akan ketemu mammy setelah kamu terima rapot'

.

.

.

Di kantor dengan padat nya pekerjaan dan juga suasana yang hectic, semua orang fokus dengan tugas mereka. Terutama Doyoung, Joy dan Dahyun yang merupakan seorang leader dari divisi masing-masing. Sementara itu, Sehun banyak sekali diam hari ini. dia hanya memperhatikan sekilas demi sekilas proses pengambilan gambar tanpa detail seperti biasa nya.

Jennie yang bekerja dibalik meja kerja nya masih berwajah sembab setelah menangis dihadapan Sehun pagi tadi. Jennie hanya beberapa kali datang ke set pemotretan untuk membantu tugas yang lain.

Nayeon sangat terkejut dengan kedatangan Sehun yang tiba-tiba ke ruang kerja nya siang itu, belum sempat Nayeon menyapa kedatangan boss besar redaksi, Sehun sudah duduk di hadapan nya dengan wajah kusut.

"Nay, boleh saya minta surat pengunduran diri" kata Sehun dingin.

Nayeon membulatkan kedua mata nya, "B...b..buat apa?"

"koleksi!" jawab Sehun cepat.

"ya buat mengundurkan diri.." tambah Sehun, bahkan Nayeon belum sempat protes tapi Boss nya sudah menjawab dengan ketus dan dingin.

Nayeon mengangguk kecil, "Maaf pak, emm.. sepertinya untuk pengunduran diri kepala redaksi harus dilakukan rapat darurat terlebih dahulu"

Sehun menghela nafasnya kasar, "kalau begitu, tolong kamu ajukan permohonan saya pada manager personalia. Nanti biar saya bicara secara pribadi pada direktur untuk masalah ini"

KM (Sehun n' Jennie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang