Part 4

66 13 17
                                    

Makasih udah mampir~
Sorry for typo's
---------


Asahi dan Hana, sekarang berada di taman belakang sekolah. Suasananya cukup sepi, mengingat taman ini jarang di kunjungi, dan sekarang masih jam pelajaran.

Mereka berdua duduk di rerumputan hijau yang terawat, karena petugas sering membersihkan tempat itu. Duduknya juga agak berjauhan, Asahi yang minta. Aneh sekali.

"Ngapain kesini, Asa?" tanya Hana penasaran. Tentu dia penasaran, karena Asahi menarik lengannya paksa keluar dari kelas tanpa mengatakan apa pun.

"Ga, tau." Asahi berbaring di atas rumput, dan memejamkan matanya, menikmati setiap belaian angin yang menerpa wajah flatnya.

"Ngapain ngajak kesini kalau ga tau ngapain?"

"Ya, ga tahu." Ucap Asahi masih setia memejamkan matanya.

Hana menghela nafas sabar, untung saja yang sedang bersamanya saat ini adalah Asahi. Coba saja orang lain, pasti setelahnya akan berkahir di rumah sakit.

Asahi sama sekali tidak berubah. Dia ingat sekali waktu kelas 10, di mana Asahi selalu acuh kepadanya, sampai membuat dia berpikir untuk berhenti mengejar pemuda yang ada di sampingnya ini. Teundere-nya sudah mendarah daging.

"Kenapa ngajak aku?" Pertanyaan Hana membuat Asahi menegang, namun dengan tenang dia menutupinya.

Asahi bangun dari tidurnya, dan menatap tajam Hana. Kenapa wanita ini selalu kepo? Dia saja tidak tahu kenapa malah mengajak Hana keluar kelas.

"Bacot."

Hana mengerucutkan bibirnya mendengar jawaban dari Asahi.

"Lupain yang gue bilang kemarin." Ucap Asahi tiba-tiba.

Hana langsung mengerti kemana arah pembicaraan Asahi. "Kenapa?"

"Karena, gue cuman bercanda. Oh, iya. Jangan terlalu berharap sama gue, yang ada lo sakit hati nantinya!" Ucap Asahi.

"Ya, bomat Sa. Kalau udah nyetok di kamu aku harus apa?" jeda sebentar kemudian Hana kembali berujar, "selama ini aku juga gak capek tuh berharap sama kamu."

Setelah berujar seperti tadi, Hana segera meninggalkan Asahi dengan wajah terkejutnya. Tidak menyangka akan jawaban Hana barusan. Padahal, dia mengira kalau Hana akan menyerah setelahnya.

"Segitu cintanya lo sama gue? Gue cuman takut, Han. Kal–"

Asahi tidak melanjutkan ucapannya, memori masa lalu berputar di otaknya. Dia tidak mau kejadian dulu terulang lagi.

Di sisi lain Hana mempercepat langkah kakinya, tujuannya saat ini adalah rooftop. Dia ingin menenangkan pikirannya sebentar. Hana membuka pintu tanpa memerhatikan sekitar, tangan satunya sibuk menghapus jejak air mata.

Ceklek ...

Pemuda bertubuh jangkung yang sedari tadi melamun, tersadar saat mendengar suara pintu rooftop yang di buka. Siapa yang berkeliaran di jam pelajaran seperti ini? 'Kan, hanya kelas mereka yang sedang jam kosong, atau orang yang ingin membolos?

Asahi My Mine! (AMM) [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang