Update-an terakhir sebelum sibuk belajar seminggu penuh~
Jangan bosan sama ceritaku!
Selamat membaca.WARN! ADA GULA YANG BAKALAN BIKIN KAMU DIABETES, XIXIXI
_
_
_Sudah seperti hukum alam yang terus berkelanjutan melihat kantin begitu ramai lepas bel istirahat berbunyi. Tak ayal banyak dari murid tidak mendapatkan tempat duduk.
Untung saja itu tidak berlaku pada enam remaja yang sedang duduk sambil menyantap makanan mereka dengan khidmat. Ralat, lima dari mereka, karena satu lagi hanya menatap makanan itu tanpa minat.
"Hana, kenapa, sih? Makanannya nanti keburu dingin," tegur Jinaa.
Gadis itu menatap tanpa ekspresi sahabatnya. Bagai angin lalu, ia kembali padi kegiatan awalnya.
"Han, kalau ada masalah cerita aja. Gue kayak orang yang ngga guna sebagai sahabat liat lo kayak gini, tahu ngga?!" Jinaa tahu ada yang salah dari sahabatnya ini. Tidak seperti biasa, anak yang hiperaktif tiba-tiba jadi pendiam dalam semalam. Pasti ada sesuatu di baliknya.
"Gue ngga apa-apa. Udah ngga nafsu makan juga. Gue mau istirahat di UKS aja, titip absen, ya?" ujar gadis itu lesu. Semangatnya sudah pergi entah ke mana.
Kaki kecilnya membawa gadis itu ke dalam UKS. Setelah sampai, langsung saja membaringkan tubunya yang lemas. Ia masih saja memikirkan isi amplop kemarin, sampai-sampai ia tidak bisa tidur dan melewatkan makan malam.
Saat ia sudah akan menjemput kantuknya, tiba-tiba terdengar suara derit pintu yang menandakan ada orang masuk. Tidak ambil pusing, gadis itu melanjutkan tidurnya. Namun, pergerakan di sampingnya membuat ia mau tidak mau harus membuka mata.
"Asahi?" keningnya mengernyit bingung mendapati sang kekasih.
"Kenapa?" tanya lelaki itu, menghirukan tampang bingung gadis-nya.
"Cuman pusing," jawabnya.
"Mikirin apa sampe bisa pusing gini?" Asahi seperti tahu saja apa yang membuat sang gadis menjadi pusing.
"Bukan apa-apa." Tidak mungkin ia berkata jujur, 'kan?
Lagi pun, ia belum sepenuhnya yakin jika orang tersebut adalah kekasihnya. Bisa saja orang lain yang kebetulan mirip dengan Asahi. Ia juga pernah membaca kalau semua orang mempunyai kembaran di penjuru dunia.
Dalam hati kecilnya pun, gadis itu tetap berharap jika orang itu memang bukan lelaki yang kini tengah berada di hadapannya.
Asahi mengangkat bahu acuh. Tangannya menyodorkan satu plastik hitam yang berisi bubur. Ia tahu jika Hana belum makan. Sebagai lelaki yang bertanggung jawab, ia harus memperhatikan kesehatan sang terkasih.
Haha ... bertanggung jawab, ya?
"Suapin, hehe." Gadis itu rasanya ingin selalu menjadi manja jika sudah bersama Lelaki Jepang ini. Selagi ada kesempatan, harus dimanfaatkan dengan baik, bukan?
Ia tidak tahu apa rencana Tuhan kedepannya. Bisa saja besok saat membuka mata ia tidak bisa lagi bersama Asahi.
Dengan senang hati lelaki itu menuruti kemauan kekasihnya. Bagaimana pun harus ada setitik kenangan manis antara mereka berdua sebelum badai bencana mulai menerjang. Sekalagi lagi ditegaskan, tidak ada yang tahu rencana Tuhan kedepannya.
"Udah kenyang, Sa." Gadis itu memalingkan wajah saat sesuap bubur sudah berada di depan mulutnya.
"Tapi ini tinggal sedikit. Habisin, ya?" bujuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asahi My Mine! (AMM) [ON GOING]
Fanfiction[PROSES REVISI] -ft. 00L Bucin Asahi, hayuk merapat~ . . . "Dari banyaknya manusia, kenapa aku justru jatuh ke kamu yang jelas-jelas ngga tertarik sekalipun padaku?" . . . . Publish: 13 Februari 2021 End: ...