The Queen's Web for You

84 33 0
                                    

MALAM itu tenang di ujung Yorkshire Utara. Golden Residence dengan deretan rumah-rumah bertingkat yang serasi dan pekarangan rumput terpangkas rata, senyap seperti biasa. Coralene dan Arachne telah terlelap, ketika jendela kamar mereka terbuka dan dilewati sesosok makhluk dengan asap-asap kabut mengitari. Semakin dekat dengan lampu tidur, siluet itu semakin tampak. Seorang, tidak jelas apakah perempuan atau laki-laki, mengenakan jubah bintang yang menyapu lantai dan topeng merpati yang menutup kepalanya.

V. Apa pun dia, penduduk sekitar yang telah menua menyebutnya V. Sebuah legenda.

Dia mengangkat jarinya yang berpendar keemasan seperti serbuk pixie. Sebelum dia melakukan sesuatu, Coralene mendadak terbangun karena mimpi menginjak laba-laba. Dia mengucek matanya dan berkata, "siapa kamu?"

Tawa V tertahan. "Arachne, sebentar lagi akan kembali jadi laba-laba."

"Apa? Enggak boleh," sanggah Coralene, masih setengah mengantuk dan mimpi.

"Apa kamu mau Arachne menjadi anak manusia selamanya?"

"Ya, tentu saja," Coralene menguap, "aku kesepian karena enggak punya saudara."

"Well, dia bisa. Asal kalian mengumpulkan seluruh jaring laba-laba di Bing Prep School, memberikannya pada Ratu Arthropoda."

"Siapa itu Ratu Arthropod--"

Tahu-tahu, V lenyap dalam asap kabut putih meninggalkan Coralene terkaget-kaget. Anak itu menepuk-nepuk pipi Arachne yang masih tertidur pulas (dia tak pernah tidur pulas ketika masih laba-laba). "Arachne, Arachne, bangun!"

"Kenapa? Ini agak gelap untuk pagi hari ... hoahm ...."

"Tadi ada yang datang, dia bilang kamu bisa jadi anak manusia selamanya."

"Apa sekarang belum selamanya?"

"Enggak tahu," Coralene turun dari kasur dan melongokkan kepala ke luar jendela, mencari sesuatu, "dia sudah hilang. Wush. Seperti hantu."

"Dia ... siapa?"

🐾🐾🐾

Coralene sarapan cepat-cepat, dan Arachne bingung harus minum air mineral atau susu sapi karena laba-laba tidak biasa memilih minuman. Tuan Ombrey baru saja memasuki dapur sambil menaikkan dasi merahnya, dan melirik anak-anak.

"Siapa ini?" tanya pria muda itu.

"Ini Arachne, Papa. Laba-laba yang jadi anak manusia. Tinggal bersama kita."

"Sejak kapan?"

"Enggak tahu," Coralene mengedikkan bahu, "Arachen, kenalkan, ini Papa."

"Halo, Papa Putih."

"Itu kemeja Papa yang putih, bukan Papa."

"Halo, Papa Kemeja Putih."

Tuan Ombrey merotasikan mata dan mengedikkan bahu, tak terlalu acuh. "Yah, terserah. Asalkan dia tak merepotkan kita."

Coralene tertawa gembira. Dia mengelap mulut dengan sapu tangan dan menarik lengan Arachne untuk berlari ke pekarangan rumah. Mereka naik sepeda dan menyapa Kakek Tunisia, pergi ke sekolah.

Tapi, Coralene punya rencana rahasia setelah sekolah berakhir. Siang hari itu yang seharusnya mereka pulang ke rumah, justru menunggu di ayunan. Arachne tidak mengerti, dia ikut saja, karena bermain ayunan menyenangkan seperti bergantung pada senar-senar sutranya.

10 Oddish You Don't Wanna Know [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang