Part 8

762 167 22
                                    

Wendy mengambil kesempatan itu untuk menendang kemaluan sang ayah kemudian mengambil pistol yang terselip di ikat pinggang dia lalu menodongkannya.

Ketika sang ayah merunduk kesakitan karena kemaluannya yang ditendang sangat keras oleh sang anak, Wendy menyingkap tinggi dress tembus pandangnya kemudian menendang tepat di wajahnya setelah itu ia menendang tulang lutut belakang supaya sang ayah berlutut, di lanjutkan dengan tendangan di punggung supaya sang ayah tiarap.

Jaehyun, Jungwoo dan Taeyong terpana dengan kemampuan bela diri Wendy. "Cepat borgol!" Panggil Wendy dengan suara seraknya. Dengan segera Taeyong memborgol tangan sang ayah kemudian membawanya keluar dengan Jungwoo untuk segera di bawa ke kantor polisi juga mengabari Yunho.

Jaehyun dan Kuciia menyusul masuk ke dalam kamar mandi karena tak lama setelah sang ayah diringkus, Wendy terjatuh ke lantai dengan nafas tersengal dan terbatuk-batuk.

Ia terkapar telentang. "WENDY! MANA ANAKKU!?" Terdengar suara Nana yang menerobos masuk bersama Bambi dan Mikju. "ASTAGA!!" Jerit Nana ketika melihat separah apa kondisi Wendy.

"112! Kirim ambulan segera ke The Vauxhaul!" Terdengar samar-samar di telinga Wendy suara Jaehyun yang begitu panik.

"Wendy... hey, ini aku Jaehyun." Jaehyun mengangkat kepala Wendy perlahan kemudian menaruhnya di pangkuannya.

Dengan cepat Jaehyun melepas jaket kulitnya dan memakaikannya pada Wendy setelah menyadari pakaian yang Wendy kenakan cukup terbuka.

"Kau bisa mendengarku?"

Ia dapat melihat sayup-sayup wajah kakak-kakaknya dan juga mendengar Jaehyun yang memanggil-manggilnya namun semakin lama semakin terdengar jauh-

Semuanya menjadi gelap.

...

Sudah 4 hari Wendy tak sadarkan diri di rumah sakit. Akhirnya sang paman tau dimana sebenarnya ia bekerja, pada awalnya ia terlihat sangat kecewa, namun setelah diberi penjelasan berulang kali oleh adik-adiknya ditambah kesaksian Jaehyun yang sudah bertemu dengan rekan-rekan kerjanya, Yunho dapat mengerti sekarang.

Mendengar apa yang terjadi pada Wendy, Johnny bertanya-tanya. "Jika si pelaku punya senjata dengannya, kenapa tidak ia gunakan saja?" Tanyanya sambil berkumpul dengan teman-temannya yang lain di lorong rumah sakit yang sepi.

Dan pada saat itu juga Rose keluar dari ruang rawat inap Wendy. "Karena ayah kami seorang psikopat." Jawabnya datar seperti mati rasa.

Semuanya langsung terdiam karena merasa tidak enak ketika ketahuan kalau mereka sedang membicarakan apa yang terjadi pada Wendy secara diam-diam.

"Dia menggunakan senjata hanya untuk membuat kami takut... jikalau ternyata kami terbunuh, maka ia menganggap semua itu adalah ketidaksengajaan. Dia tidak akan membunuh kami dengan senjata, dia akan melakukannya dengan tangan kosong untuk memenuhi nafsu membunuhnya." Jelas Rose lagi.

Johnny dapat melihat raut lelah yang luar biasa dari wajah Rose. "Terima kasih atas semua yang kalian lakukan. Sampai akhirnya ayah kami tertangkap." Ia tersenyum lemah kemudian berjalan pergi entah kemana.

Semua orang kini menatao Johnny tajam. "M-Maafkan aku..." Ucap Johnny mengakui bahwa tidak seharusnya ia bertanya tentang hal itu di tempat dan momen seperti sekarang. "Kau tidak akan menyusulnya dan meminta maaf?" Tanya Doyoung.

"Kau sungguh jahat jika memilih untuk diam disini." Kini giliran Ten yang menimpali.

"Baiklah! Baiklah!" Johnny menyerah lalu akhirnya pergi untuk menyusul Rose. Jaehyun tersenyun dalam diam. Hanya dia yang tau kalau Johnny memang diam-diam tertarik pada Rose.

CORDOLIUM ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang