Jaehyun terbangun tanpa baju atasan dengan Wendy yang meringkuk di sebelahnya. Selalu. Setelah 6 bulan yang lalu mereka resmi menikah, rutinitas ini sudah tidak asing bagi mereka berdua.
Jaehyun tersenyum. "Kau sangat menggemaskan..." Bisiknya menatap Wendy yang masih terlelap tidak terganggu oleh pergerakan Jaehyun. Dengan jahilnya Jaehyun memencet hidung Wendy agar tidak bisa bernafas, dan itu membuat Wendy tersentak bangun dengan panik.
Wendy melihat ke sekelilingnya dengan bingung dan mendapati Jaehyun yang tertawa puas di sebelahnya. "Jaehyun! Ih!" Wendy menenggelamkan kepalanya ke atas bantal sambil menggumam tidak jelas.
"Maaf, maafkan aku. Jangan marah~ Maafkan aku sayang..." Jaehyun mengurung Wendy di bawah tubuhnya ketika Wendy masih enggan membuka wajahnya dari balik selimut. "Sana ah! Jahil sekali!" Omel Wendy.
"Iya nanti aku pergi tapi buka dulu selimutnya," Bujuk Jaehyun masih tersenyum menahan tawa. Mengganggu Wendy adalah hal paling menyenangkan di hidupnya. Menyebalkan memang.
Wendy membuka setengah wajahnya hanya sampai hidung. Kedua alisnya bertaut menunjukan raut kesal. Jaehyun terkekeh tak kuasa untuk tidak menertawai respon lucu sang istri.
"Kau marah?" Pertanyaan Jaehyun membuat Wendy ingin menjambak rambutnya. "Menurutmu!?" Jawabnya tidak santai. "Sana ih!" Usir Wendy lagi benar-benar marah.
Jaehyun menarik selimut yang menutupi wajah Wendy kemudian menatapnya diam, tidak mengatakan apapun. "Keanehanmu sudah tidak asing bagiku. Aku kuat menatapmu diam seperti ini karena kau yang pegal harus menopang tubuh dengan kedua tanganmu."
"Jika aku jatuh, aku akan menindih tubuhmu Wan. Win-Win for me." Senyum miring Jaehyun yang jelas tampan membuat Wendy ingin sekali menciumnya. "Kau sudah menindihku Jaehyun."
"Kalau begitu katakan padaku. Kau ingin dibangunkan dengan cara apa mulai besok?"
Wendy mengerutkan keningnya. "Ingin yang romantis dan lembut." Jaehyun menaikkan kedua alisnya. "Morning sex?"
Tak!
"Aw!" Wendy menyentil kening Jaehyun dengan keras. "Aku tidak menentang ide itu tapi bukan itu yang aku maksud, suami."
"Tapikan slow morning sex romantis dan lembut Wan~" Rengek Jaehyun. Wendy memandang sanv suami dengan tak habis pikir. "Dasar manusia otak kotor... berhenti membicarakan seks! Ini masih pagi, astaga."
"Morning kiss?" Tawar Jaehyun dengan ide lain yang tidak segila idenya yang pertama. Belum Wendy menjawab Jaehyun sudah mengecup bibirnya dengan penuh cinta.
"Begitu?" Pertanyaan Jaehyun membuat Wendy mengulum senyum dan itu membuat Si suami tertawa gemas. "Noted." Jaehyun kembali menurunkan tubuhnya kemudian memagut bibir Wendy dengan perlahan. Sesuai dengan yang Wendy inginkan, lembut.
Cklek
"O-Ow ya tuhan, maafkan aku! Silahkan lanjutkan!" Haechan kembali menutup pintunya dan Wendy panik karena Jaehyun tidak mengunci pintu kamar mereka.
Terlebih yang melihat adegan mesra itu adalah Haechan. Di ulangi, Haechan.
"Kau tidak mengunci pintu kamar!?" Wendy menatap Jaehyun kaget. "Aku lupa."
"Jaehyun, itu Haechan yang tadi masuk. Anak setan satu itu akan mengumbar-umbar pemandangan ini ke seluruh penjuru rumah." Ucap Wendy serius. Jaehyun memasang raut khawatir tapi kemudian kembali tersenyum.
"Biarkan saja. Biar semua orang tau. Hingga ke kampung halamanku jika perlu." Jaehyun kembali menurunkan wajahnya namun kini tidak ke bibir Wendy, melainkan ke lehernya. "J-Jaehyun-"
KAMU SEDANG MEMBACA
CORDOLIUM ✔️
Фанфик[Wendy/Jaehyun] ;- Wendy, si kakak yang harus menelan seluruh traumanya demi melindungi kelima adiknya dari sang ayah yang bekerja sebagai pembunuh bayaran. Ia harus tetap bersekolah untuk menggapai cita-citanya, bekerja sebagai guru TK juga sebaga...