Part 23

594 136 8
                                    

"Ketika mereka pulang kemari, mereka kembali menjadi anak desa pada umumnya. Pantang pulang sampai pekerjaan di ladang selesai." Ujar Ny. Jung pada Wendy dan Rose sembari menatap Jaehyun dan Johnny yang bekerja sangat keras dari kejauhan.

Ny. Jung terlihat merunduk dan seperti ingin mengatakan sesuatu, namun tidak jadi mengingat ada Rose disana. "Ya sudah, ayo kita susul Ny. Seo. Aku yakin dia baru selesai masak untuk para petani."

...

"Woah! Anak-anak bujang akhirnya pulang!" Sapa Ny. Seo pada Jaehyun dan Johnny yang pulang dengan kulit yang sangat memerah juga peluh mengguyur sekujur tubuh mereka.

Ketika Jaehyun mendudukan dirinya di sambil Wendy di teras depan, secara reflek Wendy mengusap keringat yang hampir turun ke mata Jaehyun dengan tangan kosongnya.

"Kulitmu panas sekali Jae..." Ucap Wendy lirih ketika tangannya bersentuhan dengan kulit wajah Jaehyun. Wendy pergi masuk ke dalam rumah kemudian kembali membawa tissue basah dan kipas rotan.

"Kemari." Wendy meminta Jaehyun untuk duduk menghadapnya yang langsung di turuti oleh si pria. Dengan telaten Wendy mengusapkan tissue basah yang dingin ke kulit wajah Jaehyun yang panas.

"Woah... enak sekali..." Jaehyun menikmati sensasi dingin dari tissue basah tersebut sampai memejamkan kedua matanya dan menghela nafas panjang. Wendy tersenyum melihat reaksi lucu tersebut.

"Hati-hati kau bisa sakit jika dibawah terik matahari terus menerus seperti tadi." Nasihat Wendy. "Kau perhatian sekali. Aku suka." Jaehyun membuka kedua matanya yang sayu kemudian tersenyum lebar.

"Lupakan." Wendy tidak bisa barang sekali menunjukan rasa sayangnya tanpa digoda oleh Jaehyun. Yang menggoda sekarang malah tersenyum lebar lalu memajukan bibirnya seperti meminta cium.

Dengan peka, Wendy sumpal bibir Jaehyun dengan tissue basah bekas keringatnya sendiri. "Pfuah! Itukan bekas keringatku!" Jaehyun buru-buru menyemburnya kemudian mengusap bibirnya dengan ekspresi jijik.

"Iya, keringatmu sendiri." Wendy menjawab santai tanpa merasa salah yang kemudian di tertawai oleh ibunya Jaehyun dan ibunya Johnny.

"Kau sudah menemukan yang tepat Jaehyun. Perempuan terakhir yang sempat dekat denganmu terlalu manja, jadi tidak bisa mengimbangi sifat kekanakanmu ㅋㅋㅋ" Ujar Ny. Seo.

Rose langsung memasang wajah pura-pura terkejut dengan senyum tertahan. "O-Ow~" Ujarnya sembari melirik Wendy yang kini menatapnya lurus seperti meminta penjelasan lebih jauh.

"Bibi, ayolah~" Jaehyun merengek karena tidak mengira akan mengungkit soal mantan-mantan terdahulunya. "Wendy, aku tidak pernah bilang kau adalah perempuan pertama yang aku bawa kemari kan?" Tanya Jaehyun.

Wendy mengerutkan dahinya. "Iya, tapi apa maksudnya dengan pertanyaan itu?"

"Kau salah Jaehyun! Bodoh! Malah bertanya begitu!" Omel Johnny tertawa terhibur dengan situasi Jaehyun yang kini terpojok.

"Jadi kau suka pada yang manja-manja?" Tanya Wendy makin memojokkan Jaehyun. Yang ditanya bingung harus menjawab apa. "Aku belajar jika aku ingin bersamamu maka aku harus... jujur... kan?"

Wendy menganggukan kepalanya. "Berarti jawabannya iya. Aku tidak manja, maafkan aku." Ny. Jung tersenyum. "Dulu Jaehyun suka pada perempuan manja. Entah kenapa, sepertinya ia belum sadar kalau dia butuh perempuan yang jauh lebih dewasa dari segi sifat ㅋㅋㅋ"

Kini Jaehyun tersenyum kemudian tangannya bergerak untuk menggenggam tangan Wendy yang menganggur. "Beruntung aku bertemu denganmu~"

PLAK!

CORDOLIUM ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang