Part 27

504 123 8
                                    

Wendy menghela nafas panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wendy menghela nafas panjang. "Hope you're okay..." Monolognya di dalam bus menuju panti asuhan dimana secara rutin ia datangi.

...

Wendy menghela nafas untuk kesekian kalinya hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wendy menghela nafas untuk kesekian kalinya hari ini. "Kenapa? Kau bertengkar dengan suamimu?" Tanya Nana menebak tepat sasaran. "Kenapa banyak sekali orang memberi panggilan suami untuk antara diriku dan Jaehyun? Kami bahkan tidak berpacaran."

Bambi menatap Wendy tidak percaya. "Ulangi ucapanmu yang terakhir kemudian renungkan anak muda!" Omelnya. "Tidak pacaran bagaimana maksudmu!? Aneh sekali!"

Wendy merengut. "Ya karena memang kami tidak secara resmi menjalin hubungan. Hanya mengikuti alur dan membiarkannya mengalir begitu saja."

"Apa harus diberi kepastian setelah banyak bukti fisik yang kau terima?" Tanya Kuchiia. "Bukankah... harus mendapat kepastian?" Tanya Wendy balik.

"Aku bersumpah demi dewa langit bumi dan lautan, dari semua orang dihidupmu, yang menganggap kalian tidak berpacaran hanyalah kalian berdua. Luruskan jalan pikiranmu nak. Atau perlu melewati metode rukiyah?" Tawar Nana serius.

"Kadang tidak semua hubungan itu membutuhkan kepastian. Bukan tidak harus, tapi tidak butuh karena sudah pasti dengan sendirinya. Kukira kalian dalam posisi hubungan seperti itu, ternyata tidak?" Tanya Mikju.

Wendy menghela nafas sembari merengek. "Entahlah... aku bingung... Pesan terakhirnya saja bahkan membuatku skakmat dan bingung harus menjawab apa." Wendy menyerahkan ponselnya dengan sukarela ke atas meja bar kemudian mengistirahatkan kepalanya dengan pasrah.

Mikju meraih ponsel milik Wendy untuk melihat pesan yang Wendy maksud. Mikju meringis prihatin, "Ok, aku paham kenapa kau frustasi. Dia benar-benar dingin."

"Mana coba lihat!" Nana merebut ponsel milik Wendy kemudian membaca pesan-pesannya bersama Bambi dan Kuchiia. "Yang, dia terlihat bosan padamu. Jika aku boleh jujur." Ucap Nana.

Wendy hanya diam karena sebenarnya ia tau alasan kenapa Jaehyun jadi dingin begini. "Tidak seharusnya aku cerita pada kalian. Sudahlah lupakan. Lagipula aku baik-baik saja." Wendy mengambil kembali ponsel miliknya kemudian menaruhnya ke dalam saku celana.

CORDOLIUM ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang