"WENDY!! WENDY!!"
Rose berteriak histeris sembari membawa secarik kertas di tangannya. Wendy yang sedang mencuci piring menoleh kaget dan buru-buru melepas apron.
BUGH!
"AW! ROSE!" Wendy mengaduh sakit ketika tubuhnya bertabrakan dengan Rose yang bahkan tidak merasa sakit dan masih memasang wajah bahagianya.
"Kita diterima di rumah sakit Wan." Ucapnya dengan nafas terengah. "Hah?" Wendy mengambil secarik kertas yang sedari tadi digenggam oleh Rose kemudian membacanya secara perlahan.
"No... no we're not-"
"WE ARE ACCEPTED!"Wendy berteriak girang kemudian memeluk Rose yang melompat-lompat bahagia.
...
"Maksud ibu yang ini?" Jaehyun terlihat sedang melakukan panggilan video dengan orang tuanya yang ada di desa. "Iya yang itu!" Jawabnya girang.
"Kau yakin Wendy akan menyukainya?" Tanya Jaehyun tak yakin. "Ibu menyukainya."
"Ibu anakmu ini sedang akan melamar kekasihnya bukan membelikan perhiasan untukmu!" Omel sang ayah. Jaehyun tertawa geli. "Ibu, akan kubelikan juga untukmu. Ibu suka yang itu? Baiklah. Sekarang pilihkan untuk Wendy."
...
Wendy dan Rose berdiri gelisah di depan pintu The Vauxhaul. Terlihat berat melangkahkan kaki mereka untuk masuk ke dalam sana, karena mereka tidak akan bekerja disana lagi mulai dari sekarang.
"Hai! Masuk cantik!" Sapa Bambi dengan girangnya. Rose tersenyum lalu langsung berlari untuk memeluk Bambi dengan erat. "Unnie~" Sapanya manja.
"Kudengar Wendy akan segera menikah dengan polisi tampan?" Goda Bambi. Wendy mengerutkan dahinya tapi tetap menahan senyum. "Apa yang sedang unnie bicarakan? Tidak benar!"
"Kan segera Wan, bukan sekarang." Timpal Nana yang baru saja muncul dari backstage. Wendy hanya tertawa lemah sebelum kembali tersenyum sendu. "Kami kesini untuk memberitahu sebuah berita."
Wendy mengeluarkan surat keterangan ia dan Rose diterima bekerja sebagai perawat di rumah sakit kepada kakak-kakaknya di The Vauxhaul.
"Apa ini? Surat minta sumbangan?" Canda Kuchiia. Mereka membaca seksama surat tersebut kemudian menatap Wendy dan Rose tidak percaya. "KALIAN BOHONG. INI BUKAN SURAT RESMI KAN!?"
Mikju berteriak girang. Wendy dan Rose hanya bisa diam tersenyum bingung harus memberi respon apa. "SELAMAT SAYANGKU!" Nana langsung menarik Wendy dan Rose ke dalam pelukannya dengan erat.
Bambi menyadari maksud kedatangan kedua adik tersayangnya itu ke The Vauxhaul. "Apakah ini perpisahan? Kalian tidak akan bekerja disini lagi?" Tanya Bambi sedih.
Nana melepaskan pelukan kedua adiknya perlahan. Wendy dan Rose masih terlihat enggan untuk menjawab iya tapi semua orang tau jawabannya. Bambi tersenyum dengan kedua mata yang berkaca-kaca.
"Kalian sudah besar..." Bambi memeluk Wendy dan Rose lalu membiarkan air mata mengalir di pipinya. "Disisi lain aku merasa sedih karena tidak ada kalian klub ini pasti tidak akan pernah sama... tapi disisi lain aku merasa sangat senang karena akhirnya cita-cita kalian tercapai."
Mikju mengusap kepala Wendy yang masih ada pada pelukan Bambi. "Kalian bahkan bertemu dengan jodoh kalian. Jodoh paling baik dari yang pernah aku bayangkan."
KAMU SEDANG MEMBACA
CORDOLIUM ✔️
Fanfic[Wendy/Jaehyun] ;- Wendy, si kakak yang harus menelan seluruh traumanya demi melindungi kelima adiknya dari sang ayah yang bekerja sebagai pembunuh bayaran. Ia harus tetap bersekolah untuk menggapai cita-citanya, bekerja sebagai guru TK juga sebaga...