Part 32

674 123 10
                                    

"Ibu, kau harus makan... jika tidak nanti ibu sakit." Bujuk Wendy pada sang ibu. Setelah percobaan berkali-kali, usaha Wendy dan Rose terbayarkan. Sang ibu kini mau duduk berhadapan dengan mereka, mau berinteraksi sedikit demi sedikit, walau kadang sikap kasarnya masih sering muncul.

"Biarkan saja Wan, dia sedang fokus melukis." Ujar Rose sembari tersenyum melihat sang ibu melukis sebuah pemandangan pada kanvas yang disediakan oleh Hendery. "Tadi Jaehyun menanyakanmu."

Wendy mengerutkan dahinya. "Kenapa tidak langsung menghubungiku?" Tanyanya bingung. "Entah." Wendy menoleh ke arah pintu walau tidak ada siapa-siapa dan berniat untuk menghampiri Hendery setelah kunjungan pada ibunya selesai.

...

"John, aku tidak punya ide untuk memberi hadiah pada Wendy. Dihari ulang tahunnya dia malah mengurusku yang mabuk..." Ujar Jaehyun terlihat kebingungan.

"Apa yang dia suka? Uang?" Tanya Johnny. "Aku juga suka kalau uang." Jawab Jaehyun jengah. Johnny tertawa. "Tidak, aku hanya bercanda. Bayangkan saja sesuatu yang akan terpakai olehnya dalam jangka waktu panjang."

Jaehyun mengerutkan dahinya. "Aku bisa melakukan sesuatu untuknya."

...

Jaehyun berdiri di depan panti asuhan sesuai permintaan Wendy. "Kau dimana? Aku sudah ada di depan panti asuhan." Ucap Jaehyun dengan ponsel yang menempel di telinga kanannya.

PIP

"Ayo masuk." Wendy muncul di depan panti asuhan mengenakan sweater kebesaran berwarna cokelat susu, celana training putih dengan rambut panjangnya yang digerai begitu saja.

Jaehyun berjalan menghampiri Wendy dan berkata, "Bagaimana bisa kau terlihat sangat cantik padahal hanya mengenakan celana training dan sweater?" Wendy menatap kedua bola mata Jaehyun kemudian menjawab, "Aku memang cantik. Apa kau baru menyadarinya?"

"Kau sangat menyebalkan." Jaehyun menoyor lembut kening Wendy selagi sang kekasih tertawa geli.

...

Jaehyun mengerutkan dahinya ketika merasa banyak lilin menyala dari balik jendela panti ketika ia berjalan mengikuti Wendy menuju taman belakang. Wendy membuka pintu dan tersenyum manis pada Jaehyun.

"Happy... belated birthday?"

"HAPPY BIRTHDAY!" Teriak anak panti juga ibu panti yang sudah duduk di meja makan yang sengaja Wendy siapkan. "Tadinya kupikir kau ingin makan malam romantis berdua tapi setelah dipikir kembali... sepertinya kau akan lebih senang jika kita merayakannya bersama anak-anak."

Wendy menarik tangan Jaehyun untuk ikut duduk bersama anak-anak panti yang sepertinya menahan lapar sedari tadi. Wendy mempersilahkan anak-anak untuk makan selama Jaehyun masih mencoba mencerna apa yang sedang terjadi.

"Wan,"
"Hm?"
"Terima kasih banyak."

Wendy yang sedang mengalas piring untuk Jaehyun, menoleh kemudian mendekatkan wajahnya lalu mengecup kening Jaehyun. "Sama-sama."

...

Seusai makan, Jaehyun dan Wendy duduk di ayunan taman menonton anak-anak panti memainkan kembang api. "Kau membuatku jadi manusia terbahagia malam ini. Terima kasih." Jaehyun menarik Wendy supaya bersandar di pundaknya.

CORDOLIUM ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang