Cerita ini diadaptasi dari film The Intouchables. Bukan ide saya, melainkan saya mengambil ide dari film ini.
Gulf Kanawut berjalan menyusuri pinggir jalan kota Bangkok. Pakaian yang dikenakannya nampak lusuh, ditambah dengan sendal jepit murah sebagai alas kakinya. Entah berapa lama ia tak mencukur rambutnya karena tak ada uang, hingga membuat rambutnya sedikit gondrong dan berantakan. Namun, semua kekurangan dalam penampilannya itu, tertutupi oleh wajahnya yang sangat tampan.
Ia berjalan tak tentu arah, hingga ia lelah dan duduk di pinggir jalan. Memandang jalan raya yang sedang mengalami kemacetan. Beberapa meter dihadapan Gulf, tampak sebuah mobil mewah yang juga terjebak macet.
Gulf berpikir, kalau dirinya adalah orang kaya yang mengendarai mobil mewah itu, pasti hidupnya sangat bahagia.
Didalam mobil mewah itu, nampak Mew Suppasit yang memegang setir mobil. Bersama istri yang duduk disampingnya.
Mew menengok kearah jendela, dan tanpa sengaja melihat Gulf yang duduk dipinggir jalan. Entah kenapa, ada rasa iba dalam hati Mew saat melihat Gulf. Karena dirinya sejak lahir hidup dalam limpahan harta. Sedangkan diluar sana, banyak saudara kurang beruntung yang hidup serba kekurangan. Gulf adalah salah satunya.
Dua jam kemudian.
Mew masih mengendarai mobilnya. Sayangnya, keadaan didalam mobil tidaklah nyaman. Karena sambil menyetir, Mew juga sedang bertengkar hebat dengan istri yang duduk disampingnya.
Sang istri membentak-bentak Mew dengan suara keras dan penuh amarah. Mew juga melakukan hal yang sama kepada istrinya, meski sambil menyetir. Segala masalah rumahtangga mereka perdebatkan didalam mobil yang melaju itu.
Kekacauan itu membuat Mew kehilangan konsentrasi. Hingga tanpa sengaja, mobil Mew melaju kearah truk besar yang sedang melintas.
BBRRUUKK!!!!
Truk besar itu menghantam keras mobil Mew.
*****
Satu bulan kemudian.
Dalam sebuah rumah mewah, Gulf duduk sambil memegang dokumen lamaran kerja. Ia sedang duduk mengantri bersama pelamar kerja lainnya. Bedanya, pelamar kerja lain terlihat rapi mengenakan kemeja putih lengan panjang, berdasi, juga celana panjang hitam. Sedangkan Gulf terlihat cuek mengenakan jaket hoodie dan celana jeans.
Beberapa saat kemudian, tibalah giliran Gulf dipanggil. Gulf memasuki sebuah ruangan untuk wawancara. Didalam ruangan tersebut, terlihat Mew yang duduk di kursi roda.
Kao, asisten pribadi Mew terlihat sedang membaca dokumen yang terletak diatas meja.
Kini, Gulf telah duduk dibalik meja, dihadapan Mew dan Kao.
Kao : "Siapa namamu?"
"Namaku Gulf Kanawut."
Kao memandang penampilan Gulf yang sederhana. "Kamu melamar kerja dengan penampilan begini? Niat kerja nggak kamu?"
Gulf : "Enggak."
Mew dan Kao heran.
Gulf : "Tujuanku datang kesini, hanya ingin minta tandatangan untuk surat wawancara kerja. Karena itu adalah syarat agar aku bisa mendapat bantuan sosial dari pemerintah."
Mew menggeleng. "Pemalas yang tidak mau kerja, dan hanya mengandalkan bantuan sosial dari pemerintah?"
Gulf hampir membentak Mew yang baru saja mengejeknya. Tapi melihat Mew yang duduk diatas kursi roda, Gulf jadi kasihan dan hanya bisa terdiam.
Kao bertanya kepada Mew. "Bagaimana, Khun? Apa kita akan berikan tandatangan untuknya?"
Gulf : "Ayolah! Aku cuma butuh tandatangan dan bukan uang kalian! Apa susahnya sih!"
Mew merasa tertantang dengan sikap Gulf yang kurang sopan. "Gulf, besok kau datang kesini lagi, barulah aku akan berikan tandatangan."
Gulf : "Kenapa nggak sekarang aja?"
Mew : "Ya terserah aku dong. Kan kamu yang butuh."
Gulf sedikit kesal. "Ah buang-buang waktu saja! Ya sudah, aku pamit!"
Gulf lalu menuju pintu keluar. Ia terus berjalan hingga melewati ruang tamu. Di ruang itu, Gulf melihat foto Mew bersama istrinya yang terpajang di dinding. Juga terdapat benda-benda hiasan meja di ruang itu. Salah satu hiasan meja adalah benda berbentuk telur paskah berlapis emas. Gulf tertarik dengan benda itu.
Gulf melihat sekeliling. Karena kebetulan sepi, Gulf berani mencuri hiasan berbentuk telur itu. "Benda ini nampaknya mahal. Aku curi saja, biar tau rasa mereka! Dasar orang kaya pelit, dimintai tandatangan aja nggak mau!"
(Bersambung)
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret of Mew : Season 2
FanfictionGulf Kanawut bahagia ketika dirinya lolos casting untuk drama berjudul 'Tharntype' dan mendapatkan peran utama. Sayangnya, musibah menimpanya disaat yang sama. Hingga ia harus berhutang miliaran rupiah. Beruntung, Mew Suppasit bersedia membantu nya...