XXVII - gone

184 12 0
                                    

Halo readers!
Sebelumnya aku mau mengucapkan terima kasih untuk kalian yang udah nyempetin baca ceritaku ini, hingga chapter ini. Walaupun ada beberapa dari kalian yang menjadi sinders atau silent readers. That's okay. Tapi alangkah lebih baiknya memberikan jejak bahwa kalian telah membaca ceritaku ini, sehingga aku, sebagai penulis juga semakin semangat untuk melanjutkan cerita ini.

Jujur aku menulis cerita ini ngga expect bakal dapat feedback yang baik ataupun luar biasa. Tapi aku menulis cerita ini adalah karena hobiku, yakni menulis.
Mulai besok aku udah mulai kuliah lagi dan lumayan hetic juga jadi aku ngga tau akan buat season 2 cerita ini kapan. Yang jelas aku bakal tetap menulis, walau feedback nya ngga terlalu banyak ehehee...

Oiya, chapter ini bukan yang akhir. Masih ada 1 lagi chapter untuk part terakhir.

Sebenarnya setelah ini aku mau buat Spin Off untuk Jaehyun dan kisah cinta Mark and Rose setelah cerita ini mendapatkan 1k readers. Jadi setelah finish, aku mau fokus promosiin cerita ini dulu.

HAPPY READING EVERYONE💚





****

Jaehyun menaikan seluruh koper dan barang bawaannya ke bagasi mobil. Sesekali dia mengecek apakah ada barang yang ketinggalan atau tidak. Ya, hari ini adalah hari keberangkatan Jaehyun ke Belanda. Dia tak sendiri, namun bersama dengan Kyla, tunangannya.

"Barang bawaan kamu sudah semua Ky?" tanya Jaehyun, menghampiri Kyla yang sedang berada di dapur untuk menyiapkan bekal yang akan mereka bawa.

"Yang di ruang tamu udah kamu naikkan semua kan?"

"Udah kok."

"Brarti udah semua. Eh nanti mam-" ucapan Kyla terhenti sebab Jaehyun secara tiba-tiba memeluk dirinya dari belakang. Kyla sedikit merinding karena Jaehyun membuang napansya tepat di leher belakangnya.

"Jaehhh.. stop." Jaehyun menghentikan aktifitasnya.

"Kenapa?" bisiknya tepat di telinga Kyla.

"Kita nanti terlambat." Kyla segera melepaskan pelukan Jaehyun dan menuju kulkas untuk mengambil bahan makanan. Sebenarnya hanya untuk menyibukkan dirinya supaya Jaehyun tidak menggodanya.

"Nanti mampir ke rumah mama papa kamu ya?" tanya Jaehyun yang sekarang sudah duduk di meja makan.

"Hey! Jangan dimakan. Itu buat di bandara sama buat mama papa Jae." Kyla memukul lengan tunangannya itu sebab makanan yang sedang disiapkan olehnya dimakan oleh Jaehyun.

"Satu aja By."

"Tetep aja berkurang Jae!" kesal Kyla.

"Iya-iya maaf. Sini peluk dulu." Jaehyun bangkit dari duduknya lalu memeluk Kyla. Kyla hanya diam, tak berusaha membalas. Dirinya masih kesal.

"Udah dong jangan marah-marah. Masih pagi juga."

"Kamu sih ngeselin."

Jaehyun melepaskan pelukannya lalu mengusak pucuk kepala Kyla.

"Jae!" pekik Kyla kesal. Jaehyun hanya tertawa.

Tiba-tiba terputar di otaknya tentang memorinya dengan mantannya, Lee Nara. Jaehyun yang dulu suka sekali mengusili Nara seperti mengusak pucuk kepalanya atau poni kebanggaannya hingga membuat yang empunya menjadi marah, dan berakhir Nara memukul lengan Jaehyun. Jaehyun tersenyum miris melihat hal-hal seperti itu muncul di memorinya.

"Aku ke kamar dulu ya." pamit Jaehyun. Dia ingin membuang pikiran masa lalunya dengan mendengarkan musik. Di kamar Jaehyun, terdapat sound yang cukup besar. Apabila Jaehyun sedang stres atau banyak pikiran, biasanya dia akan mendengarkan musik melalui sound tersebut secara keras. Namun untuk saat ini tak mungkin dia mendengarkan musik dengan sound tersebut secara keras. Dia tak mau membuat Kyla marah padanya lagi.

She is Fine || Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang