CAN TRY
_____
Setelah kejadian malam itu, Keva sekarang lebih banyak merenung daripada beraktivitas. Cewek itu cemberut dan membisu sendirian di dalam rumah, seakan tidak ingin menemui siapa-siapa. Dia tampaknya masih tak habis pikir soal sikap Ken di hari itu. Lagi pula siapa yang tidak galau mendapati sahabatnya sendiri yang lebih mementingkan keselamatan orang lain? Yang ditolong kakak kelas lagi. Cewek pula. Wajar, kan, kalau Keva begitu?
Dia bahkan belum bertemu apalagi melihat Ken setelah Dhino mengantarkannya pulang ke rumah. Balkon yang biasanya ramai oleh ocehan dan petikan gitar kini berubah menjadi sehening tengah malam. Keva sempat memperhatikan begitu lama kaca Ken di beberapa malam yang suram. Sayangnya, setelah hampir seperempat jam menunggu, tidak ada satu pun tanda-tanda keberadaan Ken di sana.
Kemarin adalah hari libur dan Keva tidak punya jadwal apa pun. Dan, hari ini, dia tidak tahu pasti akan berangkat sekolah dengan siapa.
Selagi menunggu waktu sebelum berangkat, dia sempatkan diri pergi ke taman belakang untuk melihat sesuatu. Cewek itu lalu mendengar suara decitan kecil tepat ketika kakinya sudah berpijak di depan sebuah kandang mini.
"Wah, lo udah bangun?" Keva mengambil kandang itu lalu duduk bersila di tepi kolam renang. "Ih, nggak nyangka gue."
Keva memandangi hewan berwarna peach itu yang kini mulai memainkan tread wheel-nya. Sesekali dia juga tersenyum setiap melihat tingkah menggemaskan hamster peliharaannya itu.
"Ah, lu nggak males lagi ternyata. Sedih gue namain lo Lazy." Keva melengkungkan bibirnya dramatis. "Pengen gue ganti, tapi udah telanjur sayang sama Lazy."
Keva lagi-lagi menampilkan wajah sedih, tetapi tak pelak dia juga tertawa mendengar perkataannya sendiri. Cewek itu meletakkan kandang Lazy di atas meja kecil, menempatkan kedua tangan menyilang di depan, lalu menaruh dagu di atasnya sambil mengamati.
"Laz, gue boring. Gue nanti berangkat sama siapa, ya? Kayaknya Ken sibuk."
Tetap pada posisi, cewek itu mengembungkan pipinya lantas memejamkan mata sesaat. Tanpa dia sadari, si Lazy ternyata sudah duduk manis di depan matanya sambil memakan makanannya—seolah siap mendengar. Mulutnya yang bergerak lucu tentu saja membuat Keva sontak tersenyum.
"Ih, lo lucu deh. Kek aku."
Setelah mengatakan itu, Keva tiba-tiba merasa Lazy meledeknya persis ketika matanya terbuka. la melihat mulut kecil hamster itu diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can Try
Roman pour AdolescentsKita belajar banyak mengenai luka. Menapaki satu-persatu titik sakit yang tidak terdefinisi. Kita belajar banyak mengenai rasa. Melewati satu-persatu takdir yang tidak terkira oleh memori. Kamu baik, tapi aku tidak. Kamu bahagia, tapi aku tersiksa...