Epilog

653 20 0
                                    

Musim baru saja berganti, dan tahun-tahun penuh duka telah terlewati. Menjalani kehidupan baru dengan fakta yang tak seindah harapan pun memang sangat mencengangkan. Namun setelah semuanya berlalu karena waktu, kini menjadi ringan. Hari-hari penuh kenangan dengan lembar baru yang dibuka pun menjadi kisah awal bagaimana seorang gadis yang kini beranjak dewasa menemukan kebahagiaannya.

Kebahagiaan yang tidak akan pernah terenggut lagi darinya. Karena kini, ia telah bersatu dengan keluarga kecilnya. Bersama Abinaya, Oceana, dan ibu kandung mereka. Ditambah lagi seorang penyemangat yang selalu ada dan hendak menjadi pemimpin keluarganya beberapa saat lagi benar-benar melengkapi kebahagiaannya saat ini.

"Sudah siap, Ley?" tanya sang Ibu kepada anak gadisnya dengan menyebut nama aslinya.

"Sudah siap, Ma. Doakan yang terbaik untuk Ashley, ya," ucap gadis itu sambil memeluk Ibu kandungnya dengan hangat.

"Iya, Sayang. Nggak kerasa ya, kamu waktu itu masih kelas sepuluh waktu ketemu Mama lagi, sekarang udah mau jadi istri orang aja. Yang nurut ya sama suami kamu nanti, dan Mama sangat yakin jika Devan bisa menjadi pemimpin keluarga yang baik untuk kamu dan keluarga kecilmu nanti."

Sang empu yang diberi wejangan pun hanya tersenyum. Ia benar-benar tak menyangka bisa sampai sejauh ini. Bahkan yang tadinya ia merasa jika hidupnya bak neraka dan tiada lagi membaik seperti sedia kala, kini hilang sudah. Kehidupannya membaik dengan sangat pesat.

"Aamiin, Ma. Doakan saja, ya. Asley sayang Mama."

Ia mengecup pipi ibunya penuh kasih, sampai-sampai air matanya menetes. Ia masih tak menyangka dengan yang sedang ia alami saat ini. Dalam hati kecilnya, ia masih belum rela berpisah dengan ibunya lagi. Namun karena ini merupakan suatu ibadah dan kebahagiaan bagi ibunya, ia akan melakukannya.

"Jangan nangis, Sayang. Harus yakin ya, jika Devan memang yang terbaik untuk kamu."

Ia mengangguk. Gadis yang masih akrab disapa Rensa oleh orang-orang di sekitarnya terkecuali ibu kandungnya pun hanya dapat menampilkan senyum terbaiknya, sebelum sang calon suami datang untuk menjemputnya.

"Sudah siap menjadi Nyonya Devan?"

THE END

© h e y z o r a

BEGINNING OF THE STORY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang