28 - Pulih

726 41 6
                                    

"Apa? Oke, gue segera ke sana."

Setelah mendapat panggilan dari salah seorang temannya, ia pun segera bergegas mengambil tas dan ponselnya, tak lupa mengajak gadis yang memiliki wajah serupa dengannya menuju tempat yang malas ia kunjungi untuk saat ini. Rumah sakit.

"Ada apa sih, Ce? Kalem dong, jangan panik," ucap gadis berambut hitam sebahu kepada gadis di sampingnya yang tampak gelisah sambil menunggu grab car pesanan mereka tiba.

"Nggak bisa, Ren! Masalahnya-"

Tin.. tin..

Suara klakson mobil itu sukses membuat perkataan Oceana terpotong dibuatnya. Sang empu yang membunyikan klakson pun membuka jendela mobil, lantas sedikit menyembulkan kepalanya ke luar.

"Dengan mbak Oceana?" tanyanya.

"Iya, grab car, ya?"

"Iya mbak, mari masuk."

Sekilas ia mengalihkan pandangannya kepada Rensa dan memberikannya kode untuk turut serta bersamanya. Mereka pun memasuki mobil, lantas mobil berjalan cepat menuju tempat tujuan tanpa adanya percakapan.

Bahkan sampai sekarang keadaanpun malah memburuk. Aku pengen ungkap semuanya. Aku ingat semuanya. Tapi aku nggak bisa, batin Oceana di tengah-tengah perjalanan mereka.

"Mbak, sudah sampai," ucap sang sopir yang sontak membuat Oceana kembali tersadar dari lamunannya.

"Oh iya pak, ini uangnya. Kembaliannya buat bapak aja, terima kasih," ucapnya sambil menyodorkan selembar uang seratus ribu sebelum akhirnya turun bersama Rensa.

"Ngapain kita ke sini, Ce?" tanya Rensa kebingungan.

"Kakak kamu sakit. Emang kamu nggak tau?"

Gadis berambut hitam sebahu itu mengernyitkan dahinya. Seingatnya ia tak memiliki kakak. Namun ingatannya jatuh kepada sebuah kejadian saat pernikahan Linda berlangsung.

Apa jangan-jangan cowok yang ada di nikahan mama itu kakak gue?

Rensa tampak berpikir keras, dan hal itu tertangkap oleh mata Oceana. Ia pun menepuk pelan pundak Rensa, lantas tersenyum ke arahnya.

"Kamu lupa kalau kamu punya kakak tiri? Namanya Shaquille Raveno Farren. Dia anak pertama dari David Galendra Farren. Kamu ingat om David, kan? Dia papa tiri kamu," jelas Oceana yang hanya diangguki oleh Rensa.

"Aku lupa mereka, Ce. Lupa nama lebih tepatnya. Kalau wajah mereka, aku juga agak samar karena yang aku ingat hanya pernikahan mama," ucapnya.

Oceana hanya menghembuskan napasnya panjang. Ia mengangguk, lantas mengajak Rensa masuk ke dalam rumah sakit dan menuju tempat Shaquille dirawat. Namun di balik itu semua, Oceana memikirkan sebuah hal yang selalu mengusik kepalanya. Semua itu tentang Rensa dan Abinaya, juga dirinya.

Bagaimana bisa ia menjelaskan hal yang sebenarnya jika Rensa sendiri mengalami amnesia? Sedang dengan Abinaya pun kini ia tak terlalu dekat.

Cepat atau lambat mereka harus tau. Hanya aku yang bisa kasih tau mereka. Tapi kenapa sekarang justru keadaannya nggak memungkinkan?

"Oce, kenapa?"

Sang empu yang ditanya pun sedikit terkejut, lantas menggeleng pelan sebagai jawaban yang malah tambah membuat bingung gadis berambut hitam sebahu itu.

"Oce, jangan bohong. Kamu sakit?"

Lagi-lagi Oceana menggeleng. Ia pun merangkul Rensa namun tak sedikitpun mengucapkan sepatah dua patah kata kepadanya.

Gue semakin yakin kalo Oceana nyembunyiin sesuatu, batin Rensa.

Mereka pun berjalan menyusuri koridor demi koridor rumah sakit hingga tiba di ruang rawat inap VVIP blok Mawar nomor 3. Di sana sudah ramai oleh para keluarga yang berkunjung menjenguk, bahkan teman-teman sekolah pasien pun banyak sekali yang berdatangan.

"Kok rame banget ya, Ce?" tanya Rensa.

"Iya, rame. Banyak fans dia, makanya rame," ucap Oceana menimpali.

Mereka pun disambut oleh sahabat dekat Shaquille, seperti Devan, Aldhan, dan Abinaya. Mereka saling melempar senyum, termasuk Rensa. Namun senyum Rensa pudar tatkala ia melihat orang-orang yang tiba-tiba memenuhi otaknya. Pandangan ia kembali datar meskipun pening tiba-tiba menyerangnya.

Oceana yang mengetahui hal itupun segera memeluk Rensa, sementara sang empu yang dipeluk hanya diam. Tiba-tiba matanya memanas, dan sebelum air matanya jatuh, ia segera pamit dan meninggalkan Oceana yang hanya dapat menghembuskan napasnya panjang.

Apa ingatan Rensa sudah kembali setelah melihat mereka?

***

Malam ini jalanan kota sedikit lengang. Gadis berambut hitam sebahu itu menatap layar ponselnya dengan malas. Ingatan demi ingatan menyerbu otaknya, sementara sedari tadi ia menahan sebisa mungkin agar air matanya tidak jatuh.

Sedari sore tadi, ia masih belum kembali ke rumah kawan karibnya-Oceana. Ia memutuskan pergi ke sebuah taman yang cukup sepi untuk menenangkan diri. Ditatapnya kembali layar ponselnya, lantas ia membuka galerinya. Ternyata terdapat foto saat ia dan Shaquille pergi ke cafe Uptownk. Saat itu Shaquille yang memotretnya.

Dengan jari-jemari lentiknya, ia segera beralih ke aplikasi Instagram dan berniat memostingnya. Dan selama sepersekian menit, keadaannya sedikit membaik. Mood nya tak seburuk tadi, bahkan ia sudah kembali mengingat kekasihnya tatkala menuliskan caption pada postingannya tadi.

rensafloren._
📍Cafe Uptownk

❤️💬✈️disukai oleh devanarga_ dan lainnyarensafloren

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️💬✈️
disukai oleh devanarga_ dan lainnya
rensafloren._ you make me happy🌙🌸

1 komentar
devanarga_ ren
|@devanarga_ aku udah inget kak Devan

Setelah membalas komentar kekasihnya itu, ia pun mematikan ponselnya dan memejamkan matanya sesaat. Dirasakannya kedamaian yang sulit sekali ia capai. Dan entah mengapa tiba-tiba ia merindukan papanya, Andi.

"Andai papa tau, Rere kangen papa. Papa baik-baik ya, di sana. Tunggu Rere nyusul papa. Rere sayang papa," gumamnya.

***

Di sisi lain, salah seorang yang pernah membuat Rensa kembali tersenyum mulai membuka matanya perlahan. Dilihatnya ruangan bercat putih dengan adiknya yang tertidur di sofa. Dan hal pertama yang ia rindukan adalah Rensa.

Apa kabar dia? Gue kangen dia, dan semoga dia baik-baik aja dan udah pulih dari amnesia. Miss you, Ren..


To be continue.
a/n. Nggak kerasa banget nih cerita udah banyak part nya:') Kadang nyesel juga jarang update, padahal niatnya mau namatin cepet. Makasih banyak yang masih mau mengikuti perjalanan hidup Florentesa Keyline Farren dalam cerita Beginning of the Story. Dan happy mensive 2ucul w/Oceana'9 yang ke-9! Part ini Zora khususkan untuk tokoh asli Oceana yang semalem shock gara-gara Zora buat Aldhan suka Oce hehehe. Oke deh, sampai di sini dulu, dan jangan lupa nantikan part selanjutnya! Terima kasih, dan semoga kalian suka sama part ini❤️

© h e y z o r a

BEGINNING OF THE STORY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang