Hoseok menghela napas sebentar, dia berpikir cepat. Dia sedang lembur saat ini, dan tentu dia tidak bisa bertemu dengan Taehyung.
Diseberang panggilan yang masih berlangsung itu, masih ada Taehyung yang minta maaf karena sudah mengganggu waktu Hoseok."Oh tidak apa-apa, aku sedang break coffee, kalau kau tidak masalah kau bisa ceritakan di telepon saja.." tawar Hoseok.
Hoseok rasanya tidak enak jika harus menolak Taehyung yang ingin bercerita, Taehyung ingin didengar, dan rasanya pasti menyebalkan jika tidak ada yang mau mendengar cerita kita. Jadi, disinilah Hoseok yang bersedia meluangkan waktu dan telinga untuk mendengarkan.
Hoseok mencerna semua cerita Taehyung, sesekali menenggak segelas kopi ditangannya. Dia sedikit mengernyitkan keningnya saat Taehyung ceritakan Soonyoung meminta Taehyung untuk menciumnya, telat di bibir. Yang lebih anehnya lagi, Soonyoung tidak dalam keadaan mabuk. Tentu kata kenapa lemah keluar dari mulut Hoseok. Heran sekali tindakan Soonyoung.
Taehyung diseberang sana hanya tersenyum pahit.
"Maybe he thinks that my heart is just a stupid toy thing""Apa sih yang dia bilang saat dia minta kau untuk menciumnya? Aku tidak habis pikir" kata Hoseok
"He said cium aku dibibir if you really love me, satu kalimat perintah bodoh yang malah aku lakukan" kata Taehyung.
Hoseok ingin meninju Taehyung saat itu, "kamu bodoh atau sangat bodoh? Aku jadi ragu, mungkin kamu memang suka disakiti. Maksudku, kamu bahkan tidak bertanya padanya ada angin apa sehingga dia meminta hal seperti itu! Kamu bahkan tidak langsung mengingatkan dia bahwa dia adalah pria straight! Yang berkencan dengan seorang wanita, kalau kamu lupa! Mungkin kamu memang sangat bodoh" kata Hoseok.Ya, karena Hoseok bukan siapa-siapa , jadi dia berani katakan ini. Karna Hoseok bukan siapa-siapa jadi, Hoseok boleh saja menghakimi dari sudut pandang siapapun.
Taehyung di seberang malah tertawa ragu, "aku hanya berpikir, bagaimana kalau dia sudah berbelok arah kepadaku" katanya
"Shut up dumb" kata Hoseok cepat
"But why are you so mad? Aku hanya berandai Soonyoung mencintaiku balik" kata Taehyung dengan tawa terselip
"Kau bilang kau pendengar yang baik" lanjutnya"Aku pendengar yang baik tapi bukan pendengar yang bodoh. Your love story is so sucks" kata Hoseok dengan tawa, "aku ingin sekali hanya mendengarkan, tapi semakin lama mendengar ceritamu, semakin kesal aku dengan tindakan yang kamu lakukan demi satu orang" lanjutnya.
"Makanya jangan dibodohi cinta, cinta is bullshit kan? Lihat deh, kamu sakit dan menangis yah karena cinta yang kamu elukan itu" katanya melanjutkan lagi."Tapi yah, cinta juga yang buat aku senyum kan Seok" kata Taehyung. Hoseok dengarkan itu dan ingin sekali dia lempar handphonenya ke belahan dunia lain, karena kalimat Taehyung sangat memuakkan.
Taehyung tertawa dengan respon Hoseok yang akan muntah jika dia terus katakan kalimat cringe.
"Baiklah, sudah cukup tentangku, bagaimana denganmu? Setidaknya aku juga bisa jadi pendengarmu" kata Taehyung"Uhm no. I'm not that important" kata Hoseok
Taehyung tertawa kecil, "you are important. You are Hoseok" katanya.
Hoseok ikut tertawa kecil, "uhm, yeah but still no. Aku masih ingin mempertahankan image-ku yang cool dan misterius di depanmu, jadi no. No to private life" kata Hoseok"Wow, kau masih memikirkan imagemu ketika imageku sudah hancur lebur di bawah kakimu?" Tanya Taehyung, Hoseok mengangguk, "ya, cool is number one. Not like you, i'm not crying like a baby"
Dan begitulah, Hoseok berikan batas dan Taehyung menghormatinya."Rasanya aku tidak paham, jadi kalian itu apa?" Tanya Seokjin, keningnya masih mengkerut.
"Kami manusia sih" jawab Hoseok enteng dengan tawa kecil, "kamu tahu pasti apa yang aku maksud Seok, jadi hubungan kalian itu apa? Aku pikir kamu bilang kalian hanya 'teman sex' kamu bahkan tidak tahu apapun tentang dia, dan sekarang kamu ceritakan padaku bahwa kamu marah pada Soonyoung yang terus berikan mixed signal buat dia? Wow.. aku bingung sekarang" kata Seokjin tidak berhenti.
Hoseok tertawa dan mengangguk, dia setuju. Dia juga bingung sebenarnya apa yang sedang terjadi. Dia bahkan ceritakan sebagian cerita Taehyung pada Seokjin. Dia ceritakan betapa dia kesal pada Soonyoung, kalau Soonyoung suka, kenapa tidak menerima cinta Taehyung? Kalau Soonyoung tidak menyukai Taehyung kenapa Soonyoung menatap Taehyung seperti seluruh dunianya ada pada Taehyung?
"Dan jelaskan padaku kenapa name tagmu ada di dia, dan dia akan mengantarkannya!" Kata Seokjin menuntut penjelasan.
"Hyung kamu tahu hubunganku dengannya, dan jangan heran jika barang kami ada yang tertinggal. Dan kalau diantar juga tidak akan terjadi apa-apa. Toh Soonyoung sepertinya tidak ke kantor hari ini?" Kata Hoseok cepat, yang tak berapa lama langsung pamit pada Seokjin, saat ia mendapatkan pesan bahwa Taehyung sudah berada di lobby.
Hoseok baru akan dekati Taehyung, sebelum langkahnya kini berdampingan dengan Soonyoung.
Hoseok mengerjap pelan namun dengan pasti berjalan ke arah Taehyung."Tae? Sedang apa disini?" Tanya Soonyoung, yang langkahnya lebih lambat dari Hoseok yang kini sudah berada di sisi Taehyung.
Taehyung mengeluarkan name tag Hoseok dari kantongnya dan menunjukkan pada Soonyoung, "aku datang untuk mengembalikan ini pada Hoseok"katanya cepat.
Soonyoung mengernyit Dan kini menatap Hoseok, "huh?" Katanya pendek, dan kalimat itu menuntut jawaban lebih dari apapun.
"Berkatmu, kami berteman. Dan waktu itu kami sempat minum bersama dan dia meninggalkan ini" kata Taehyung.
Sedikit berbeda dengan kenyataan tapi Hoseok terus mengangguk menyetujui cerita Taehyung.
Soonyoung ikut mengangguk kecil, seperti menerima informasi yang sebenarnya kalau ditelaah terdengar begitu aneh.Kenapa baru saja berteman sudah minum bersama?
"Hoseok Hyung memang orang yang sangat bersahabat yah" kata Soonyoung.
Hoseok tersenyum kaku, apa harus dia setujui statement itu? Atau dia harus sedikit terluka?
Next Chapter 🔜
YOU ARE READING
조명 - Untitled
FanfictionNothing really feels like you. Tentang keduanya yang berlari kedalam pelukan masing-masing. Tapi tidak dilupakan mereka awal dari semua ini. Awal yang bawa mereka berdiri saling bertatapan. Awal yang masih mengikat kaki mereka erat. Ini tentang Hos...