Part 2

408 63 12
                                    

Hoseok memang selalu terlihat cantik, kecil dan delicate dan Taehyung yakin sekali jemarinya telah berikan tanda pada pinggang ramping milik Hoseok. Meski tidak ingin ia berikan tanda biru keunguan pada kulit berwana madu milik Hoseok itu, tapi pada akhirnya tetap ia berikan. Bahkan pada leher jenjang Hoseok. Hanya ada rasa sesal sedikit, karena secara meluas ia bangga akan kerja kerasnya meninggalkan bekas itu. Tanda kebiruan pada leher Hoseok adalah sebuah hasil karya Taehyung.

Pemikiran Taehyung tenggelam bersama dengan Hoseok yang bersusah payah memasukkan kejantanan Taehyung kedalam tubuhnya. Hoseok melempar kepalanya ke belakang, suara desahannya terdengar serak.Dindingnya memijat lembut kejantanan Taehyung.

So fucking hot, so fucking tight, he is going to explode.

Awalnya ritmenya pelan, sensual, lembut dan candu. Hoseok menggoyangkan pinggulnya, memasukkan kejantanan Taehyung lebih dalam. Sebelah tangannya ia taruh di atas dada Taehyung, sebelah tangannya lagi bertumpu dibelakang, Hoseok berusaha menyeimbangkan tubuhnya dengan gerakan pinggulnya yang liar.

Melambungkan bokong sintalnya itu ke atas dan ke bawah, memberikan pijatan nikmat bagi kejantanan Taehyung.

Keduanya menarik napas panjang, tahu betul mereka saling mengejar pelepasan mereka. Hingga akhirnya cairan sperm Hoseok membasahi perut hingga dada Taehyung dan sedangkan cairan sperm Taehyung memenuhi dalam tubuh Hoseok.

Keduanya terengah-engah, ketika tubuh mereka telah puas dan mendapatkan apa yang mereka inginkan. Hoseok menjatuhkan diri di sisi Taehyung.


Tubuhnya menggelinjang kecil, membuat Taehyung menatapnya khawatir, "you okay?" Tanya Taehyung.
Hoseok menatap Taehyung lalu tertawa kecil, diusapnya perutnya, "aku baik-baik saja, hanya wow.. i mean your sperm, don't you think it is too much, like my stomach become warmer and full because of it!"

Taehyung terkekeh dan menepuk puncak kepala Hoseok. "Itu karena kita sudah lama sekali tidak bertemu" jawab Taehyung cepat.
Hoseok menarik selimut, menutupi seluruh tubuhnya "makanya jangan terlalu sibuk" katanya, Taehyung mengernyit dan tersenyum kecil, "bukankah seharusnya kau katakan itu untuk dirimu sendiri?"

Hoseok semakin menenggelamkan diri dalam selimut, ia tutup matanya dan berkata, "bangunkan aku 15 menit lagi yah?" Katanya cepat. Taehyung mengiyakan keinginan Hoseok sebelum ia beranjak dari tempat tidur dan segera masuk ke dalam kamar mandi.





Taehyung telah pulang setidaknya setengah jam yang lalu, sekarang sudah pukul 04.37 am, Hoseok segera membersihkan diri, check out dari Hotel dan segera kembali ke rumahnya yang nyaman dan hangat. Setidaknya dia punya waktu 1-2 jam untuk berisitirahat dengan nyenyak di atas kasurnya, sebelum ia harus bergelut kembali dengan angka, tabel, program dan rapat.
























Hoseok tiba di kantor tepat pukul 07.47 am, serasa energinya penuh dan dia siap menghadapi hari ini. Semangat Hoseok itu tidak luput dari tatapan Seokjin, senior serta sahabat Hoseok yang telah mengenalnya luar dalam.

"Seseorang baru saja ditiduri" kata Seokjin melewati meja Hoseok sebelum mendudukkan dirinya di meja kerjanya sendiri. Hoseok menatap cepat Seokjin dan memainkan alisnya.
"Yes, i am. And i'm proud of it" kata Hoseok dengan tawa kecil.

"Ini nih kalau sudah kecanduan" kata Seokjin, "coba saja, kecanduan juga sama cinta" lanjutnya, yang buat Hoseok mendengus dan tertawa kecil.
"Oh shut up"

"Eh, ngomong-ngomong kamu sudah siapin persiapan rapat nanti?" Tanya Seokjin, Hoseok mengangguk, membuka file dari komputernya dan menunjukkan hasilnya pada Seokjin. Seokjin mengedarkan pandangannya pada file dihadapannya itu.

"Okay, aku rasa ini cukup. Rapat kali ini bersama dengan tim tuan Choi yah?" Tanya Seokjin.

"Iya, tim tuan Choi akan paparkan program mereka juga. Aku berharap sekali bahwa semua berjalan dengan baik, maksudku data mereka bagus, biar kita juga mudah nanti mengolahnya" kata Hoseok pelan.

"Berdoa saja kalau yang paparkan nanti bukan pegawai baru tuan Choi, siapa sih namanya... Soonyoung. Kalau tidak salah" kata Seokjin.


"Soonyoung? Memangnya dia kenapa? Aku kira dia baik-baik saja?" Sanggah Hoseok.


"Kalau soal presentasi memang dia bagus, kamu ikut presentasi mereka untuk proyek di Ansan kan? Bagus kan itu? Tapi semuanya berubah saat kami mulai mengerjakan proyek itu, Soonyoung tau garis besar rencana tapi untuk hal kecil dia tidak tahu dan bahkan tidak terpikirkan dia, frustasi sih aku waktu itu" kata Seokjin mengingat proyek pertama atau kedua Soonyoung saat diterima perusahaan itu.

"Ah Hyung, mungkin kemarin itu dia belum terlalu paham dengan sistem kerja disini, ayolah.. lembut dan lembek sedikitlah padanya" kata Hoseok dengan tawa kecil.

"Ya ya ya, ku beritahu kau panjangkan sabarmu saja yah nanti" kata Seokjin lagi.

"Anyway, Nanti kamu ikut tidak?" Tanya Seokjin lagi.

Hoseok mengangguk dengan cepat , "kalau ada minuman gratis, disana pasti ada Hoseok" katanya pasti.

"Baiklah Hyung, aku harus pergi mengikuti rapat dan setelah itu mari kita patahkan tulang punggung kita sebelum kita pingsan karena minuman nanti malam" kata Hoseok sembari merapihkan file dan berkas yang akan dibawanya untuk rapat nanti.

Minuman jadi penyemangat Hoseok untuk bekerja keras hari itu.

























Memang tidak mengecewakan, perusahaan mereka menyediakan minuman mahal. Hoseok menatap jejeran minuman serta makanan yang tersedia di atas meja. Para pegawai mengitari meja itu, menikmati hidangan serta minuman.
Hoseok makan dan minum dengan baik, suasana hatinya senang sekali. Ini menyenangkan jika ia bisa menikmati minuman beralkohol kelas atas seperti yang dihidangkan malam ini.

Makan malam yang bertujuan untuk mengikat tali kekeluargaan dan meningkatkan chemistry. Hoseok tidak percaya tujuan itu, yang dia percaya adalah betapa ampuhnya minuman alkohol menyamankan hatinya.

Mungkin bukan Hoseok sendiri yang merasa nyaman. Disisinya kini terlihat Soonyoung yang menempelinya dengan erat. Soonyoung tampaknya sudah mabuk, ia bahkan mencoba menciumi Hoseok. Untung Hoseok menghentikan tingkah gila juniornya ini.
Setelah didorongnya kepala Soonyoung dari pundaknya. Hoseok tidak peduli, dia tidak akan mabuk malam ini karena dia masih ingin menikmati jamuan yang tersedia. Dan jangan lupa malam yang masih panjang.

















Tak berapa lama, para pegawai mulai bubar. Ini hanya makan malam biasa, sehingga tidak semua mabuk, dan memang berbeda dengan Soonyoung si pegawai baru yang malah sudah berjalan dengan goyah.
Hoseok tetap berada di sisi Soonyoung, "Soon, aku panggilkan taksi yah?"

Soonyoung menggeleng "uhm.. tidak.. aku sudah menelepon temanku" kata Soonyoung.
"Kalau begitu dimana temanmu, aku mau pulang" kata Hoseok dengan kekesalan yang tidak bisa disembunyikan.

Soonyoung tidak menjawab.









"Aku temannya Soon. Mari biar aku mengantarnya pulang"



Hoseok menengadah, menatap sumber suara itu. Suara dan parfum yang familiar!

Oh tentu saja, sosok itu adalah Taehyung!

"T-Tae?"








Next Chapter 🔜

조명 - UntitledWhere stories live. Discover now